Advertorial

Berembus Kabar Gunung Kelud Akan Meletus, Bupati Kediri: Jangan Termakan Hoaks

Kompas.com - 15/02/2022, 09:54 WIB

KOMPAS.com – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono meminta masyarakat Kediri agar tidak memercayai isu terkait peningkatan aktivitas Gunung Kelud.

Sebagai informasi, pada pertengahan Januari 2022, berembus hoaks bahwa Gunung Kelud akan meletus setiap delapan tahun. Padahal, kondisi gunung api berketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih normal dan tidak menunjukkan peningkatan aktivitas.

“Statusnya pun masih level 1. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kediri akan memberikan pemberitahuan dan peringatan dini jika gunung tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas,” kata pria yang akrab disapa Mas Dhito itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (14/2/2022).

Bupati Kediri bersama Kepala BPBD Kabupaten Kediri Slamet Turmudi dok. Pemkab Kediri Bupati Kediri bersama Kepala BPBD Kabupaten Kediri Slamet Turmudi

Mas Dhito melanjutkan, Pemkab Kediri bersama instansi terkait telah melakukan sejumlah langkah antisipasi apabila gunung yang pernah meletus pada 13 Februari 2014 itu kembali erupsi.

Pertama, menginstruksikan pos pantau supaya terus mengawasi aktivitas Gunung Kelud. Kedua, melakukan pembenahan titik evakuasi yang mengalami kerusakan dan penyempitan.

“Bahkan, Pemkab Kediri telah menentukan jalur evakuasi tercepat yang bisa dilalui warga,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Mas Dhito berkata, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Sinergi tersebut bertujuan untuk membentuk tim desa tangguh bencana (Destana) yang bertugas memberikan simulasi kebencanaan dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.

Di sisi lain, Kepala BPBD Kabupaten Kediri Slamet Turmudi mengatakan, sejauh ini, sebanyak 20 desa di lereng Gunung Kelud telah dilatih soal mitigasi dan evakuasi bencana.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com