Advertorial

Pertamina Pastikan Pasokan Energi Terpenuhi meski Harga Minyak Dunia Terus Melambung

Kompas.com - 03/03/2022, 10:20 WIB

KOMPAS.com – Konflik antara Rusia dan Ukraina yang semakin memanas turut berdampak pada harga minyak mentah dunia. Per Kamis (3/3/2022), harga minyak mentah dunia telah menembus 110 dollar Amerika Serikat (AS) per barrel.

Kenaikan harga kali ini menjadi yang tertinggi sejak 2014. Pada saat itu, rata-rata kenaikan harga hanya mencapai 93,17 dollar AS per barrel.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan bahwa kenaikan harga minyak mentah dunia harus diwaspadai. Sebab, kenaikan harga minyak mentah berkaitan dengan kelangkaan energi.

“Dulu sebelum perang harganya naik karena kelangkaan. Ditambah perang, (harganya) naik lagi. Sekarang harga per barrel sudah di atas 100 dollar AS yang sebelumnya hanya 50-60 (dollar AS)," ujar Jokowi.

Menanggapi situasi tersebut, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan bahwa pihaknya terus mencermati kenaikan harga minyak mentah dunia serta dampak strategis yang mungkin terjadi.

Pertamina, kata Fajriyah, akan melakukan upaya untuk menjamin pasokan energi di seluruh Indonesia tetap terpenuhi, baik bahan bakar minyak (BBM) maupun liquid petroleum gas (LPG).

Meski kenaikan harga minyak dunia menantang, Pertamina berupaya menjaga agar keberlanjutan ekosistem energi nasional terus berjalan.

“Kegiatan operasional dari hulu, kilang, sampai hilir, tetap berjalan dengan baik untuk menjaga ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Ia mengatakan, dengan upaya-upaya yang dilakukan, Pertamina berharap bahwa ekosistem minyak dan gas (migas) nasional dapat terus berjalan dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Tentunya, upaya tersebut dilakukan dengan dukungan stakeholder.

“Pertamina akan terus meningkatkan kinerja menghadapi tantangan dinamika energi global dan transisi energi dunia untuk menjamin ketahanan dan kemandirian energi nasional yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” kata Fajriyah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com