Advertorial

Tingkatkan Layanan Digital, BNI Alokasikan Capex TI Sebesar 3 Persen dari Pendapatan

Kompas.com - 10/02/2022, 16:01 WIB

KOMPAS.com – Pengembangan kapasitas dan kualitas layanan digital perbankan menjadi hal yang semakin dibutuhkan pada periode transformasi ekonomi nasional.

Oleh karena itu, bank milik pemerintah memiliki peranan krusial lantaran didorong untuk dapat menjadi hybrid bank sekaligus motor penggerak tren percepatan transformasi digital ekonomi nasional. 

Sebagai salah satu bank milik pemerintah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI pun berkomitmen meningkatkan kinerja dari sisi layanan digital dengan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) teknologi informasi (TI) yang cukup pada 2022.

Melalui alokasi belanja modal itu, BNI berupaya untuk dapat meningkatkan kualitas sekaligus keamanan digital guna menjaga serta meningkatkan kepercayaan nasabah Indonesia.

 “Transformasi digital BNI akan kami lanjutkan. Tahun ini, kami mengalokasikan dana yang sangat cukup untuk pengembangan TI. Capex TI BNI pada 2022 sekitar 3 persen dari gross income atau revenue,”ungkap Corporate Secretary BNI Mucharom dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Mucharom memaparkan, dana yang dialokasikan tersebut digunakan untuk pengembangan TI dan digitalisasi, termasuk untuk pengembangan kapasitas hardware maupun software.

“Khususnya, kami menggunakan Capex TI untuk pengembangan fitur-fitur yang relevan dengan kebutuhan layanan perbankan digital nasabah kami,” paparnya.

Sebagai bank digital dengan keunggulan bisnis global, BNI pun akan membangun BNI Mobile Banking untuk dapat terintegrasi dengan lebih banyak channel dan mitra Open Application Programming Interface (API).

Di samping itu, imbuh Mucharom, alokasi dana untuk memperkuat sistem keamanan juga menjadi salah satu prioritas BNI untuk dapat terus menjaga kepercayaan nasabah. Pasalnya, semakin banyak nasabah yang aktif menggunakan layanan digital banking.

Lebih Lanjut, sebagai salah satu pelopor digital banking Indonesia BNI menorehkan kinerja digital sangat positif pada tahun lalu. Sepanjang 2021, user BNI Mobile Banking meningkat 38,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 10,8 juta pengguna.

Total transaksi tahunan pun meningkat 43,4 persen yoy menjadi 434 juta transaksi dengan nilai Rp 615 triliun atau naik 31,9 persen yoy. 

Bahkan, BNI mampu mencatatkan hasil ekspansi bisnis digital pada masa pandemi Covid-19 tahun lalu. Untuk BNI Open API tercatat memiliki 443 jenis layanan dengan lebih dari 4.000 mitra, yang merupakan jumlah terbanyak di antara bank peers.

Selain itu, BNI juga memiliki solusi layanan transaksi yang terintegrasi untuk nasabah bisnis dan institusi, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yaitu BNIDirect.

Layanan BNIDirect meliputi manajemen pembayaran, manajemen koleksi, manajemen likuiditas, audit dan reporting, hingga layanan bank garansi, serta ekspor-impor, seperti L/C dan trade.

Karena keandalannya, BNIDirect juga digunakan oleh klien digital, seperti e-commerce dan fintech. Total klien digital BNIDirect mencapai 321, meningkat dari tahun sebelumnya, yakni 198 klien. 

Sementara, total transaksi BNIDirect sepanjang 2021 mampu di dongkrak hingga mencapai 494,3 juta transaksi dengan pertumbuhan 115,3 persen yoy dengan nilai transaksi mencapai Rp 4.615 triliun, naik sebesar 14,2 persen yoy.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com