Advertorial

Perkuat Usaha Mikro, OJK Resmikan Klaster Peternakan Bank Wakaf Mikro

Kompas.com - 26/02/2022, 20:58 WIB

KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dukungan tersebut diwujudkan dengan memperluas akses keuangan dan kapabilitas usaha mikro (UMi) yang terbentuk melalui pembentukan klaster usaha nasabah Bank Wakaf Mikro (BWM).

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso meresmikan klaster usaha nasabah sektor peternakan kambing dan domba yang dipusatkan di BWM Imam Syuhodo, Pondok Pesantren Imam Syuhodo, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (24/2/2022).

Wimbo mengatakan, BWM merupakan program bersama antara pemerintah, OJK, dan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas).

“Mengapa kami meresmikan klaster usaha tersebut? Karena itu merupakan salah satu upaya untuk membantu masyarakat kecil. Jadi, tidak hanya mengandalkan bantuan formal yang telah disediakan oleh pemerintah melalui bantuan sosial (bansos) dan pembinaan lainnya,” ujar Wimboh dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/2/2022).

Untuk diketahui, klaster usaha sektor peternakan merupakan program lanjutan dan dibentuk di lokasi BWM yang memiliki potensi peternakan.

Melalui program tersebut, nasabah akan mendapat permodalan usaha ternak, sarana prasarana, serta pembinaan dalam mengelola usaha ternak dari BWM.

“Hal itu diharapkan dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan dan mendorong kemandirian usaha,” terang Wimbo.

Penyaluran pembiayaan

Penyaluran pembiayaan klaster usaha nasabah sektor peternak kambing dan domba dilakukan pada lima BWM sebagai pilot project yang tersebar di Jateng dan Jawa Timur (Jatim), antara lain BWM Amanah Makmur Sejahtera Kediri, BWM Hidayatullah Trenggalek, BWM Al Falah Jember, BWM Futuhiyah Demak, serta BWM Imam Syuhodo Sukoharjo.

Wimbo menambahkan, target penyaluran pembiayaan tersebut mencapai 1.000 nasabah yang hingga saat ini telah mencapai 950 nasabah.

Sementara itu, khusus klaster usaha peternakan di BWM Imam Syuhodo Sukoharjo, penyaluran pembiayaan tahap pertama telah disalurkan kepada 100 nasabah.

Pada kesempatan tersebut, Wimboh juga berdialog dengan nasabah BWM yang merupakan anggota klaster peternakan.

Nasabah menyampaikan apresiasi dan harapannya agar program tersebut terus bergulir sehingga manfaat dari pembiayaan yang diterima melalui klaster sektor peternakan dapat dirasakan masyarakat.

Sebelumnya, program klaster usaha nasabah BWM juga telah dikembangkan pada klaster sektor kerajinan batik untuk nasabah BWM di Yogyakarta dan Solo, serta klaster sektor pertanian di BWM Atqia Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hingga saat ini, terdapat 62 BWM yang tersebar di 19 provinsi di seluruh Indonesia dengan kumulatif penerima manfaat sebanyak 53.000 nasabah dan total akumulasi penyaluran pembiayaan sekitar Rp 84 miliar.

“OJK juga terus memperkuat kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memfasilitasi masyarakat dan pelaku usaha mikro dalam mengembangkan skala usahanya,” terang Wimbo.

Pimpinan Pondok Pesantren Imam Syuhodo Sholakhuddin Sirizar menyampaikan terima kasih atas implementasi program tersebut.

“Alhamdulillah, dengan klaster domba ini, paling tidak ada 100 lagi (nasabah) yang bisa dibantu. Pondok pesantren tidak mengharapkan keuntungan materi. Meski begitu, kami mengharapkan ridho Allah SWT,” kata Sholakhuddin.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com