Advertorial

Task Force ESC B20 Terus Bergerak Merancang Kebijakan Konstruktif

Kompas.com - 22/04/2022, 12:59 WIB

KOMPAS.com - Task Force Energy, Sustainability, and Climate (TF ESC) Business Group 20 (B20) kembali menggelar pertemuan (call meeting) secara daring pada Kamis (19/4/2022). Pertemuan diadakan untuk membahas kebijakan (policy action) yang akan direkomendasikan pada Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia 2022.

Pada pertemuan tersebut, Direktur Utama Pertamina sekaligus TF ESC B20 Nicke Widyawati selaku Chair, melakukan pembaruan-pembaruan pada rancangan dan aksi kebijakan yang menyerukan kesinambungan energi dan perubahan iklim.

Pertemuan bertajuk "3rd Task Force Call Meeting" tersebut diikuti oleh sekitar 140 peserta yang terdiri dari Deputy Chair TTF ESC B20 Agung Wicaksono, Manager Policy TF ESC B20 Oki Muraza, 8 Co Chairs TF ESC B20, serta para anggota B20 yang berasal dari 19 industri dan 25 negara.

Nicke pun mengajak anggota TF ESC B20 untuk membahas kembali rancangan-rancangan kebijakan dan tindakan kebijakan yang lebih konstruktif.

"Sampai hari ini (Kamis), kami menerima lebih dari 300 komentar dan masukan yang sangat konstruktif dan berguna dalam penyusunan rancangan kebijakan. Melalui partisipasi aktif seluruh peserta, saya yakin bahwa gugus tugas ini akan memberikan rekomendasi kebijakan yang relevan dan dapat ditindaklanjuti kepada kepemimpinan G20," ujar Nicke dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (22/4/2022).

Adapun terdapat beberapa masukan dan rekomendasi dari Sekretariat B20 yang dipaparkan dalam pertemuan tersebut, nantinya akan menjadi tambahan beberapa tindakan kebijakan baru untuk dibahas lebih mendalam. Tujuannya, agar sesuai dengan fokus dan kebutuhan kolektif yang mewakili kepentingan Komunitas B20 secara keseluruhan.

Nicke juga mengatakan, ia akan berupaya menangani dan memberikan masukan-masukan yang terbaik kepada negara-negara G20 secara kolektif.

"Mari bekerja sama untuk menciptakan dan memberikan warisan Kepresidenan B20 tahun ini, baik melalui kebijakan maupun serangkaian site event tentang aksi nyata gugus tugas. Dengan demikian, (TF ESC B20) dapat memberikan yang terbaik pada G20," kata Nicke.

Melalui pertemuan tersebut, kata Nicke, tujuan utama dari TF ESC B20 untuk memastikan proses yang inklusif dalam mengembangkan rekomendasi dan tindakan kebijakan akan tercapai.

Sementara itu, Oki Muraza menjelaskan bahwa untuk saat ini, terdapat 12 masukan tindakan kebijakan dari 14 tindakan kebijakan yang dibahas dalam call meeting sebelumnya.

"Ada 12 tindakan kebijakan yang merupakan penajaman pembahasan dari 14 tindakan kebijakan yang kami bahas sebelumnya. (Hal) ini belum disepakati dan bisa berubah sampai kebijakan nantinya sudah mewakili (suara) kami semua," kata Oki.

Pada kesempatan yang sama, Agung Wicaksono menjelaskan bahwa TF ESC B20 memiliki sjumlah tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan tersebut di antaranya adalah mengembangkan kemitraan dan kolaborasi, pengembangan teknologi untuk melakukan capacity building di berbagai negara, serta meningkatkan nilai yang akan menarik akses investasi dan pembiayaan.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, kami mengundang terwujudnya corporate agreement dan pilot project di dalam negeri. (Upaya ini) ditargetkan selesai pada September atau Oktober 2022,” ujar Agung.

Sebagai informsi, TF ESC B20 mengusung tiga vektor utama, yaitu mempercepat transisi ke penggunaan energi yang berkelanjutan, memastikan transisi energi yang adil dan terjangkau, serta peningkatan kerja sama global untuk menjamin ketahanan energi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau