Advertorial

Kisah Kreator Konten TikTok Tertipu Investasi Bodong, Bibit Ajak Masyarakat Jadi Investor Bijak

Kompas.com - 22/02/2022, 16:00 WIB

KOMPAS.com – Penipuan berkedok investasi sedang marak terjadi. Korbannya pun berasal dari berbagai kalangan dan profesi. Meskipun beberapa tersangka sudah berhasil ditangkap pihak berwajib, bukan berarti kasus seperti ini tidak akan ditemui kembali.

Sebagai upaya pencegahan penipuan, para korban investasi bodong ramai-ramai membagikan pengalaman di media sosial. Tujuannya, agar tak ada lagi korban dari modus penipuan tersebut.

Salah satunya adalah kreator konten, Patra. Melalui akun TikTok @si_pattra2, ia membagikan kisahnya yang sempat menjadi korban dari investasi bodong pada Desember 2021.

“Ini adalah pertama kalinya dalam hidup, saya terkena scam dan mendengar ada yang namanya money game. Saya diminta suntik modal lebih dari Rp 63 juta lebih dan sampai sekarang tidak jelas uang saya ke mana,” ujarnya.

Patra mengaku mendapatkan pelajaran penting dari kasus tersebut. Ia juga akan lebih berhati-hati untuk mengandalkan kepercayaan terhadap pihak lain.

“Kita harus berinvestasi di tempat yang legalitasnya sudah jelas,” kata Patra.

Kisah mengenai penipuan investasi yang dialami Patra sebenarnya bukan satu-satunya cerita yang dibagikan di media sosial. Warganet lain, Dewi, sempat menceritakan pengalaman kakak iparnya yang dijanjikan bisa mendapatkan keuntungan ratusan juta hanya dengan modal Rp 10 juta.

Pengalaman serupa juga dialami Indrika yang pernah menjadi korban investasi bodong.

“Modal Rp 200 juta saya ludes dalam sebulan. Manis di awal tapi zonk di belakang,” kata Indrika.

Bijak berinvestasi

Perlu diketahui, para korban investasi bodong biasanya dijanjikan keuntungan tinggi tanpa risiko. Modus ini terwujud dalam sistem piramida, skema Ponzi, robot trading palsu, dan juga yang ramai belakangan ini, yaitu binary option.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Satuan Tugas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), praktik-praktik investasi bodong telah merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp 117,4 triliun dalam 10 tahun terakhir.

Maka dari itu, masyarakat Indonesia, khususnya para investor pemula, harus bijak sebelum berinvestasi. Mereka juga perlu membekali dirinya dengan literasi.

Pada dasarnya, tiap investasi memiliki risiko. Oleh sebab itu, calon investor harus lebih teliti dan memahami risiko sebelum menempatkan uangnya. Hal terpenting, saat berinvestasi secara online, pastikan platform yang dipakai telah memiliki izin dan diawasi oleh OJK.

Lead Public Relation and Communication Bibit.id William mengatakan bahwa pihaknya berdiri bersama para korban investasi bodong. Menurutnya, menjadi korban penipuan merupakan hal yang menyakitkan dan berpotensi menimbulkan trauma. Meski demikian, hal tersebut bukan sesuatu yang memalukan.

“Kami percaya bahwa setiap orang, terlepas dari latar belakangnya, berhak atas masa depan keuangan yang lebih baik melalui cara-cara investasi yang benar di pasar modal,” ujar William dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (22/2/2022).

Sebagai informasi, Bibit.id merupakan aplikasi investasi reksa dana dan surat berharga negara (SBN). Platform ini sudah mengantongi izin dan diawasi oleh OJK.

Dengan maraknya kasus investasi bodong, pihak Bibit mengajak masyarakat untuk mengambil keputusan investasi secara bijaksana.

Lebih lanjut, William mengatakan bahwa Bibit telah berupaya mengingatkan masyarakat akan bahaya investasi bodong melalui berbagi edukasi. Selama 2021, Bibit menyelenggarakan lebih dari 80 sesi edukasi.

Upaya-upaya edukasi tersebut juga akan ditingkatkan pada 2022. Hal ini bertujuan agar masyarakat menyadari bahwa konsistensi merupakan kunci utama tercapainya tujuan keuangan.

“Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia, baik yang baru pertama kali berinvestasi, yang pernah menjadi korban investasi bodong, maupun yang belum pernah berinvestasi di pasar modal, untuk mulai berinvestasi reksa dana dan surat berharga negara di Bibit,” ujar William.

Sebagai informasi, Bibit.id telah dipercaya oleh lebih dari 3 juta pengguna pada lebih dari 500 kota di Indonesia.

Selain itu, Bibit.id juga menyediakan fasilitas live customer support 24 jam selama 7 hari. Layanan ini dapat digunakan pengguna yang ingin bertanya dan mengonfirmasi investasi yang mencatut nama Bibit.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com