Advertorial

Pertamina dan Gardu House Berkolaborasi Hadirkan Mandalika Art Tunnel yang Keren

Kompas.com - 18/03/2022, 21:56 WIB

KOMPAS.com -  Pertamina Mandalika International Street Circuit menampilkan daya tariknya seiringnya dimulai seri balap dunia, MotoGP Pertamina Grand Prix Of Indonesia, Jumat (18/3/0222).

North Tunnel dan South Tunnel yang menjadi penghubung ke arena balap pun kini terlihat artistik lewat sentuhan tangan-tangan kreatif anak bangsa.

Terowongan seluas 1.935,1 meter persegi (m2) tersebut tampak indah dengan aksen visual art berwarna-warni yang dinamai Mandalika Art Tunnel. Kini, terowongan tersebut terlihat keren.

Sebagai informasi, visual art yang dihadirkan adalah hasil kolaborasi Pertamina dengan komunitas grafiti terbesar di Asia, Gardu House dan juga beberapa komunitas dan seniman grafiti lainnya.

Lewat kolaborasi tersebut, keduanya ingin memberikan pengalaman positif bagi penikmat olahraga otomotif dari berbagai belahan dunia, khususnya bagi mereka yang akan datang ke Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) selama perhelatan MotoGP 2022 berlangsung.

“Pertamina mendukung pembuatan art tunnel ini untuk memberikan energi bagi, khususnya bagi masyarakat NTB, dan Indonesia pada umumnya untuk bangkit kembali pascapandemi,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat.

Menurut Fajriyah, pembuatan art tunnel juga diharapkan dapat memberikan excitement bagi pengunjung sirkuit.

Salah satu sisi terowongan yang digarap oleh komunitas grafiti asal Tanah AirDok Pertamina Salah satu sisi terowongan yang digarap oleh komunitas grafiti asal Tanah Air

“Juga sebagai bentuk dukungan dan kolaborasi dengan artis-artis, baik lokal NTB maupun dari kota-kota lainnya di Indonesia," jelas Fajriyah.

Disebut oleh Fajriyah, proses kreatif North Tunnel dan South Tunnel tersebut melibatkan 50 seniman visual dari berbagai kota di Indonesia.

Pengerjaan pun tergolong serius, yakni selama 12 jam setiap harinya, kurang lebih selama 14 hari.

“Akhirnya (terowongan ini) siap dipublikasikan. North Tunnel yang menjadi jalur penonton di tribun very important person (VIP) ini, diarsiteki langsung oleh seniman grafiti terkenal asal Jakarta, Darbotz dan Stereoflow,” tambahnya.

Kolaborasi tersebut diberi judul “The Harder The Battle, The Sweeter The Victory”. 

Konsep tersebut menggambarkan filosofi kerasnya perjuangan para pebalap yang berlaga di Sirkuit Pertamina Mandalika .

Walaupun semuanya adalah insan yang kompetitif,tetapi hanya beberapa pebalap terbaik yang mampu naik podium dan merasakan the sweetest victory.

“Penggarapan yang cukup megah karena yang dilukis tidak hanya pada sisi kanan dan kiri saja, tetapi juga sisi langit-langitnya. Senang rasanya bisa memberikan bentuk visual yang dinamis. (Kami) berharap bisa memberikan suasana ceria dan segar ketika orang-orang melewati tunnel utara ini,” ucap salah satu seniman yang berpartisipasi, Adi Dharma.

Sementara South Tunnel yang memiliki luas 731,2 m2 dan menjadi jalur penonton digarap oleh Paestrud, yakni local hero asal Mataram Lombok, NTB.

Bersama tim yang terdiri dari 20 orang visual artist dari berbagai daerah di NTB, Paerstud membentang konsep berjudul “Energizing Mandalika for A Brighter Indonesia”.

Pengerjaan grafiti dilakukan selama 14 hariDok Pertamina Pengerjaan grafiti dilakukan selama 14 hari

Adapun obyek utama dari visual art yang digambarkan tim Paerstud adalah Burung Garuda yang bergerak maju ke arah yang lebih baik. Lalu, didukung dua obyek entitas kultural masyarakat Lombok, yakni Terune atau laki-laki yang memainkan gendang Beleq dan Dedare atau perempuan yang menyuguhkan kocor tembikar berisi air bersih.

Ada pula visualisasi 6 subholding Pertamina sebagai kolaborator karya yang dibalut dengan alur garis dan warna yang bermakna energi positif.

“Dengan keterbatasan ruang dan waktu, mahakarya mural Mandalika Art Tunnel ini sukses dikerjakan melalui praktik kerja kolaboratif. Ini juga mengingatkan saya pada budaya gotong royong atau besiru ( dalambahasa sasak). Pada hakikatnya, budayaitu sudah melekat pada kepribadian diri kita, bangsa Indonesia,” jelas Founder dari Paerstud, Altha Rivan,.

Lewat sinergi seluruh pihak yang terlibat pada pembuatan visual art, mereka mengharapkan antusias anak muda dapat muncul saat berada di sana, bukan hanya untuk menyaksikan deretan pebalap kelas dunia, melainkan juga membangkitkan nilai kebanggaan pada seni grafiti dan visual art dalam negeri untuk ekonomi kreatif Indonesia.

Dengan begitu, beragam sektor industri dapat berputar kembali dan maju bersama-sama. 

“(Kami merasa) bangga dan terharu diberi kepercayaan dan terlibat langsung untuk memberikan visual yang indah dan keren ini. Sirkuit Mandalika ini sedang menjadi perhatian di mata internasional, dan mungkin di antara sirkuit yang lainya hanya di sini yang ada sentuhan Graffiti dan Mural dari seniman lokalnya,” ujar Founder Gardu House, Dado.

Dado melanjutkan, pihaknya berharap, warna-warni visual yang dihadirkan dapat menjadi dasar untuk berbagi energi positif,” tambahnya. 

Jangan sampai terlewat perhelatan akbar seri balap dunia MotoGP Pertamina Grand Prix Of Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika, mulai Jumat hingga Minggu (20/3/2022).

Jadilah bagian dalam guratan sejarah Indonesia dan abadikan momen terbaik Anda di berbagai spot terbaik yang dihadirkan,

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com