Advertorial

Jadi Ujung Tombak Perdagangan Indonesia, BNI Jalin Kerja Sama dengan Diaspora di Jepang

Kompas.com - 20/04/2022, 19:50 WIB

KOMPAS.com - Pemulihan ekonomi global tengah menghadapi beberapa tantangan, seperti konflik geopolitik antara Ukraina dan Russia serta kenaikan harga energi. Hal ini membawa dampak terjadinya inflasi di beberapa negara maju.

Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan upaya Indonesia dan Jepang untuk saling meningkatkan hubungan ekonomi sekaligus memberi dampak positif pada kinerja ekonomi dunia.

Oleh karena itu, kalangan diaspora Indonesia yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mumpuni diharapkan dapat menjadi ujung tombak untuk memperkuat hubungan ekonomi Tanah Air dengan Jepang. Terlebih, pada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (kode saham BBNI) mengambil langkah lebih maju dalam meningkatkan hubungan dagang Indonesia-Jepang. Hal ini dilakukan melalui acara webinar Diaspora Trade Talk Series bertema “Ways to Maneuver and Thrive in Japan Market” yang diselenggarakan BNI Tokyo, Jepang, pada Rabu (20/4/2022).

Adapun narasumber yang hadir pada webinar tersebut, yakni Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, General Manager BNI Tokyo Yudhi Zufrial, serta President Director Arumia Co Ltd, Osaka Achmad Arifin.

Selanjutnya, narasumber bidang ekspor-impor dari Japan External Trade Organization dan Asosiasi Pengusaha Indonesia Jepang. Narasumber yang hadir mengupas berbagai isu strategis terkait manuver untuk meningkatkan kembali akselerasi kinerja ekonomi.

Mahendra Siregar menyampaikan, Jepang dan Indonesia memiliki hubungan langgeng, khususnya di bidang ekonomi. Banyak hubungan perdagangan sekaligus investasi dari Jepang yang mengalir langsung ke Indonesia dan dapat membantu peningkatan ekonomi dalam negeri.

Kendati demikian, ia memandang masih banyak segmen ekonomi yang belum tergarap optimal. Oleh karena itu, pihak perbankan dapat menjalankan fungsi sebagai intermediator untuk mengoptimalkannya.

Mahendra menilai, sejauh ini kerja sama antara Indonesia dan Jepang sudah baik, terlebih dengan dukungan penuh dari BNI. Ke depan, kerja sama strategis di tingkat global membutuhkan dukungan yang kuat dari pelaku industri perbankan yang lainnya.

“Kami berharap, webinar itu mampu mengupas berbagai tantangan sekaligus potensi bisnis antara Indonesia dan Jepang. Semoga kami dapat mencapai business matching dalam 1 hingga 5 tahun ke depan yang menguntungkan, baik Indonesia maupun Jepang selaku mitra perdagangan strategis,” ujar Mahendra dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (20/4/2022).

Pada kesempatan sama, Heri menambahkan bahwa optimisme pemulihan ekonomi global dari Indonesia dan Jepang sudah terasa. Hal ini ditandai dengan banyaknya penandatanganan komitmen investasi dan sharing economy antar pelaku usaha Indonesia dan Jepang.

BNI melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama Diaspora Lending Arumia Co.Ltd, Osaka Achmad Arifin. Kolaborasi ini merupakan upaya yang sangat prospektif dalam peningkatan perdagangan internasional diaspora Indonesia ke pasar Jepang. DOK. BNI BNI melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama Diaspora Lending Arumia Co.Ltd, Osaka Achmad Arifin. Kolaborasi ini merupakan upaya yang sangat prospektif dalam peningkatan perdagangan internasional diaspora Indonesia ke pasar Jepang.

Heri menilai bahwa webinar yang digelar BNI itu dapat membawa dampak positif. Ia berharap, semakin banyak pelaku usaha Indonesia dan Jepang yang melakukan kerja sama untuk membantu pemulihan ekonomi pascapandemi, baik untuk Indonesia maupun Jepang.

Diaspora, lanjut Heri, merupakan salah satu agen pembangunan ekonomi yang belum banyak dioptimalkan oleh perbankan nasional.

Banyak kalangan diaspora memiliki bisnis berdaya saing tinggi di Jepang dan menjadi agen bagi banyak produk UMKM. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh perbankan untuk menjadi kekuatan ekonomi Tanah Air.

“BNI Tokyo membuktikan peran aktifnya dalam memfasilitasi pelaku UMKM Indonesia untuk dapat berkembang di Jepang. Kami berharap, dukungan perbankan dan pendampingan UMKM semacam ini dapat membantu UMKM Indonesia terus bergerak maju menembus pasar internasional,” kata Heri.

Sementara itu, Royke menuturkan bahwa sebagai agen pembangunan yang ditugaskan pemerintah untuk menjadi bank global, BNI selalu proaktif untuk mencari peluang sekaligus mendongkrak kinerja perdagangan global Indonesia.

“Dengan momentum Diaspora Trade Talk Series, kami berharap dapat lebih banyak menggaet mitra investor luar negeri untuk berinvestasi di dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan berbagai potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia,” ujar Royke.

Jepang, lanjut Royke, adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-4 setelah Cina, Amerika Serikat (AS), dan Jerman.

Dengan demikian, Indonesia sebagai partner strategis Jepang memiliki peluang besar untuk terlibat dalam pergerakan dan perputaran ekonomi negara tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menurutnya, bonus demografi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat menjadi modal utama bagi Tanah Air untuk bisa menembus pasar Jepang di masa depan.

“Kami berharap, para eksportir, pelaku bisnis, termasuk UMKM Indonesia bisa mendapatkan tambahan wawasan mengenai bagaimana memahami karakteristik dan peluang bisnis di pasar Jepang,” tutur Royke.

Penandatanganan MoU kerja sama 

Pada kesempatan sama, BNI melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kerja Sama Diaspora Lending. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Yudhi Zufrial dan Achmad Arifin dan disaksikan oleh Heri, Royke Tumilaar, serta seluruh peserta webinar.


Royke menuturkan bahwa kolaborasi antara BNI, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Japan External Trade Organization, Asosiasi Pengusaha Indonesia, serta Arumia Co Limited, merupakan upaya prospektif dalam peningkatan perdagangan internasional diaspora Indonesia ke pasar Jepang.

BNI melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama Diaspora Lending Arumia Co.Ltd, Osaka Achmad Arifin. Kolaborasi ini merupakan upaya yang sangat prospektif dalam peningkatan perdagangan internasional diaspora Indonesia ke pasar Jepang. DOK. BNI BNI melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama Diaspora Lending Arumia Co.Ltd, Osaka Achmad Arifin. Kolaborasi ini merupakan upaya yang sangat prospektif dalam peningkatan perdagangan internasional diaspora Indonesia ke pasar Jepang.

“Kerja sama ini bukan yang terakhir. Kami akan mencari berbagai potensi kerja sama lainnya. Kami berharap, dapat memetik buah kerja sama lebih banyak dari hubungan yang erat antara BNI dan diaspora,” tuturnya.

Untuk diketahui, Arumia Co Ltd yang berbasis di Osaka, Jepang, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan produk pertanian, kelautan, dan makanan olahan dari Indonesia.

Adapun beberapa merk yang dijual perusahaan ini antara lain Dapur Arumia (bumbu curah dan truits), Kotakoki (perlengkapan bumbu, campuran bumbu dan makanan olahan), Du-Reamy (durian), Cocoqua (kelapa dan turunannya), dan Tempe Arumia (kedelai fermentasi Indonesia).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com