Advertorial

Berhasil Kelola Energi, Pertamina Pastikan Penyaluran BBM Arus Balik Lebaran 2022 Aman

Kompas.com - 06/05/2022, 20:49 WIB

KOMPAS.com - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati kembali memantau langsung ketersediaan dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) untuk arus balik mudik Lebaran 2022 lewat Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) yang berlokasi di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Jumat (6/5/2022).

Pada kunjungan tersebut, Nicke didampingi Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina sekaligus Ketua Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) Pertamina Mulyono. Turut hadir pula Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji.

Nicke dan rombongan melihat langsung data ketersediaan dan penyaluran BBM seluruh Indonesia lewat tampilan layar di PIEDCC. Ia pun memastikan ketersediaan dan penyaluran BBM dalam kondisi aman.

Ia mengatakan, PIEDCC mengelola data secara terintegrasi dari hulu ke hilir selama 24 jam secara real time, baik untuk BBM, gas, maupun. Tim PIEDCC juga melakukan analisis data menjadi informasi, mendeteksi data, anomali, menguji keandalan data, serta menyusun executive summary dan rekomendasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.

"Semuanya bisa kami lihat dari sini. Jadi, kalau berbicara tentang kesiapan supply and distribution untuk arus mudik, yang terlihat di permukaan adalah bagaimana kami mengelola agar sepanjang jalur mudik tidak terjadi antrean atau kelangkaan BBM. Tapi sebetulnya yang kami lakukan adalah menyiapkannya dari hulu hingga hilir," jelas Nicke dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat.

Nicke melanjutkan, Pertamina berhasil melewati arus mudik Lebaran 2022. Kini, pihaknya siap dalam menghadapi arus balik mudik Lebaran. Diperkirakan total jumlah pemudik tahun ini mencapai 85 juta jiwa yang menggunakan berbagai moda transportasi. Pertamina pun siaga mengantisipasi lonjakan permintaan BBM untuk arus balik Lebaran.

"Ini yang menjadi kunci keberhasilan (Pertamina). Tahun ini, lonjakan di masa arus mudik itu peningkatannya sampai 41 persen. Selama ini, (lonjakan) tertinggi itu hanya 11 persen. Bayangkan kalau kami masih mengelolanya secara manual. Tidak mungkin kami bisa menambah stok, bahkan di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang dilewati oleh arus mudik,”ujar Nicke.

Menurutnya, Pertamina dapat memenuhi kebutuhan BBM selama arus mudik dan balik Lebaran 2022 karena melakukan perencanaan secara detail dari hulu ke hilir.

Peningkatan permintaan

Nicke mengatakan, permintaan BBM mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yakni sekitar 43-58 persen di Jalur Tol Trans Jawa, Jalur Pantura (non-tol) dan Jalur Selatan Jawa (non-tol) pada saat puncak arus mudik. Diperkirakan kondisi yang sama terjadi pada saat arus balik.

"Secara umum, stok dan penyaluran BBM saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar. Pertamina menjamin seluruh layanan BBM, khususnya Solar, Pertalite, Pertamax, dan avtur dalam kondisi normal," kata Nicke.

Nicke mengatakan, selama mudik Lebaran Idul Fitri 2022, tidak terjadi kelangkaan BBM. Ini dapat terwujud karena Pertamina mengoptimalkan seluruh infrastruktur secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari produksi dan operasional kilang, pengangkutan kapal, hingga penyaluran ke SPBU.

"Tidak ada kelangkaan, semuanya bisa terpenuhi. Kami monitor semua, seperti kereta api, pesawat, dan kendaraan logistik. Alhamdulillah, semuanya bisa kita penuhi," ucap Nicke.

Nicke menambahkan, peningkatan penjualan juga terjadi pada avtur. Kenaikan tertinggi terjadi saat puncak arus mudik pada Kamis (28/4/2022) yang mencapai 33 persen.

Adapun puncak arus balik diperkirakan terjadi mulai 6-8 Mei 2022 dengan prediksi kenaikan penjualan avtur sebesar 24 persen dibanding rata-rata normal.

Pertamina juga memanfaatkan momentum kondisi jalan minim pemudik untuk melakukan build up stok SPBU dan menghindari mobil tangki BBM terjebak macet.

"Kami juga lakukan sinergi dengan kepolisian setempat untuk pengawalan mobil tangki pada saat kondisi macet atau memerlukan contra flow," kata Nicke.

Nicke menambahkan, Pertamina juga terus memantau 7.200 SPBU di jalur utama untuk mudik, jalur wisata, dan jalur yang rawan terhadap bencana. Total, terdapat sekitar 1.452 SPBU yang dipantau ketat berdasarkan 3 kriteria tersebut.

"Stoknya kami amankan betul. Kemudian, kami juga tambahkan dengan SPBU kantong. Jadi, ada mobil tangki yang disiapkan di sana sehingga ketika ada peningkatan permintaan bisa kami tambahkan," jelas Nicke.

Sementara itu, lanjut Nicke, wilayah rest area yang belum ada SPBU dilakukan pemasangan Pertashop, pengadaan mobil tangki siaga, dan layanan pengantaran BBM dengan motoris.

"Ini sangat membantu karena motoris boleh masuk tol dan dijaga oleh polisi," kata Nicke.

Tutuka Ariadji pun mengapresiasi usaha Pertamina dalam menjamin ketersediaan dan penyaluran BBM untuk masyarakat.

Keberhasilan itu, kata Ariadji, tak lepas dari upaya manajemen Pertamina dan Kementerian ESDM, baik melalui peninjauan langsung ke lapangan selama Ramadan dan Idul Fitri 2022 maupun pemantauan lewat PIEDCC.

"Kami apresiasi sebesar-besarnya kepada Pertamina yang membantu pemerintah dalam mendistribusikan energi sehingga arus mudik berjalan lancar, nyaman, dan tidak terdapat kelangkaan (BBM), walaupun terdapat antrean karena memang lonjakan (permintaan) yang besar," kata Tutuka.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com