Advertorial

Dukung Perempuan Indonesia Bangkit Pasca-Pandemi, Alibaba Group Luncurkan E-handbook bagi Perempuan

Kompas.com - 02/03/2022, 13:00 WIB

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 membawa dampak yang lebih besar bagi para perempuan dalam hal akses pekerjaan dan ekonomi. Berdasarkan studi McKinsey, pekerja perempuan 1,8 kali lebih rentan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) daripada laki-laki.

Pada November 2021, Kementerian Sosial (Kemensos) menyatakan, sebanyak 40 persen pekerja formal perempuan di Indonesia mengalami dampak buruk pandemi Covid-19. Sementara itu, 60 persen pekerja informal perempuan kehilangan pekerjaan.

Selain rentan kehilangan pekerjaan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pekerja perempuan memiliki pendapatan 23 persen lebih rendah ketimbang laki-laki.

Meski demikian, perkembangan teknologi digital yang semakin pesat di tengah pandemi membuka peluang bagi ibu-ibu rumah tangga untuk membuka usaha tanpa modal besar di awal.

Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah seller di platform e-commerce. Sebagai contoh, Lazada Indonesia mencatatkan pertumbuhan seller hampir tiga kali lipat pada Oktober 2021, dibandingkan periode Maret 2020. Ini menunjukkan bahwa masyarakat percaya akan berbagai peluang yang ditawarkan oleh ekonomi digital.

Untuk meningkatkan kesadaran akan banyaknya peluang yang tersedia di era digital, sekaligus menjelang perayaan Hari Perempuan Internasional, Alibaba Group meluncurkan e-handbook berjudul Titik Mulai Perempuan Indonesia Bangkit Pasca-Covid pada Selasa (2/3/2022).

E-handbook yang dapat diunduh secara gratis tersebut ditujukan khusus bagi para perempuan di Indonesia agar dapat bangkit dan berkarya di era digital usai pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, buku tersebut berisi kompilasi cerita dan pengalaman dari sembilan perempuan inspiratif di berbagai bidang, yang berkarya di dalam maupun di luar ekosistem Alibaba.

Bersama-sama, mereka membagikan pengetahuan praktis bagi para pembaca tentang cara bertahan di tengah tantangan dalam bidang karier dan keuangan.

Mereka juga memberikan tips dan inspirasi tentang mewujudkan mimpi menjadi kenyataan, melalui kanal-kanal digital.

Kesembilan perempuan inspiratif tersebut adalah:

  • Daisy Jin, Kepala Alibaba Global Initiatives 2020–2021
  • Evelyn Yonathan, Chief People Officer Lazada Indonesia
  • Hanna Suhardi, Lazada Seller dan Founder Lemontree
  • Susanty Widjaya, CEO Bakmi Naga Resto dan Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI)
  • Viviyanti Tolgay, Founder PT Ratu Pertiwi Group
  • Carline Darjanto, Co-Founder Cotton Ink
  • Diana Tanu, Co-Founder Top Karir
  • Agustina Samara, Chief of People & Corporate Strategy Dana Indonesia
  • Prita Ghozie, Financial Consultant dan CEO Zap Finance.

Peluang ekonomi digital

Pengalaman untuk berkontribusi bagi perempuan untuk dapat merasakan peluang dari ekonomi digital disampaikan oleh salah satu perempuan inspiratif yang kisahnya diangkat dalam e-handbook, yakni Evelyn.

Ia mengatakan bahwa sebagai bagian dari ekosistem Alibaba Group, Lazada berkomitmen untuk membuka peluang di ekonomi digital bagi siapa saja, termasuk perempuan.

“Kami telah menyiapkan berbagai program, fitur, serta inisiatif pemberdayaan di platform kami, terutama untuk perempuan yang ingin mulai berusaha dan bertumbuh bersama Lazada,” ujar Evelyn.

Ia juga mengaku senang dapat berkontribusi dalam penerbitan e-handbook pertama Alibaba untuk perempuan Indonesia ini. Evelyn berharap, e-handbook tersebut mendorong perempuan Indonesia untuk mengoptimalkan peluang karier dan usaha baru serta pengembangan diri melalui saluran digital.

“Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan dapat menjadi bagian krusial dari upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi,” katanya.

Sementara itu, salah satu kontributor e-handbook lainnya, Susanty, mengungkapkan harapannya bahwa kehadiran e-handbook Alibaba dapat memberi inspirasi bagi perempuan Indonesia agar bisa melanjutkan langkah di era digital.

Ia juga membagikan pengalamannya mengubah haluan bisnis di tengah pandemi sebagai pelaku usaha. Menurutnya, saat terjadi krisis tak terduga, pemilik usaha harus berani mengambil keputusan untuk bertransformasi ke ranah digital.

 “Saya bersyukur atas keputusan yang tepat untuk menjalankan seluruh bisnis food and beverages (F&B) saya, yaitu Bakmi Naga Resto dan Batavia Cafe, secara online di tengah krisis akibat dampak Covid-19,” ujarnya.

Sebelumnya, Alibaba Group telah merilis beberapa handbook untuk membantu masyarakat Indonesia dan global dalam menghadapi tantangan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Antara lain, handbook pencegahan dan penanganan Covid-19 yang ditujukan untuk kelompok medis profesional dan panduan aksi digital selama covid-19 untuk para pelaku usaha.

Anda dapat mengunduh secara gratis e-handbook Titik Mulai Perempuan Indonesia Bangkit Pasca-Covid melalui portal berita lokal Alibaba Group, yaitu AlibabaNews Bahasa Indonesia di sini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com