Advertorial

BNI Siapkan Layanan Digital Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kompas.com - 19/02/2022, 19:32 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus menjembatani kepentingan Indonesia dan dunia. Salah satunya dengan menyediakan layanan perbankan terbaik bagi 8 juta diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia.

Dengan jumlah tersebut, diaspora dinilai dapat menjadi salah satu faktor kunci dalam membantu perekonomian Indonesia. Terutama, untuk bangkit kembali sekaligus menyembuhkan luka ekonomi (scarring effect) akibat hantaman pandemi Covid-19.

Pada pertemuan virtual dengan Perwakilan Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2022), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, peran perbankan nasional diperlukan dalam memberi dukungan terhadap para diaspora. Oleh karena itu, ia menunjuk BNI untuk meningkatkan fokus pada ekspansi bisnis internasional.

Erick menjelaskan, kolaborasi diaspora dan perbankan nasional memiliki sejumlah manfaat. Pertama, dapat menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri. Kedua, menambah potensi lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia. Ketiga, mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri untuk go global.

“(Keempat), menarik banyak potensi penanaman modal dari luar negeri,” ujar Erick dalam siaran pers yang diterima Kompas.com. Sabtu.

Pada kesempatan tersebut, Erick berbincang dengan perwakilan diaspora dari di lima kota dunia, yakni Seoul, Tokyo, Hong Kong, New York, London, dan Singapura. Kelima kota ini juga terdapat Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) BNI.

Ekosistem diaspora

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan bahwa pihaknya berkepentingan untuk menghubungkan ekosistem diaspora dengan berbagai upaya. Salah satunya, menyediakan platform digital yang andal untuk berbagai kebutuhan layanan perbankan diaspora di luar negeri.

Platform itu tidak hanya terbatas pada pelayanan transaksi keuangan, tetapi juga untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang melampaui pelayanan perbankan tradisional.

Menurutnya, komunitas diaspora di luar negeri merupakan ceruk bisnis luar biasa dalam ekosistem bisnis internasional BNI. Sebagai contoh, BNI dapat menyediakan layanan perbankan pada pelaku UMKM, multinational company global dan regional, korporasi dan anak perusahaan Indonesia di luar negeri, serta financial institution atau investor.

“Maka dari itu, kami juga menyiapkan strategi untuk setiap pemangku kepentingan. Bagi UMKM, BNI menyiapkan solusi menyeluruh, yakni unggul dalam trade dan ekspor dengan dukungan advisory yang kuat, baik di domestik maupun internasional dengan konsep yang kami sebut BNI Xpora,” jelas Royke.

Untuk multinational company, lanjut Royke, BNI menyajikan jaringan domestik dan insight tentang pasar Indonesia yang meliputi regulasi dan koneksi bisnis, wawasan pasar, serta platform transaksi lokal.

Royke menjelaskan, multinational company harus selalu diajak berdiskusi karena berkaitan langsung dengan foreign direct investment (FDI). Apalagi, FDI yang dihasilkan oleh multinational company mencapai 28,7 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada 2020.

Sementara itu, untuk korporasi dan anak perusahaan Indonesia di luar negeri, BNI siap memberikan pelayanan perbankan lintas negara. Layanan tersebut akan terintegrasi dengan penyedia solusi internasional terbaik di antara bank yang ada di Indonesia.

“Segmen ini juga penting untuk diajak berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia karena jumlahnya mencapai 3.700 perusahaan. Bagi financial institution atau investor, BNI juga siap menyediakan solusi lengkap untuk mengeksplorasi peluang investasi yang menarik di Indonesia," kata Royke.

Sebagai informasi, pada Pertemuan Perwakilan Diaspora, Menteri BUMN menyaksikan rangkaian dukungan dari BNI untuk para diaspora.

Dukungan yang diberikan meliputi bantuan program Indonesia Diaspora Network (IDN) di Hong Kong dan bantuan pendidikan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan,

Selain itu, ada bantuan pembangunan masjid Indonesia pertama untuk Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), program inkubasi bisnis di Inggris, serta dukungan promosi produk Indonesia pada vending machine Indonesian food di Tokyo.

Sebagai BUMN, salah satu fokus utama BNI adalah bisnis Internasional. Melalui fokus tersebut, BNI berupaya untuk mendorong diaspora Indonesia agar dapat mengembangkan sayap dan membantu showcasing produk UMKM Indonesia ke dunia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com