Advertorial

Sembari Mengenali Cara Kerjanya, Ini 6 Rekomendasi Produk Investasi bagi Pemula

Kompas.com - 16/03/2022, 18:39 WIB

KOMPAS.com – Jika dibandingkan menabung, berinvestasi dinilai lebih optimal dalam menyiapkan kondisi finansial untuk mencapai tujuan keuangan di masa mendatang.

Investasi sendiri adalah aktivitas menanam modal dengan harapan mampu mendapatkan imbal hasil atau keuntungan di masa depan.

Saat, ini investasi bisa dilakukan oleh m semua kalangan. Cara berinvestasi pun juga semakin mudah karena bisa dilakukan secara online maupun offline dengan modal ringan, yaitu mulai dari Rp 10.000. Dengan demikian, investasi bisa dimulai kapan saja.

Meski begitu, produk investasi tidak boleh secara sembarangan dipilih, khususnya bagi investor pemula.

Agar tidak salah pilih sembari mengenali cara kerja investasi, simak dulu tujuh rekomendasi instrumen investasi untuk pemula berikut.

  1. Reksa dana

    Reksa dana adalah instrumen yang cocok untuk investor pemula yang masih belum memiliki wawasan, dana, dan waktu yang cukup untuk berinvestasi. Reksa dana bisa
    diartikan sebagai wadah yang menghimpun dana investor untuk diinvestasikan pada portofolio efek oleh manajer investasi (MI).

    Manajer investasi inilah yang bertanggung jawab untuk mengelola dana investasi dari investor ke sejumlah efek, seperti saham, surat utang, dan pasar uang.

    Karena menghimpun dana dari banyak investor sekaligus, modal untuk bisa berinvestasi di reksa dana sangat kecil, yaitu mulai dari Rp 10.000.

    Meski demikian, Anda tetap harus menyesuaikan jenis reksa dana yang dipilih dengan profil risiko dan tujuan investasi.

  2. Emas

    Emas sudah sejak lama menjadi pilihan investasi yang simpel. Karena hal ini, emas dipilih oleh banyak masyarakat sebagai instrument investasi. Pasalnya, harga dari produk investasi tersebut cenderung naik dalam kurun waktu beberapa dekade terakhir.

    Tidak hanya itu, keunggulan dari investasi emas adalah tingkat likuiditasnya yang tinggi sehingga dapat dicairkan kapan saja saat dibutuhkan.

    Jika membutuhkan produk investasi jangka panjang, emas selalu bisa dijadikan pilihan. Selayaknya reksa dana, investasi emas saat ini juga bisa dimulai dengan modal kecil melalui program mencicil emas yang ditawarkan oleh Pegadaian dan sejumlah lembaga finansial.

  3. Deposito

    Selain emas, deposito juga sudah luas dikenal masyarakat sebagai sarana untuk menanam modal. Namun, instrumen ini hanya bisa dipilih oleh investor yang ingin berinvestasi jangka pendek, mulai dari 3 bulan sampai 24 bulan.

    Selain itu, likuiditas dari deposito tidak setinggi emas karena hanya bisa dicairkan di waktu yang telah ditentukan.

    Jika tertarik, Anda bisa mengajukan investasi deposito di hampir semua lembaga perbankan di Indonesia. Supaya lebih aman, pastikan bahwa layanan deposito terjamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) .

  4. Surat Berharga Negara atau SBN

    Obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN) adalah surat utang negara yang diterbitkan oleh pemerintah secara rutin setiap tahun. Instrumen investasi ini bisa dibilang cukup menjanjikan dan minim risiko karena pembayaran kupon bunga dan pokok modalnya dijamin pemerintah.

    Karena pembayaran kupon bunganya dilakukan setiap bulan, SBN dapat menjadi pilihan ideal yang ingin memiliki pendapatan pasif.

  5. P2P lending

    Banyak orang memahami peer-to-peer (P2P) lending sebagai platform untuk mendapatkan pinjaman online. Padahal, layanan ini juga bisa menjadi sarana investasi yang menguntungkan dengan menanamkan modal untuk dipinjamkan kepada nasabah pinjaman online.

    Meski begitu, risiko investasi ini terbilang cukup tinggi. Sebab, kredit yang ditawarkan penyedia pinjaman online biasanya tidak mewajibkan debitur memberikan jaminan. Maka dari itu, pastikan untuk memilih layanan P2P lending yang legal serta diawasi OJK.

  6.  Forex

    Pilihan investasi terakhir bagi investor pemula adalah foreign exchange (forex), yaitu aktivitas jual beli mata uang atau valuta asing. Investasi jenis ini bisa dibilang mampu memberikan potensi keuntungan tinggi dalam waktu dekat dan dapat diuangkan kapan saja dibutuhkan.

    Namun, forex memiliki risiko yang sangat tinggi sehingga sebaiknya dilakukan dengan riset dan pertimbangan yang matang. Apabila tertarik mencoba investasi forex, pastikan untuk memilih broker yang resmi dan terdaftar dari Badan pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) guna menjamin keamanan dan meminimalkan risiko kerugiannya.

Itulah 6 rekomendasi produk investasi yang bisa dijadikan sebagai pilihan oleh investor pemula. Pada dasarnya, setiap instrumen investasi mempunyai risiko yang sebanding dengan potensi keuntungannya.

Oleh karena itu, investor wajib menyesuaikan produk investasi yang dipilih dengan profil risiko dan tujuan finansial agar bisa mengoptimalkan keuntungannya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com