Advertorial

BPK PENABUR Jakarta dan Coding Bee Academy Gelar K-12 Computer Science Education Fair 2022

Kompas.com - 06/04/2022, 19:39 WIB

KOMPAS.com – Badan Pendidikan Kristen (BPK) PENABUR Jakarta bersama Coding Bee Academy menggelar “K-12 Computer Science Education Fair 2022” pada 7-9 April 2022.

Gelaran tersebut merupakan bagian dari komitmen BPK PENABUR Jakarta dalam melahirkan Generasi Emas Indonesia yang memiliki keunggulan dan jiwa kompetitif untuk menghadapi persaingan global, khususnya di era industri 4.0.

Ketua BPK PENABUR Jakarta Antono Yuwono mengatakan, dunia pendidikan tengah mengalami perubahan yang cepat. Hal ini membuat BPK PENABUR Jakarta melakukan berbagai upaya strategis untuk menyiapkan generasi penerus.

Menurutnya, saat ini, penguasaan soft skills menjadi bagian yang tidak kalah penting dengan hard skills. Oleh karena itu, penguasaan soft skills harus dibangun dalam diri siswa sejak dini.

“Penguasaan soft skills dapat berupa kemampuan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, serta memiliki leadership. Tak kalah penting, siswa juga harus menguasai kompetensi teknologi informasi dan komputer,” ujar Antono dalan siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (5/4/2022).

Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak Kristen (TKK) 6 PENABUR Dewi Sofa Tjoeng mengatakan, K-12 Computer Science Education Fair 2022 terdiri dari dua rangkaian acara, yakni “PENABUR Kids Fest” dan “Code Olympiad”.

K-12 Computer Science Education Fair 2022, lanjutnya, digelar untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya ilmu pengetahuan digital dan teknologi komputer. Hal ini dilakukan tanpa mengabaikan pentingnya pendidikan karakter.

Dewi memaparkan, pameran tersebut akan menggelar sejumlah kompetisi.

Pertama, lomba “Digital Literacy” untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) pada Kamis (7/4/2022)..

Kedua, lomba “21st Century Learning” untuk jenjang PAUD pada Jumat (8/4/2022).

Ketiga, lomba video pembelajaran bertajuk “Inovasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 pada Anak Usia Dini” yang diperuntukkan bagi guru, mahasiswa, serta praktisi pendidikan. Lomba ini digelar pada Jumat.

Keempat, lomba coding atau Code Olympiad bertema “Digital Citizenship” untuk jenjang taman kanak-kanak sampai sekolah menengah atas (SMA) yang digelar pada Sabtu (9/4/2022).

Selain beragam kompetisi, lanjut Dewi, K-12 Computer Science Education Fair 2022 juga menggelar webinar nasional bertajuk Empowering Future Generation With Digital Skillsyang digelar pada Sabtu.

Acara tersebut menghadirkan beberapa narasumber di dunia pendidikan. Sebut saja, Widyaprada Ahli Utama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Hurip Danu Ismadi serta Education Officer UNICEF Indonesia Febryanthie Apituley.

Selanjutnya, Chief Academic Officer Code.org Pat Yongpradit, Antono Yuwono, serta Co-Founder Coding Bee Academy Haripin Eko Prima.

Dewi menjelaskan, Coding Bee Academy dipilih sebagai partner dalam pelaksanaan K-12 Computer Science Education Fair 2022 karena memiliki kredibilitas dan mutu baik di bidang coding.

“Kami sudah bekerja sama (dengan Coding Bee Academy) dalam kegiatan ekstrakurikuler coding sejak 2018. Hasilnya, anak-anak kami mampu memperlihatkan keberhasilan dalam mengembangkan kemampuan ilmu komputer serta berpikir komputasional,” tuturnya.

Lahirkan generasi cakap digital

Dewi menyampaikan, penyelenggaraan K-12 Computer Science Education Fair 2022 sekaligus menepis kekhawatiran orangtua untuk memperkenalkan teknologi sedini mungkin pada anak. Menurutnya, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi.

“Terpenting, anak-anak harus diberi pendampingan yang tepat agar dapat menggunakan teknologi dengan bijak,” ujar Dewi.

