Advertorial

Bisnis Internasional Tumbuh Positif, BNI Rancang Ekspansi Jaringan di Luar Negeri pada 2022

Kompas.com - 09/02/2022, 16:51 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sukses membukukan pertumbuhan positif kinerja bisnis internasional pada 2021.

Melanjutkan kesuksesan tersebut, ekspansi jaringan sekaligus penciptaan ekosistem bisnis di luar negeri menjadi rencana strategis ekspansi bisnis internasional pada 2022.

Adapun bisnis utama Internasional BNI berasal dari trade finance dan remitansi. Pada kedua segmen bisnis ini, BNI mampu memperlihatkan pertumbuhan pada periode pemulihan ekonomi, yakni selama 2021.

Sejalan dengan momentum pembalikan kinerja perdagangan luar negeri Indonesia pada 2021, volume perdagangan ekspor BNI tumbuh pada kisaran 76,73 persen. Sementara itu, volume perdagangan impor BNI berada pada kisaran 120,41 persen.

Akselerasi pertumbuhan kinerja tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan volume perdagangan nasional yang mencapai 41,88 persen untuk ekspor dan 38,59 persen untuk impor.

Hal tersebut mendorong kenaikan pendapatan berbasis fee atau fee based income (FBI) perdagangan tumbuh sebesar 7,46 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.

Seperti diketahui, komoditas ekspor utama melalui BNI berada pada sektor oil and gas serta mineral, iron and steel, dan wood.

Untuk komoditas Impor tertinggi BNI antara lain berada pada sektor oil and gas serta mineral, iron and steel, dan chemical.

Adapun negara tujuan tertinggi dari bank global Indonesia ini adalah ke Singapura, Hong Kong, China dan Jepang.

Sementara impor BNI tertinggi berasal dari Singapura, Uni Emirat Arab, Hong Kong, dan India.

“Akselerasi pemulihan kinerja bisnis internasional BNI mampu menjadi motor pendorong kinerja perdagangan luar negeri Indonesia,” ujar Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

Henry menjelaskan bahwa hal itu disebabkan bisnis perusahaan yang tidak sekadar mengikuti tren pertumbuhan, tetapi juga aktif mencari ceruk-ceruk pertumbuhan bisnis internasional baru selama masa pandemi.

“Pertumbuhan perdagangan didukung oleh aktivitas akuisisi nasabah baru dari segmen korporasi dan komersial. Selain itu, layanan BNI Trade Online sebagai solusi digital juga semakin diminati nasabah, seperti tecermin dari penambahan pengguna yang cukup besar yakni sekitar 79,71 persen pada 2021,” katanya.

Di samping itu, Henry menuturkan bahwa bisnis internasional kiriman uang juga tumbuh positif. Volume remitansi dari segmen korporasi tumbuh 8.4 persen secara tahunan didorong oleh pemulihan perekonomian nasional pada 2021.

Selain itu, pertumbuhan juga ditunjang oleh pengembangan fitur outgoing remittance pada layanan cash management BNI.

Sementara itu, kiriman uang dari segmen individual non-Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga tumbuh 6,8 persen didukung oleh partnership BNI dengan global payment provider di luar negeri dan pengembangan fitur outgoing remittance pada layanan BNI Mobile Banking.

Dijelaskan pula oleh Henry, meskipun volume remitansi PMI secara nasional belum rebound, tetapi transaksinya menunjukkan kenaikan 2,2 persen secara tahunan.

Henry memaparkan bahwa salah satu fokus pengembangan bisnis internasional ke depan adalah pemenuhan kebutuhan diaspora di luar negeri melalui beberapa produk dan layanan yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun.

“Saat ini, BNI menyiapkan layanan pembukaan rekening Diaspora secara digital yang juga melibatkan kantor cabang luar negeri milik BNI,” katanya.

Ekspansi bisnis BNI di kancah global

Lebih lanjut, Henry memastikan perseroan pada 2022 melakukan perluasan jangkauan bisnis luar negeri dengan penambahan kantor cabang.

BNI akan menambah  outlet ataupun jaringan kantor luar negeri berupa pendirian representative office di beberapa negara potensial.

Dia mengutarakan dalam menjawab potensi ekonomi di Eropa setelah keluarnya Inggris dari bagian Uni Eropa (Brexit), BNI akan mendirikan representative office di Amsterdam. Perseroan pun tengah melihat potensi bisnis Indonesia di Pesisir Barat (West Coast) dan Amerika Tengah dengan menjajaki pendirian kantor di Los Angeles.

“Di samping itu, beberapa negara lain di Asia, Australia dan Timur Tengah juga akan menjadi sasaran (pendirian kantor) kami selanjutnya. Tentunya, kami akan terus meningkatkan eksistensi bisnis sebagai bank representatif Indonesia di kancah global," kata Henry.

Lebih lanjut, Henry menuturkan bahwa perseroan akan proaktif mengembangkan platform digital untuk memudahkan nasabah dalam mengakses layanan BNI, khususnya dalam transaksi perdagangan dan remitansi.

BNI juga akan melakukan penguatan kerja sama dengan perusahaan, asosiasi, dan perusahaan fintech yang beroperasi global dan mendukung terciptanya ekosistem bisnis yang produktif.

“Kami juga memanfaatkan platform Xpora untuk mencetak dan membawa pelaku usaha domestik menjadi global player, termasuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” imbuhnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com