Advertorial

Mendag Muhammad Lutfi Resmikan Dermaga Bongkar Muat Gula Mentah PT Dua Samudera Perkasa di Bombana

Kompas.com - 05/04/2022, 11:51 WIB

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meresmikan dermaga bongkar muat gula mentah (unloading raw sugar) dan warehouse PT Dua Samudera Perkasa di Desa Batu Putih, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (4/4/2022).

Mendag mengatakan, Dermaga Batu Putih akan menjadi basis ekspor untuk komoditas pertanian subsektor perkebunan yang meliputi kopra, kakao, dan rempah-rempah Indonesia timur lain.

“(Dengan keberadaan Dermaga Batu Putih), akan terjadi penguatan ekonomi daerah Sultra. Pajaknya juga harus lebih besar ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana,” kata Lutfi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (5/4/2022).

Adapun dermaga tersebut didukung dengan fasilitas penunjang, seperti gudang penyimpanan berkapasitas 80.000 ton yang dilengkapi dengan conveyor system berkapasitas 1.000 ton per jam.

Selain itu, Terminal Umum Dermaga Batu Putih juga memiliki area bongkar muat kontainer seluas 5,08 hektare. Di dalamnya juga terdapat area jetty yang dapat menjadi tempat bersandar kapal berkapasitas 80.000 deadweight tonnage (DWT). Jetty tersebut memiliki panjang 190 meter.

Pengoperasian Dermaga Batu Putih tidak lepas dari peran Jhonlin Group. Perusahaan ini merupakan induk dari PT Dua Samudera Perkasa yang merupakan operator dermaga.

-Dok. Jhonlin Group -

Selain itu, Jhonlin Group juga memiliki anak usaha yang bergerak di bidang perkebunan tebu (bahan baku gula) dan pabrik gula di Kabupaten Bombana. 

Chief Executive Officer (CEO) Jhonlin Group Ghimoyo mengatakan, PT Dua Samudera Perkasa telah berpengalaman mengoperasikan dermaga dan pelabuhan sejak 2007.

“Kami yakin, tidak akan ada kendala yang berarti selama pengoperasian Dermaga Batu Putih," ujar Ghimoyo.

Ghimoyo menambahkan, dermaga tersebut sudah bisa digunakan untuk kegiatan ekspor dan impor. Meski demikian, ia tak menampik bahwa dermaga masih membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah (pemda), khususnya untuk meningkatkan infrastruktur jalan yang saat ini belum memadai.

Terkait layanan, Direktur PT Dua Samudera Perkasa A G Hartantono mengatakan, Terminal Umum Dermaga Batu Putih sudah didukung fasilitas pelayanan kapal atau bongkar muat peti kemas untuk kegiatan ekspor-impor.

“Kami juga akan melayani muatan curah cair dan kering, general cargo, dan pelayanan pelabuhan lainnya,” kata Hartanto.

Nantinya, lanjut Hartanto, arus barang melalui Terminal Umum Dermaga Batu Putih akan meliputi pelayanan peti kemas dan nonpeti kemas sebagai pemilik badan usaha pelabuhan (BUP).

Episentrum ekonomi baru

-Dok. Jhonlin Group -

Pengoperasian Dermaga Batu Putih disambut positif inisiator pembangunan pabrik tebu di Indonesia timur, Andi Amran Sulaiman. Ia mengatakan, Dermaga Batu Putih akan membidani kelahiran episentrum pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.

“Selain bongkar muat gula, dermaga ini juga bisa menunjang hasil pertanian petani lokal Bombana, bahkan rempah-rempah di Indonesia timur," ujar Andi.

Bila hasil pertanian diekspor langsung ke negara tujuan, seperti Jepang atau India, kata Amran, petani bisa memangkas biaya logistik hingga 70 persen.

Andi juga optimistis bahwa keberadaan Dermaga Batu Putih turut memberikan dampak positif bagi pemenuhan kebutuhan raw sugar secara nasional.

Ia mencontohkan produktivitas anak usaha PT Jhonlin Group, yakni PT Prima Alam Gemilang (PAG), yang mencapai 200.000 ton raw sugar per tahun.

Dengan kapasitas produksi tersebut, Amran memprediksi, dalam lima tahun ke depan, Indonesia sudah bisa memenuhi kebutuhan raw sugar nasional secara mandiri.

Amran mengatakan, rata-rata kebutuhan raw sugar nasional mencapai 6 juta ton per tahun, sedangkan impor raw sugar hanya menutupi kurang lebih 3 juta ton. 

“PAG diharapkan menjadi salah satu pabrik gula yang mampu menutupi kebutuhan raw sugar nasional. Kuncinya, Dermaga Batu Putih (harus) mendapat dukungan penuh pemerintah dan warga Bombana,” ujar Amran.

Terkait kendala infrastruktur jalan, Bupati Bombana Tafdil memastikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal ini mengingat jalan tersebut merupakan jalan nasional.

“Soal jalan, kami terus komunikasikan. Sejauh ini, sudah tidak ada masalah. Warga (juga) sudah setuju terkait rencana pelebaran jalan,” ujarnya.

Selain itu, Tafdil mengatakan, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan manajemen PT Jhonlin Group dan PT Dua Samudera terkait penggunaan tenaga kerja lokal.

“Inilah dampak ekonomi yang kami harapkan dengan kehadiran pabrik tebu dan pengoperasian Dermaga Batu Putih, termasuk soal pendapatan dari sektor pajak,” kata Tafdil.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com