Advertorial

Di Balik Profesi Detektif, Jubun Punya Cerita

Kompas.com - 22/02/2022, 09:08 WIB

KOMPAS.com – Selama ini, masyarakat lebih mengenal detektif atau investigator sebagai profesi yang hanya ada dalam film.

Dalam kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya, profesi detektif masih kurang familier. Pekerjaan investigasi pun lebih dikenal sebagai tugas kepolisian atau aparat negara.

Padahal, orang yang berprofesi sebagai investigator profesional benar-benar ada meskipun jumlahnya tak banyak. Di Tanah Air, profesi ini salah satunya digeluti oleh Jubun.

Pada 2008, Jubun memulai profesinya sebagai seorang investigator profesional.

Pria kelahiran 16 April 1978 ini kian mantap menekuni profesinya hingga mendirikan agency yang bergerak pada layanan investigasi, Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA).

Selayaknya profesi lain, Jubun punya mimpi untuk sukses di bidang tersebut. Selama berkarier, ia juga tak pernah menutup-nutupi profesinya.

“Kami bekerja dalam tim dan tidak pernah menutupi profesi ini. Inilah yang membuat agensi investigasi kami akhirnya terus mendapat klien baru,” ujar Jubun pada Kompas.com, Senin (21/2/2022).

Meskipun citra detektif biasanya dikaitkan dengan hal-hal misterius, Jubun justru terbuka dengan apa yang ia kerjakan. Bahkan, ia sering diliput media karena kasus yang ia tangani.

“Dari liputan demi liputan (dan publikasi media), orang awam jadi tahu ke mana harus menghubungi kalau perlu jasa investigasi. Beberapa media menyebut saya sebagai Detektif Jubun,” katanya.

Pada 2019, Jubun memperluas layanannya menjadi biro hukum dan investigasi. Kini, klien yang bekerja sama dengannya tidak hanya mendapat bantuan penyelidikan, tetapi lengkap dengan saran hukum untuk menuntaskan kasus.

Jubun mengaku, hingga kini ada ribuan kasus yang sudah pernah ia dan tim tangani.

Kasusnya pun beragam, mulai dari kasus perselingkuhan, orang hilang, hingga penipuan.

Diakui olehnya, kasus perselingkuhan adalah salah satu yang ia banyak tangani. Karena ini pula, ia kerap disebut sebagai Detektif Asmara.

Lewat kerja-kerja yang ia bersama tim jalani, Jubun ingin memperlihatkan bahwa profesi tersebut juga berpotensi sukses.

“Sekarang sedang tren penipuan, termasuk penipuan online dan yang berbalut investasi. Layanan yang kami berikan mencakup untuk penyelidikan pada hal-hal tersebut,” tambahnya.

Saat ini, Jubun mengaku bahwa pihaknya turut berkolaborasi dengan pengacara-pengacara terbaik di Indonesia.

Dengan jam terbang tinggi dan reputasi yang dibangun olehnya, ia optimistis bisa membantu lebih banyak orang lagi.

Menulis buku dan jadi detektif sukses

Pada Januari 2020, Jubun menulis buku biografi, The Untold Story of Private Investigator. Lewat buku ini, ia menceritakan kisah di balik profesi investigator profesional di Tanah Air.

Jubun mengurai pengalaman selama menggeluti profesi tersebut, termasuk kasus-kasus yang berhasil ia tangani.

Pada akhirnya, apa pun profesinya tak akan langgeng tanpa strategi bisnis. Maka, Jubun juga seperti itu.

Awal 2021 menjadi langkah awal ia mengembangkan layanan investigasi ke kota lain. Sebuah kantor cabang di Cirebon dibuka dengan menargetkan penanganan kasus koperasi simpan pinjam (KSP) atau bank perkreditan rakyat (BPR).

Fokus utamanya adalah memberikan bantuan untuk menangani kredit macet. Menjalani kasus tersebut, Jubun ditantang bukan hanya untuk menyelidiki atau mengolah data, melainkan juga kecakapan melihat prospek kasus.

Jubun mengakui, menjadi seorang investigator profesional butuh kelihaian. Ia berada di titik saat ini pun karena integritas.

Ia memaparkan bahwa kunci keberhasilan menjadi investigator profesional itu di antaranya menghargai seluruh informasi yang didapat, lihai mencari bukti yang legal, valid, dan tidak melanggar hukum.

Lalu, apik memanfaatkan teknologi, didukung dengan fakta yang akurat, dan data penunjang.

“Hampir semua keberhasilan kasus yang kami tangani ada dalam kemampuan untuk menyelidiki jejak digital yang ditinggalkan oleh orang-orang yang kami cari. Jadi, kami harus pandai memanfaatkan teknologi,” sambungnya.

Tak hanya itu, hal krusial lain yang harus dimiliki investigator profesional seperti dirinya adalah ketelitian.

“Kami juga harus memiliki rekam jejak yang jelas. Inilah alasan saya tidak menutup-nutupi profesi ini. Dengan mengungkap profesi, akan tumbuh rasa percaya dari calon klien,” ujarnya.

Di balik profesi

Sebagai seorang investigator profesional, bukan berarti Jubun melakoni penyidikan selama 24 jam setiap harinya. Di luar pekerjaan, ia memiliki kehidupan pribadi selayaknya masyarakat pada umumnya.

“Kalau dalam film, profesi ini biasa direpresentasikan sebagai orang yang memiliki kehidupan pribadi misterius dan sulit,” tuturnya.

Sementara ia, tidak seperti itu. Jubun memiliki keluarga yang harmonis. Ia tinggal bersama istri dan anaknya.

“Selain pekerjaan, keluarga adalah prioritas saya. Jangan bayangkan dulu soal detektif swasta yang kerap merokok, menenggak minuman beralkohol, dan terjebak dengan kehidupan malam. Itu tidak selalu terjadi,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com