Advertorial

Gandeng WIR Group, BNI Siap Ekspansi Bisnis Digital di Metaverse Indonesia

Kompas.com - 15/02/2022, 19:22 WIB

KOMPAS.com -Metaverse menjadi sebuah ceruk baru bagi ekonomi dunia untuk ekspansi. Pelaku bisnis berlomba-lomba menyiapkan strategi untuk mengoptimalkan ceruk peningkatan nilai tambah ekonomi digital pada mataverse.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebagai pionir digital banking Indonesia pun berkomitmen membangun metaverse Indonesia. Tidak hanya sebagai wave rider, BNI akan membangun ekosistem bisnis digital yang relevan di dalam metaverse Indonesia yang akan diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan G20.

Melalui penggabungan virtual reality, augmented reality, dan artificial intelligence, BNI akan memberikan pengalaman baru bagi nasabah untuk menikmati layanan perbankan digital pada metaverse Indonesia. 

Seperti sifat metaverse yang menghubungkan dunia nyata dan virtual secara imersif, BNI pun siap membawakan pelayanan perbankan yang atraktif bagi nasabah.

Untuk itu, BNI menggandeng WIR Group dalam mengembangkan layanan perbankan metaverse. Hal ini menjadi langkah awal dalam perjalanan BNI mengembangkan layanan perbankan di dunia yang lebih dari sekadar digital itu.

Adapun penandatanganan kerja sama (MoU) Metaverse Indonesia BNI dan WIR Group dihadiri oleh Direktur IT & Operasi BNI YB Hariantono dan CEO dan Co-Founder WIR Group Michael Budi pada Selasa (15/2/2022).

Hariantono menyampaikan bahwa WIR Group merupakan mitra yang tepat untuk ekspansi BNI di metaverse. Hal ini dikarenakan bahwa perusahaan basis teknologi augmented reality (AR) itu terbukti berpengalaman dan telah mendapat pengakuan di berbagai negara.

BNI, kata Hariantono, mengapresiasi WIR Group karena konsisten dalam mengembangkan metaverse. Perseroan juga akan lebih proaktif menggandeng lebih banyak mitra untuk bersama-sama mengembangkan metaverse. Dengan demikian, bisa memberi nilai tambah pada inovasi produk layanan BNI ke depan.

Hariantono menyampaikan, BNI adalah bank milik pemerintah yang paling aktif dalam pengembangan ekonomi digital. Bagi BNI, tren metaverse bukan sekadar untuk mengembangkan konsep mobile banking. Metaverse justru merupakan dunia virtual yang akan memberikan layanan yang berbeda dari konsep digital banking akhir-akhir ini.

“BNI tentunya selalu di depan dalam pengembangan layanan digital. Kami tidak hanya mengikuti tren tetapi ikut membangun dunia metaverse di Indonesia. Kami akan membentuk ekosistem bisnis yang baru di dalamnya, seperti digital branch, digital product, new services, dan engagement kepada customer yang attached dengan metaverse,” katanya.

Hariantono menambahkan, di metaverse, manusia akan masuk ke dalam dunia baru. Pancaindranya akan merasakan pengalaman unik yang berbeda dari dunia fisik. Dunia baru ini pun bukan lagi tempat untuk berkomunikasi dengan orang-orang asing. Bukan pula dunia dalam 2 dimensi (2D), melainkan sudah berbentuk 3 dimensi (3D). Replika dunia nyata yang dapat membawa manusia mendatangi berbagai tempat tanpa harus bepergian secara fisik dan tak terbatas dengan waktu.

Metaverse tidak hanya sebatas bermain game. Di realitas virtual ini, manusia bisa juga melakukan pekerjaan, memiliki, dan menjual suatu aset. Berbagai transaksi ekonomi pun akan mulai banyak tercipta.

Saat ini, sudah banyak orang mulai berinvestasi seperti membeli properti di metaverse menggunakan uang dari dunia nyata. Ada juga orang yang menggunakan pendapatan mereka dari metaverse untuk berbelanja di dunia nyata.

Aktivitas ekonomi itu, kata Hariantono, akan terus meningkat, terlebih metaverse akan menawarkan berbagai aset virtual yang saat ini mulai banyak diperdagangkan melalui non-fungible token (NFT).

 “Jika ada aktivitas ekonomi, artinya perbankan juga bisa masuk untuk membantu, baik dari sisi transaksi, exchange, atau bahkan bisnis esensial perbankan sendiri, yakni menghimpun dana ataupun menyalurkan kredit di dalam metaverse,” ujarnya.

Melalui kolaborasi dengan WIR Group, BNI turut mendukung penciptaan metaverse Indonesia yang dapat bersaing secara global.

Hariantono memastikan bahwa BNI telah memiliki modal yang cukup kuat untuk membangun ekosistem bisnis di metaverse.

“Perlu kami pastikan, sebagai pionir digital banking, BNI juga akan fokus pada pengembangan digital talent yang akan mendukung future digital customer ecosystem dengan meningkatkan kualitas layanan perbankan digital yang lebih menarik dan memberikan nilai tambah,” tambahnya.

Senior Executive Vice President Bisnis Digital BNI Rian Eriana Kaslan menambahkan, langkah BNI dalam mengembangkan metaverse adalah upaya lanjutan BNI untuk meningkatkan pengalaman transaksi digital nasabah. Terlebih, metaverse saat ini telah menjadi pemicu perubahan kebiasaan digital ke sebuah pengalaman yang lebih nyata. Pengalamannya bukan hanya satu arah, melainkan dua arah dan personal di dalam sebuah dunia virtual.

Dia menyampaikan, BNI juga akan membuat inovasi pengalaman transaksi nasabah bukan hanya berinteraksi dengan komputer, melainkan juga staf BNI dalam bentuk avatar.

"Kami juga akan buat cabang digital kami di metaverse sehingga pengalamannya unik berbeda dapat dirasakan. Layanan digital kami juga akan menjadi sangat personal dan lebih nyata lagi," imbuhnya.

Menambah manfaat

Pada kesempatan tersebut, CEO dan Co-Founder WIR Group Michael Budi menyambut baik upaya ekspansif BNI dalam mendorong peningkatan adopsi dunia metaverse yang memiliki potensi pengembangan ekonomi kuat.

"Besar harapan kami kolaborasi ini memberi manfaat kepada masyarakat Indonesia dan nasabah BNI mendapatkan layanan yang lebih masif,” tuturnya.

Michael memaparkan bahwa beberapa sektor akan bergabung dalam tahap awal pengembangan metaverse, seperti pariwisata digital. Pemerintah dapat mengakomodasi lebih banyak pelancong untuk berkunjung ke Borobudur melalui metaverse.

"Ini juga akan menjadi ruang baru untuk belajar karena sifat metaverse yang mampu memberi pengalaman lebih real-time kepada para user. Tentu saja akan banyak cara pembelajaran baru yang dapat dipermudah dengan metaverse, seperti anatomi yang dapat terlihat secara tiga dimensi," imbuhnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com