Advertorial

Wujudkan Sistem Tata Kelola Sawit Berkelanjutan, Tiga Unit Usaha EAS Group Raih Sertifikat ISPO

Kompas.com - 21/03/2022, 18:10 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com – Tiga unit usaha PT Eshan Agro Sentosa (EAS) berhasil memperoleh sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dari dua lembaga sertifikasi internasional, yakni Bureau Veritas (BV) dan TSI Certification International.

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Adisurya Cipta Lestari (ACL), PT Batulicin Agro Sentosa, dan PT Kodeco Agrojaya Mandiri (KAM). Ketiganya beroperasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Adapun acara pemberian sertifikat digelar di salah satu hotel di Banjarmasin, Kalsel, Senin (21/3/2022). Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), serta chief executive officer (CEO) dan jajaran direksi Jhonlin Group dan EAS Group.

Untuk diketahui, PT EAS bergerak di industri perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. PT EAS merupakan bagian dari PT Jhonlin Group, perusahaan milik pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad.

PT EAS telah lebih dulu menerima sertifikat ISPO berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2020.

Direktur Utama PT EAS Bambang Aria Wisena mengatakan bahwa sertifikat ISPO tidak mudah didapat. Untuk mendapatkannya, sejumlah syarat harus dipenuhi perusahaan perkebunan.

Syarat tersebut adalah izin usaha perkebunan (IUP), kelas kebun yang dikeluarkan dinas perkebunan daerah, hak guna usaha (HGU), dan izin gangguan atau hinder ordonnantie (HO).

Sertifikasi ISPO, lanjut Bambang, merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam memajukan industri kelapa sawit nasional ke kancah internasional.

"Dunia internasional dapat melihat bahwa seluruh industri kelapa sawit nasional sudah memenuhi standar dan memperhatikan lingkungan," ujarnya.

Raihan sertifikat ISPO, Bambang menambahkan, menunjukkan komitmen dan konsistensi tiga unit usaha PT EAS dalam menerapkan sistem tata kelola berkelanjutan.

"(Komitmen perusahaan ditunjukkan) dengan konsep people, planet, dan profit (3P) yang transparan, serta menetapkan sistem ketelusuran rantai pasokan (supply chain) pada tandan buah segar (TBS) yang dihasilkan dari kebun inti, plasma, mitra, dan pekebun swadaya," ucapnya.

Bambang menambahkan, sertifikat ISPO juga memacu komitmen seluruh pekerja PT EAS untuk bertanggung jawab terhadap produksi minyak sawit berkelanjutan. Hal ini juga sekaligus meningkatkan daya saing minyak Indonesia di kancah internasional

Secara terpisah, Direktur PT KAM dan PT ACL Syarif Rafinda juga mengatakan bahwa untuk mendapatkan sertifikat ISPO, dibutuhkan waktu panjang.

Ia menjelaskan, perusahaan harus melalui tiga kali audit yang melibatkan kerja sama seluruh karyawan PT KAM dan PT ACL.

“ISPO merupakan sertifikasi tertinggi untuk penghargaan di industri kelapa sawit. ISPO juga merupakan kewajiban bagi seluruh pelaku usaha kegiatan pembangunan perkebunan untuk menjaga lingkungan dan menjamin kualitas produk untuk bersaing secara global,” ujar Syarif.

Menurut Syarif, prestasi tersebut bukan sekadar keberhasilan memperoleh sertifikasi saja. Hal ini juga menjadi bagian dari dukungan perusahaan kepada para pemangku kepentingan.

“Kami akan tetap berkomitmen terhadap produksi sawit yang berkelanjutan,” tambah Syarif.

Sertifikasi ISPO bantu dorong perekonomian Kalsel

Gubernur Kalsel menyambut baik sertifikasi yang diterima tiga perusahaan yang beroperasi di wilayahnya.

Menurutnya, dengan sertifikat ISPO, produksi sawit Kalsel bisa terus ditingkatkan. Pada akhirnya, hal ini dapat mendorong perekonomian Kalsel.

"Produksi sawit Kalsel menjadi lebih bermutu dan berkualitas secara internasional, mengingat ISPO diterbitkan lembaga sertifikasi internasional," ujar Sahbirin.

Senada, Bupati Tanah Bumbu juga mengatakan bahwa sertifikat ISPO merupakan sebuah prestasi dalam memberikan kontribusi terhadap pengembangan perkebunan sawit. Dengan begitu, perusahaan sawit dapat mendorong perekonomian di Kalsel, khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu.

“Penyerahan sertifikat ISPO menjadi indikator sekaligus jaminan bahwa usaha yang dilakukan oleh EAS dan Jhonlin Group patut dibanggakan,” tutur Zairullah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com