Advertorial

Task Force Energy, Sustainable, dan Climate B20 Ajak Perusahaan Global Lahirkan Rekomendasi untuk G20

Kompas.com - 10/03/2022, 10:50 WIB

KOMPAS.com - Task Force Energy, Sustainable, dan Climate Business 20 (ESC B20) mendorong pembuatan kebijakan untuk menekan perubahan iklim, menggunakan energi bersih, dan menurunkan emisi karbon.

Untuk itu, Task Force ESC B20 mengadakan The 2nd Call Meeting Task force Energy, Sustainable, and Climate B20 pada Selasa (8/3/2022).

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengajak perusahaan global agar berpartisipasi dalam melahirkan kebijakan yang akan ditindaklanjuti pada kepemimpinan G20.

Manager Policy Task Force ESC B20 Oki Muraza mengatakan, rapat tersebut membahas tiga rekomendasi kebijakan dan 14 rekomendasi tindakan. Rekomendasi-rekomendasi ini didiskusikan dan diberi umpan balik oleh semua co-chairman yang hadir.

Adapun ketiga rekomendasi kebijakan itu adalah sebagai berikut. Pertama, meningkatkan kerja sama global dalam mempercepat transisi ke penggunaan energi yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengurangi intensitas karbon dari penggunaan energi melalui berbagai jalur.

Kedua, meningkatkan kerja sama global untuk memastikan transisi penggunaan energi yang berkelanjutan secara adil, teratur, dan terjangkau di seluruh negara maju dan berkembang.

Ketiga, meningkatkan kerja sama global demi memastikan keamanan energi pada tingkat konsumen. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan akses dan kemampuan untuk mengonsumsi energi bersih dan modern.

“Ketiga rekomendasi itu merupakan pengembangan kebijakan yang sudah ada. Kami menentukan serangkaian tindakan yang diperlukan guna memungkinkan negara-negara B20 dan G20 untuk melaksanakan rekomendasi kebijakan kami,” ujar Oki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (10/3/2022).

Oki melanjutkan bahwa rekomendasi itu dapat dijadikan sebagai masukan untuk diaplikasikan menjadi kebijakan yang sejalan antara satu dan yang lain.

“Kami percaya, poin tersebut dapat mewakili niat kami untuk merekomendasikan kebijakan yang relevan di bidang lain yang menggunakan isu keberlanjutan energi dan perubahan iklim,” tutur Oki.

Sementara itu, Deputy Chair Task force ESC B20 Agung Wicaksono mengatakan bahwa semua rekomendasi yang ada saat ini masih bisa menyesuaikan dan dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini sesuai dengan perjalanan Task Force ESC B20.

Deputy Chair Task Force Energy, Sustainability and Climate Agung Wicaksono menyampaikan closing statement pada acara ?Energy, Suistainability and Climate Task Force? B20 Indonesia 2022 yang diselenggarakan secara daring.DOK. Pertamina Deputy Chair Task Force Energy, Sustainability and Climate Agung Wicaksono menyampaikan closing statement pada acara ?Energy, Suistainability and Climate Task Force? B20 Indonesia 2022 yang diselenggarakan secara daring.

“Rekomendasi kebijakan itu merupakan harapan kami untuk bisa menangani dan menggabungkan beberapa masukan secara kolektif menuju hasil yang efektif dan dapat ditindaklanjuti. Terlebih, rekomendasi ini mewakili kepentingan komunitas B20,” ujar Agung.

Selain tiga rekomendasi kebijakan, Oki juga menyampaikan 14 rekomendasi tindakan sebagai bentuk aksi atas rekomendasi kebijakan tersebut. Keempat belas rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Meningkatkan laju efisiensi energi di seluruh perekonomian.
  2. Mengurangi emisi karbon dari pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap.
  3. Mempercepat pengembangan pembangkit berbasis energi terbarukan.
  4. Mengembangkan bahan bakar alternatif untuk sektor yang sulit dikurangi dan pembangkit berbasis gas dekarbonisasi.
  5. Mendukung pembentukan platform pembiayaan transisi energi global untuk menyalurkan pembiayaan ke negara-negara berkembang.
  6. Mendukung pengembangan taksonomi yang diakui secara global untuk penilaian proyek berkelanjutan dan standar pelaporan keberlanjutan.
  7. Mendukung inovasi teknologi iklim dengan mendukung start-up dan universitas riset dengan teknologi, pembiayaan, keterampilan, tenaga kerja, serta pengetahuan.
  8. Memastikan transisi yang teratur di sumber energi primer.
  9. Memastikan dasar transisi yang luas dengan mengatasi hambatan akses di negara-negara berkembang.
  10. Memastikan partisipasi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam kegiatan transisi energi melalui pembiayaan dan peningkatan kapasitas.
  11. Membantu kesiapan transisi dengan memastikan kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk mengakomodasi perubahan. Sebagai contoh, transfer pengetahuan, peningkatan keterampilan, dan lokakarya.
  12. Mempercepat penyebaran solusi energi terdesentralisasi, termasuk elektrifikasi off-grid dan grid-base dengan partisipasi masyarakat. Hal ini bertujuan meningkatkan ketahanan energi dan kemakmuran ekonomi.
  13. Memfasilitasi adopsi teknologi yang efisien oleh rumah tangga untuk mengonsumsi energi yang bersih dan modern.
  14. Memfasilitasi adopsi teknologi yang efisien oleh UMKM untuk mengonsumsi energi yang bersih dan modern.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com