Advertorial

Bunda, Yuk Cek Rutin Pertumbuhan Anak untuk Cegah Faltering Growth

Kompas.com - 30/03/2022, 08:00 WIB

KOMPAS.com Faltering growth yang dahulu dikenal sebagai failure to thrive atau gagal tumbuh masih menjadi masalah besar yang kerap terjadi pada bayi dan anak-anak di negara dengan ekonomi rendah dan menegah, termasuk Indonesia.

Melansir European Journal of Clinical Nutrition (EJCN), gagal tumbuh merupakan keterlambatan pertumbuhan berat badan yang tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Hal yang paling terlihat adalah tinggi badan anak.

Jadi, pertumbuhan tinggi badan anak yang mengalami faltering growth menjadi lebih lambat dan berbeda dengan anak seusianya. Masalah ini sering kali disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi yang tidak adekuat atau output yang berlebihan, seperti kondisi anak yang sakit atau malabsorbsi.

Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal itu. Pertama, faktor organik yang berasal dari kerusakan sistem saraf, gangguan hormon, infeksi saluran kemih, TB paru, kelainan jantung, dan bibir sumbing.

Kedua, faktor non-organik yang berasal dari kelalaian orangtua selama hamil serta kesalahan mengolah asupan tambahan. Ketiga, faktor genetik.

Anak yang gagal tumbuh biasanya mengalami gejala penurunan berat badan yang drastis dan susah makan. Inilah yang membuat pertumbuhan dan tinggi badan anak pun semakin tidak optimal.

Selain tinggi badan, ciri-ciri bayi dan anak yang mengalami faltering growth, antara lain terhambatnya aktivitas fisik, sembelit, mudah rewel, ngantuk berlebihan, dan emosi tidak stabil.

Jika dibiarkan, faltering growth dapat menyebabkan wasted atau kurus dan kurang gizi, stunted atau pendek, dan underweight atau berat badan disertai tinggi yang kurang untuk anak-anak seusianya.

Oleh karena itu, orangtua perlu mengetahui tahapan perkembangan anak berdasarkan umurnya. Paling mudah, hal ini bisa dilihat dari berat dan tinggi badannya. Bila tidak sesuai, orangtua dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter agar anak mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Adapun sejumlah cara yang kerap disarankan untuk mengatasi faltering growth di antaranya adalah mengobati kondisi medis yang menjadi penyebab gagal tumbuh, rutin berkonsultasi dengan ahli, dan meningkatkan hubungan keluarga.

Selanjutnya, mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral, serta asupan kalori dan cairan.

Pada dasarnya, faltering growth dapat diatasi. Akan tetapi, perlu kerja sama antara orangtua dan tenaga kesehatan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan si buah hati.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan orangtua adalah dengan memeriksa tinggi anak secara rutin, lalu bandingkan dengan standar WHO.

Selain itu, orangtua juga dapat memanfaatkan platform Growthpedia dari Abbott untuk memantau pertumbuhan sekaligus mengetahui rekomendasi nutrisi yang sesuai untuk anak.

Pemerintah juga telah mengeluarkan standar pengukuran untuk memantau pertumbuhan anak melalui Kartu Menuju Sehat (KMS). Dengan bantuan KMS dan tenaga kesehatan, orangtua dapat memantau pertumbuhan anak dari waktu ke waktu.

Selain menyusun strategi yang telah didiskusikan, biasanya tenaga kesehatan juga akan menyarankan asupan nutrisi apa saja yang dibutuhkan anak. Asupan nutrisi ini dapat diberikan melalui makanan padat yang menjadi pelengkap nutrisi dan juga konsumsi susu sebagai makanan tambahan.

Susu memang dinilai menjadi pelengkap nutrisi. Anak yang tidak mengalami faltering growth juga dapat mengonsumsinya secara rutin agar nutrisinya tercukupi.

Adapun salah satu susu bernutrisi yang dapat diberikan pada anak adalah PediaSure. Dengan formula baru, PediaSure telah disempurnakan untuk mendukung pertumbuhan nyata atau visible growth anak.

Untuk daya tahan tubuh dan pertumbuhan anak

Adapun kandungan formula baru PediaSure memiliki beragam keunggulan. Pertama, dapat mendukung perkembangan otak anak.

Sebagai informasi, PediaSure mengandung Omega 3 dan Omega 6 serta docosahexaenoic acid (DHA) dan AA. Keempat kandungan ini merupakan bahan alami yang bisa ditemukan dari minyak kedelai dan berbagai jenis ikan, seperti tuna, salmon, dan makarel.

Kedua, meningkatkan daya tahan tubuh dan aktivitas anak.

Pasalnya, PediaSure mengandung prebiotik fructo-oligosaccharides (FOS), probiotik L.acidophilus, dan 14 vitamin, serta 9 mineral.

Ketiga, mendorong pertumbuhan dan tulang si kecil.

Keunggulan tersebut berasal dari kandungan baik yang ada di dalam PediaSure, seperti energi 0,8 kalori per mililiter (ml), tiga sumber bahan protein, tinggi kalsium, medium chain triglyceride (MCT) 15 persen, natural vitamin K2, dan arginine

Keempat, rendah sukrosa. PediaSure dengan formula baru memiliki kandungan sukrosa yang lebih rendah 42 persen dibandingkan formula sebelumnya pada varian vanila, madu, dan cokelat. Bahkan, kini hadir pula rasa baru Classic Milky dengan 0 gram (g) sukrosa. 

Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang yang mengimbau konsumsi sukrosa sebaiknya tidak lebih dari 50 g per hari.

Sebagai informasi, sukrosa merupakan jenis gula disakarida yang terbentuk dari fruktosa dan glukosa.

Kandungan sukrosa yang terdapat pada PediaSure sendiri berfungsi sebagai sumber energi yang baik bagi anak untuk membantu pertumbuhannya dan meningkatkan rasa suka anak terhadap susu sehingga kepatuhan untuk mengonsumsinya meningkat.

Adapun jenis sukrosa yang digunakan PediaSure merupakan 100 persen gula alami dari tebu.

PediaSure varian Classic Milky tetap memiliki rasa yang enak walaupun tanpa penambahan sukrosa.

PediaSure formula baru disarankan dikonsumsi dua kali sehari dengan saran penyajian 4 scoops memakai sendok takaran 39 g dan 190 ml air matang atau setara 218 ml PediaSure setiap minum.

Nah, semua manfaat dan kandungan PediaSure juga sudah disesuaikan dengan bantuan Pakar Kesehatan Anak Indonesia.

Dengan begitu, anak yang mengonsumsi berbagai varian PediaSure dalam jangka panjang yang sesuai saran penyajian tidak berpotensi mengalami obesitas atau berat badan berlebih.

Yuk, cegah gagal tumbuh dan lengkapi kebutuhan harian si kecil dengan PediaSure formula baru varian vanila, madu, cokelat, dan Classic Milky.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com