Dewi melanjutkan, TKK 6 PENABUR bersama Coding Bee Academy mengajarkan anak mengenai digital citizenship saat ekstrakurikuler coding.

Pada pembelajaran tersebut, kata Dewi, anak diajak memahami peraturan mengenai apa yang boleh dan tidak dilakukan atau disebarkan saat menggunakan teknologi.

Sebagai contoh, anak #sekolahkristenpenabur diajarkan untuk tidak membagikan informasi pribadi yang berkaitan dengan alamat rumah atau password pada akun email anak.

“Anak juga dididik untuk menghargai proyek online milik temannya. Hal ini penting untuk melatih anak bersikap baik saat berada di dunia maya. Tujuannya, untuk mencegah anak menjadi perundung atau korban perundungan yang dikenal dengan cyberbullying,” jelasnya.

Sejak 2018, TKK PENABUR Jakarta bersama Coding Bee Academy merancang kurikulum coding yang terus diperbaharui dan ditingkatkan kualitasnya.

Pengaplikasian kurikulum kepada peserta didik #tkkpenaburjakarta dapat dilakukan menggunakan aplikasi online. Melalui kurikulum ini, anak dapat membuat program sederhana secara mandiri serta aktivitas permainan kognitif tanpa layar.

Hal tersebut membantu anak untuk memahami ilmu komputasi dasar dan mengembangkan pemikiran komputasional.

Dewi menilai, menanamkan kemampuan literasi digital sejak dini penting untuk perkembangan kognisi anak. Hal ini juga sejalan visi Presiden Joko Widodo yang menyebutkan bahwa literasi digital penting untuk meningkatkan kapasitas diri.

“Dengan pengenalan literasi digital sejak dini, saat anak tumbuh remaja atau dewasa, mereka mampu menyaring informasi negatif yang diperoleh dari internet. Hal ini menjadi salah satu upaya perlindungan anak dan menciptakan generasi masa depan yang berkualitas,” tuturnya.

Sementara itu, Haripin Eko Prima menyambut baik kerja sama antara pihaknya dan BPK PENABUR Jakarta dalam menghadirkan acara K-12 Computer Science Education Fair 2022.

“Saat diundang, kami setuju berkolaborasi untuk membuat acara K-12 Computer Science Education Fair 2022,” sambung Eko.

Eko mengatakan bahwa BPK PENABUR Jakarta dan Coding Bee Academy memiliki visi yang sama, yakni setiap anak perlu diberi kesempatan untuk belajar ilmu coding, literasi digital, dan computer science.

Literasi digital, kata Eko, perlu diperkenalkan sejak dini kepada anak. Pasalnya, bahasa program atau coding menjadi “bahasa” penting di era digital, selain kemampuan bahasa asing.

Eko menambahkan, Coding Bee Academy ingin menepis persepsi masyarakat yang menganggap coding itu sulit.

“Belajar bahasa coding seperti belajar bahasa, yakni bahasa teknologi. Sama seperti bahasa lain, belajar bahasa program akan lebih baik dilakukan sejak siswa usia dini. Jadi, orangtua tidak perlu khawatir. Ada tahapannya sampai anak nanti mampu menghasilkan program atau aplikasi,” jelasnya.

Eko berharap, acara K-12 Computer Science Education Fair 2022 dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia supaya tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi pencipta teknologi.

Bangun fondasi pendidikan karakter

Perwakilan orang tua siswa TKK PENABUR Gading Serpong Katherine Tanzil menilai, pembelajaran berbasis teknologi dalam coding tidak hanya memberikan bekal akademis tentang ilmu komputer yang dibutuhkan di masa depan, tapi juga membangun karakter unggul anak.

Katherine menambahkan bahwa kehidupan anak saat ini tidak lepas dari teknologi dan aplikasi. Melalui coding, anak dapat belajar berpikir kritis dan kreatif dalam mengatasi masalah atau persoalan lewat games.

“Hal tersebut membuat anak menjadi lebih kreatif,” ujar Katherine.

Selain pembelajaran berbasis teknologi serta bahasa Inggris dan Mandarin, BPK PENABUR Jakarta juga memiliki pendidikan karakter yang kuat. Hal itulah yang membuat Katherine memilih BPK PENABUR sebagai institusi pendidikan untuk sang anak.

