Advertorial

Kejar Target 2022, Subholding Upstream Pertamina Lakukan Sejumlah Terobosan Agresif

Kompas.com - 04/04/2022, 19:11 WIB

KOMPAS.com – Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), melakukan berbagai upaya untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Subholding Upstream Pertamina Danar Dojoadhi mengatakan, pihaknya berhasil mencatatkan kinerja produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 897 million barrel oil of equivalent per day (MBOEPD) pada 2021.

Untuk 2022, perseroan menargetkan kinerja produksi migas hingga 1.047 MBOEPD.

Danar menambahkan bahwa Subholding Upstream Pertamina juga menargetkan cadangan tambahan migas sebesar 755 million barrels of oil equivalent (MMBOE) dan sumber daya tambahan sebesar 222 MMBOE pada 2022.

“Pada 2022, kami juga menargetkan pengeboran 29 sumur eksplorasi dan 813 sumur pengembangan,’’ kata Danar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (4/4/2022).

Subholding Upstream Pertamina, lanjut Danar, juga melakukan berbagai terobosan untuk mencapai target. Terobosan tersebut terdiri atas digitalisasi sistem, pengimplementasian program Optimization Upstream Cost (Optimus), serta penerapan environmental, social, and governance (ESG).

Instalasi migas Pertamina.DOK. Pertamina Instalasi migas Pertamina.

Selain itu, Subholding Upstream Pertamina juga melakukan onstream pada beberapa proyek, seperti Jambaran Tiung Biru, Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL) Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS), Handil, serta Emain Waterflood.

Sebagai upaya meningkatkan kinerja dan pemenuhan peraturan pemerintah, Subholding Upstream Pertamina memetakan lima prioritas sesuai arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

‘’Kelima prioritas tersebut meliputi nilai ekonomi dan sosial, inovasi model bisnis, technology leadership, energize investment, serta unleash talent untuk Indonesia,’’ jelas Danar.

Pada prioritas nilai ekonomi dan sosial, lanjut Danar, Subholding Upstream Pertamina menjalankan beberapa program, yakni Optimus, ESG Score, serta dekarbonisasi.

Selanjutnya, pada inovasi model bisnis, Subholding Upstream Pertamina mengusulkan kebijakan fiskal berupa insentif kepada Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). 

“Untuk technology leadership, Subholding Upstream Pertamina akan merealisasikan program revitalisasi Crown Jewel Mahakam,” tuturnya.

Danar melanjutkan bahwa pada prioritas energize investment, Subholding Upstream Pertamina menjalankan beberapa program. Sebut saja, meningkatkan kegiatan improved/enhanced oil recovery (I/EOR) secara partnership atau mandiri, rejuvenasi struktur dan reaktivasi sumur suspended, serta upstream plant reliability sebesar 97,5 persen.

Gambar seorang pekerja Pertamina.DOK. Pertamina Gambar seorang pekerja Pertamina.

Selanjutnya, akuisisi operator/blok migas di dalam dan luar negeri serta percepatan eksplorasi 29 sumur dan non-conventional oil and gas (MNK).

Terakhir, pada unleash talent, Subholding Upstream Pertamina memiliki program fast track talenta unggul yang inklusif.

“Saat ini, sebanyak 13 persen pekerja perempuan di Subholding Upstream Pertamina masuk dalam nominated talent. Selain itu, 26 persen pekerja Subholding Upstream Pertamina berasal dari kalangan milenial,” ujarnya.

Subholding Upstream Pertamina, lanjut Danar, juga telah menyusun 11 topik material dalam pelaksanaan strategi ESG. Pihaknya juga telah menyusun strategi dekarbonisasi guna mewujudkan kegiatan operasi yang ramah lingkungan.

Subholding Upstream Pertamina akan melakukan integrasi kolaborasi dan inovasi untuk mendukung agresivitas produksi pada 2022.

Rencana tersebut diwujudkan melalui sinergi dan mengedepankan prinsip health, safety, security, and environment (HSSE), Corporate Life Saving Rules, serta mengimplementasikan ESG dalam proses bisnis perusahaan.

Dengan sinergi di bawah Subholding Upstream Pertamina, Danar optimistis pihaknya dapat memberikan nilai tambah untuk perusahaan. Hal ini juga dapat meningkatkan daya saing melalui operational excellence, khususnya dalam bisnis hulu migas bumi.

“Pasca-restrukturisasi selama satu tahun terakhir, kami berharap mampu melakukan percepatan bisnis, baik existing maupun baru. Kami juga ingin membuka peluang lebih luas di berbagai bidang, mulai dari kemitraan hingga sumber pendanaan,’’ tutur Danar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com