Advertorial

Eka Hospital Hadirkan Layanan Ortopedi dengan Teknologi Medis Terkini dan Terintegrasi se-Asia Tenggara

Kompas.com - 26/04/2022, 20:12 WIB

KOMPAS.com – Eka Hospital menjadi salah satu rumah sakit (RS) di Indonesia yang mendorong pemanfaatan teknologi dalam menangani pasien. Penerapan teknologi dilakukan dalam pelayanan medis secara menyeluruh dan terintegrasi, terutama selama pandemi Covid-19.

Chairman of Gatam Institute Eka Hospital Orthopedic and Spine Center dr Luthfi Gatam, SpOT (Spine) mengatakan, saat ini, Eka Hospital menghadirkan Pro Axis Table yang merupakan meja operasi dengan teknologi robotik.

Berbeda dengan meja operasi biasa yang hanya bisa ditekuk ke bawah, Pro Axis Table mampu bergerak secara lebih halus dan presisi, bahkan bisa ditekuk ke atas dan ke bawah.

Dengan kemampuan tersebut, tindakan operasi bisa dilakukan secara perlahan sehingga meminimalisasi potensi risiko cedera pada pasien.

Untuk diketahui, Pro Axis Table merupakan salah satu meja operasi tulang belakang paling canggih di dunia. Saat ini, Eka Hospital menjadi RS pertama yang memiliki meja operasi tersebut di Indonesia.

Dokter Luthfi menjelaskan, saat operasi tulang belakang berlangsung, posisi pasien memengaruhi akses dan visibilitas bagi dokter. Dengan meminimalisasi tingkat kesulitan dan risiko pendarahan, luka pasien bisa berkurang dan lebih cepat pulih.

“Pro Axis Table dibekali bantuan sistem robotik yang dapat memosisikan tubuh pasien secara presisi. Meja ini juga dapat digerakkan pada saat operasi berlangsung,” ujar dr Luthfi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

Eka Hospital, lanjut dr Luthfi, juga menghadirkan alat O-arm. Eka Hospital merupakan RS pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memiliki alat tersebut. O-arm berfungsi layaknya CT Scan, tetapi portable. Mesin ini dapat diintegrasikan dengan robot navigasi ExelciusGPS sehingga akurasi robot GPS semakin tinggi.

Mesin tersebut dapat mengefisienkan operasi tulang belakang. Sebelum kehadiran O-arm, CT Scan dilakukan sebelum pasien masuk ke ruang operasi. Dengan O-arm, pasien bisa melakukan scan dalam posisi tengkurap selama operasi berlangsung.

Dokter Luthfi sedang mendemonstrasikan alat medis terkini di Eka Hospital.DOK. Eka Hospital Dokter Luthfi sedang mendemonstrasikan alat medis terkini di Eka Hospital.

Dokter Luthfi menjelaskan, salah satu tujuan dari operasi kelainan tulang belakang adalah mencapai keseimbangan tubuh pasien. Biasanya, keberhasilan tindakan ini hanya bisa dinilai setelah operasi selesai.

“Berkat kehadiran O-arm, keseimbangan tubuh pasien dapat dinilai oleh tim dokter saat operasi masih berlangsung. Saat ini, di Indonesia belum ada satu pun alat yang dapat menghasilkan gambar seperti ini selain O-arm,” tuturnya.

Alat medis canggih lain yang dimiliki Eka Hospital adalah C-arm 3D. Alat ini berfungsi untuk merontgen tulang pasien dari berbagai proyeksi, mulai dari samping, atas, bawah, depan, belakang, hingga rekonstruksi 3D. Proyeksi ini dapat dilihat langsung di ruang operasi.

Teknologi bantu permudah penanganan pasien

Chief Operating Officer Eka Hospital Group dokter gigi (drg) Rina Setiawati menuturkan bahwa Eka Hospital memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan teknologi tercanggih dalam proses medis. Hal ini dilakukan guna membantu dokter Gatam Institute dalam melaksanakan operasi.

Menurutnya, kolaborasi tim dokter ortopedi Gatam Institute Eka Hospital, teknologi kedokteran, serta alat canggih berteknologi tinggi diharapkan dapat membawa tindakan operasi tulang belakang di Indonesia ke era baru.

Dengan demikian RS di Indonesia mampu mengikuti perkembangan dunia kedokteran di luar negeri.

“Kami tidak bosan menginformasikan bahwa layanan ortopedi Gatam Institute hadir di seluruh jaringan RS kami di BSD City, Cibubur, Bekasi, dan Pekanbaru,” ujar drg Rina.

Jajaran manajemen Eka Hospital.DOK. Eka Hospital Jajaran manajemen Eka Hospital.

Seperti diketahui, Eka Hospital memiliki teknologi berkelas dunia berupa robot navigasi untuk operasi tulang belakang. Teknologi ini diklaim yang pertama sekaligus satu-satunya di Indonesia dan Asia Tenggara.

Melalui penggunaan robot navigasi, akurasi penempatan impal (screws) bisa mencapai 99,9 persen. Keunggulan lain dari penggunaan robot navigasi juga meliputi memungkinkan operasi dilakukan secara minim sayatan, minim cedera jaringan dan risiko pendarahan yang lebih sedikit, mempersingkat waktu operasi, serta pemulihan yang lebih cepat.

Eka Hospital senantiasa menghadirkan berbagai inovasi guna meningkatkan standar pelayanan, khususnya di bidang operasi tulang belakang (spine). Hal ini dapat mendukung serta memudahkan tim medis dalam melakukan tindakan operasi di Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com