Terkait pendidikan karakter, Dewi mengatakan bahwa BPK PENABUR Jakarta mengembangkan karakter positif anak melalui program Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kristiani (PKBN2K). Program ini menjadi fondasi kuat dalam menghadapi tantangan di era digital.

PKBN2K, lanjutnya, penting untuk menghasilkan profil lulusan yang berkualitas. Hal ini diterapkan untuk membentuk lulusan BPK PENABUR Jakarta menjadi anak-anak yang be tough, excel worldwide, share with society, dan trust in God (BEST).

“Peserta didik BPK PENABUR Jakarta adalah anak-anak tangguh, memiliki wawasan luas, mau membagikan apa yang dimilikinya untuk menjadi berkat bagi orang lain, serta selalu berpegangan pada Tuhan sebagai pedoman untuk menjalankan kehidupan sehari-harinya,” tutur Dewi.

Merdeka belajar dan transformasi pendidikan

Terkait isu disrupsi teknologi dan pandemi Covid-19, Antono menjelaskan bahwa adaptasi dan transformasi pendidikan yang dijalankan BPK PENABUR Jakarta sejalan dengan semangat Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.

Antono melanjutkan, BPK PENABUR Jakarta mengembangkan kompetensi siswa untuk masa depan melalui 4C, yakni critical thinking, creativity, communication, dan collaboration.

“Sesuai Rencana Strategis (Renstra) BPK PENABUR Jakarta, kompetensi siswa ditambah dengan computational thinking serta menanamkan sifat sebagai seorang lifelong learner,” ujar Antono.

Selain itu, pihaknya juga tengah mengembangkan pola pembelajaran baru yang diharapkan mampu mempersiapkan siswa untuk memiliki kelima kompetensi tersebut. Hal ini diwujudkan melalui project-based learning seperti landasan kurikulum Merdeka Belajar.

Menurutnya, project-based learning dapat memaksimalkan potensi seorang anak agar dapat memperoleh hasil yang baik di masa depan.

Selain itu, Antono menilai bahwa pandemi Covid-19 merupakan blessing in disguise atau berkat terselubung. Pasalnya, selama pandemi Covid-19, dunia pendidikan Indonesia melakukan adaptasi dan transformasi pembelajaran.

“Para pemangku kepentingan di dunia pendidikan harus mengubah pola pembelajaran masa depan. Kami bersama tenaga pendidik tengah memantapkan semua ini. Hal tersebut dibuktikan dengan diresmikannya PENABUR Learning Centre di Gading Serpong,” tuturnya.

Ke depan, lanjut Antono, BPK PENABUR Jakarta akan menerapkan metode hybrid learning dengan sarana dan prasarana pendukung. Pihaknya juga tengah menyiapkan platform digital learning yang serupa dengan massive open online courses, tetapi dikhususkan untuk jenjang TK hingga SMA.

Menurutnya, saat metaverse sudah siap, BPK PENABUR Jakarta juga siap masuk ke sana. Persis sama seperti pembelajaran di kelas hybrid learning, tapi ini full digital platform.

“Integrasi teknologi dalam pembelajaran tersebut diharapkan mampu menjadi solusi kesenjangan pendidikan dalam melakukan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia,” kata Antono.

BPK PENABUR Jakarta, lanjut Antono, melihat banyak anak merasa gamang saat menghadapi masa depan yang penuh gejolak. Menurutnya, hal ini dapat diatasi dengan memperkuat pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Kristiani.

Ia meyakini bahwa iman dan kepercayaan teguh dapat menjadi pegangan bagi mereka dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Untuk mewujudkan visi tersebut, BPK PENABUR Jakarta berupaya melahirkan generasi penerus yang tangguh sekaligus beriman. BPK PENABUR Jakarta berkomitmen memberikan standar pendidikan mumpuni global tanpa meninggalkan akar budaya Indonesia.

“Kami bangga BPK PENABUR #sekolahkristenJakarta telah melahirkan seseorang seperti Carina Joe yang merupakan ilmuwan Indonesia di balik penemuan vaksin AstraZeneca. Lulusan Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) 1 PENABUR ini tidak meminta paten untuk penemuannya agar vaksin Covid-19 dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com