Advertorial

Penyaluran BNI Griya Tumbuh di Atas 8 Persen Per Februari 2022

Kompas.com - 17/04/2022, 20:12 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk menggenjot kredit sektor properti pada tahun ketiga pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya pemulihan ekonomi nasional.

Seperti diketahui, sektor properti memiliki multiplier effect. Ada lebih dari 170 subsektor industri yang dapat menjadi salah satu faktor penggerak perekonomian nasional.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan bahwa dengan segala tantangan di tengah pandemi, BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) atau BNI Griya mencapai Rp 49,8 triliun atau tumbuh di atas 8 persen secara tahunan atau year on year (yoy) per Februari 2022.

Jumlah tersebut melampaui realisasi pertumbuhan KPR sepanjang 2021 yang tumbuh 7,7 persen (yoy) atau mencapai Rp 49,6 triliun. Dengan perbaikan sektor properti dan perekonomian pada 2022, perseroan siap untuk mencapai target kredit secara total sebesar 7-10 persen yoy.

“Kami optimistis, KPR BNI bisa tumbuh lebih tinggi secara keseluruhan pada 2022,” ujar Corina dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (17/4/2022).

Pertumbuhan KPR BNI pada dua bulan pertama 2022, lanjut Corina, meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini membuat BNI memberikan berbagai penawaran menarik kepada para calon debitur BNI Griya.

Sebagai contoh, BNI Griya memiliki berbagai penawaran menarik, seperti suku bunga tetap mulai 3,4 persen pada 2 tahun pertama dan cicilan ringan dengan opsi bayar bunga saja hingga 2 tahun pertama.

“Kami juga menawarkan kemudahan pengajuan KPR secara online dengan e-Form BNI Griya. Nasabah BNI bisa mengaksesnya melalui website BNI, BNI mobile banking, atau lewat http://bit.ly/eFormBNIGriya, ujarnya.

Corina melanjutkan bahwa pada 2020, BNI menyelenggarakan BNI Griya Expo Online yang merupakan virtual property expo pertama di Indonesia. Ke depan, BNI terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik untuk nasabahnya. 

Dalam waktu dekat, BNI Griya akan memberikan kejutan melalui berbagai program, mulai dari expo offline dan online hingga channel digital lain.

Dukung Proyek Katalis Merah Putih

BNI turut menyalurkan fasilitas pembiayaan proyek Katalis Merah Putih dengan total maksimum Rp 257,9 miliar. Fasilitas ini terdiri atas kredit investasi, modal kerja, serta pemberian plafon LC/SKBDN, GB, dan SBLC.

Pembiayaan proyek tersebut, kata Corina, merupakan bentuk kontribusi BNI dalam menyediakan one stop banking solution terhadap greenfield project yang dapat berdampak, baik secara bisnis maupun lingkungan.

Untuk diketahui, PT Katalis Sinergi Indonesia merupakan perusahaan patungan bersama antara PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha Subholding Commercial and Trading Pertamina, PT Pertamina Lubricants, PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usaha, PT Pupuk Kujang, serta Institut Teknologi Bandung (ITB) dan inovasi startup.

“BNI berperan memberikan pembiayaan dan solusi perbankan untuk keperluan pembangunan Pabrik Katalis Merah Putih. Adapun Katalis Merah Putih merupakan produsen katalis pertama dari Indonesia,” ujar Corina.

Proyek tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020. Proyek ini tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Selanjutnya, pemerintah akan memproduksi katalis-katalis yang sepenuhnya dikembangkan dan dipatenkan secara mandiri di dalam negeri.

Sementara itu, Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi 3 BNI Rudy Sihombing menyatakan dukungannya terhadap pembiayaan proyek pembangunan Pabrik Katalis Merah Putih. Pasalnya, pembiayaan ini merupakan ekspansi kredit berwawasan lingkungan pertama BNI pada 2022.

BNI akan berkontribusi pada penambahan green portfolio perusahaan. Hal ini sekaligus menjadi wujud pembuktian BNI sebagai salah satu bank yang menjadi motor penggerak pelaksana keuangan berkelanjutan di Indonesia.

Dengan pembangunan Katalis Merah Putih, lanjut Rudy, kami berharap Indonesia mampu mengurangi ketergantungan impor katalis secara signifikan serta mempercepat lahirnya inovasi produk dan teknologi baru.

“Semoga pembangunan Katalis Merah Putih dapat mendorong daya saing industri dalam negeri sekaligus meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi bangsa Indonesia,” ujar Rudy.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com