Advertorial

Membongkar Mitos Belanja Makanan Online di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 05/03/2022, 17:00 WIB

KOMPAS.com – Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat berpengaruh besar pada aktivitas belanja online di masyarakat, terutama dalam memesan dan mengirimkan makanan.

Keberadaan layanan pesan antar dari perusahaan aplikasi online semakin menjadi primadona bagi sebagian besar masyarakat. Pesanan makanan online mengalami kenaikan yang signifikan , sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.

Klaim ini didukung oleh hasil survei dari platform layanan on demand Grab bersama perusahaan data analitis NielsenIQ 2021, yang menunjukkan bahwa, sekitar 54 persen konsumen menggunakan layanan pesan antar melalui aplikasi smartphone untuk membeli makanan.

Selain itu, bisnis kuliner yang tergabung ke dalam ekosistem layanan on demand juga mengalami peningkatan pendapatan hingga 50 persen.

Data tersebut menunjukkan bahwa pandemi semakin memacu penggunaan layanan pesan antar. Selain praktis, penggunaan layanan pesan antar dari perusahaan aplikasi juga dinilai signifikan dalam mengurangi interaksi dengan banyak orang.

Meski dapat mengurangi interaksi dengan khalayak umum, sebagian besar masyarakat masih meragukan efektivitas keberadaan layanan pesan antar dalam meminimalkan penyebaran virus.

Sebagian masyarakat percaya bahwa mereka dapat tertular Covid-19 dari virus corona yang menempel di permukaan benda, termasuk pada kemasan makanan dari layanan pesan antar.

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (17/2/2021), jika droplet yang disentuh dari permukaan benda mengenai mata, hidung, atau mulut, virus akan menempel pada permukaan saluran pernafasan.

Saat menginfeksi tubuh manusia, virus akan masuk dalam tubuh melalui interaksi protein spike yang berinteraksi dengan reseptor ACE2 yang ada di saluran pernafasan.

Menanggapi hal tersebut, Edukator Covid-19 dr. Adam Prabata mengatakan, bahwa kedua varian Coronavirus, Omicron dan Delta, memang bisa bertahan selama ratusan jam di permukaan benda. Namun, hal tersebut bukanlah jalur dari penularan Covid-19 yang efektif.

“Butuh jumlah virus yang cukup untuk menginfeksi seseorang. Lagi pula, dari benda menuju tubuh itu jalur infeksinya terlalu panjang. Virus perlu berpindah dari permukaan benda ke wajah lalu masuk ke dalam tubuh," ujar dr. Adam saat menjadi narasumber pada live Instagram bersama konten kreator Avan Putra dan Head of Marketing, Grabfood, Grab Indonesia, Hadi Surya Koe, beberapa waktu lalu.

Meski begitu, untuk menjaga kebersihan sekaligus mengantisipasi penularan virus, dr. Adam menyarankan kepada setiap orang untuk mencuci tangan setelah memegang kemasan makanan pesan antar.

“Namun, kemasan makanan tidak perlu disemprot dengan sanitizer. Dikhawatirkan malah mengkontaminasi makanan kalau (kemasannya) tidak kedap," jelas dr. Adam.

Untuk membuat makanan tetap bersih, imbuhnya, cukup membersihkan peralatan makan menggunakan disinfektan berstandar food grade.

Sementara itu, untuk paket selain makanan, dr. Adam menyarankan agar paket tersebut dibersihkan menggunakan disinfektan yang mengandung alkohol sebanyak 70 persen.

“Meskipun sangat menular, kabar baiknya varian Omicron juga akan hilang begitu kita membersihkan tangan. Virusnya akan mati ketika kena sabun ataupun disinfektan. Jadi, penularan Covid-19 dari makanan dan minuman itu tidak ada,” ucap dr. Adam.

Jangan percaya mitos

Melihat fakta tersebut, dr. Adam meminta masyarakat untuk tidak percaya terhadap mitos yang berkembang seputar penularan Covid-19 melalui layanan pesan antar. Dalam memenuhi kebutuhan hari-hari, seperti makanan, dr. Adam mengatakan bahwa masyarakat tetap bisa melakukan aktivitas belanja online dengan aman.

Menurutnya, masyarakat lebih baik fokus pada penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat serta melakukan vaksinasi.

Dalam sesi  live Instagram tersebut, Head of Marketing GrabFood, Grab Indonesia, Hadi Surya Koe mengatakan, Grab selalu menerapkan prokes untuk menunjang keamanan serta kenyamanan konsumen, merchant, dan mitra pengemudi.

“Seluruh mitra pengemudi juga diimbau untuk meminimalisasi aktivitas kontak fisik, mulai dari pemesanan belanja konsumen hingga menerapkan contactless payment. Tak hanya itu, Grab juga selalu membekali para mitra pengemudi dengan masker dan hand sanitizer agar proses pengantaran makanan menjadi lebih aman,” kata Hadi.

Selain peduli pada kenyamanan konsumen, lanjut Hadi, Grab juga selalu memperhatikan kondisi setiap mitranya. Grab memantau kondisi mitra dengan melakukan pengecekan suhu tubuh secara berkala.

Selain itu, Grab juga memberikan vaksinasi bagi mitra pengemudi dan merchant partner. Bahkan, seluruh mitra pengemudi Grab di kota-kota besar sudah 100% melakukan vaksinasi Covid-19 hingga dosis kedua.

“Bagi mitra yang memiliki gejala ataupun terindikasi Covid-19, Grab akan menghentikan sementara akun dari mitra tersebut sampai ia sehat kembali dengan menyertakan dokumen terkait,” ujar Hadi.

Tak sampai di situ, untuk mendukung para mitra yang sedang sakit, Grab secara sigap akan memberikan bantuan medis melalui konsultasi gratis yang ada di GrabHealth.

Jadi, kamu tak perlu ragu lagi dalam menggunakan layanan pesan antar dari Grab. Pasalnya, Grab selalu menjamin keamanan dan kenyamanan semua pihak melalui penerapan prokes yang ketat.

Promo di GrabFood dan GrabMart

Kamu yang hendak berbelanja kebutuhan harian berupa makanan dapat menggunakan layanan yang aman dan terpercaya dari Grab, seperti GrabFood dan GrabMart.

Selagi #KamuTetapDiRumah, mitra Grab akan berusaha memenuhi keperluan belanja agar kamu dapat memenuhi kebutuhan harian.

Apalagi, saat ini, Grab sedang mengadakan diskon #BagiHoki selama periode Februari hingga Maret 2022. Melalui promo ini, Grab menyediakan berbagai diskon GrabFood, salah satunya voucher diskon hingga Rp 100.000.

Dengan promo tersebut, konsumen dapat menghemat pengeluaran ketika berbelanja makan dan kebutuhan lainnya.

Jadi, segera penuhi kebutuhan harian dan dapatkan diskon menarik lainnya dari Grab.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com