KOMPAS.com – Sidang kedua Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) Group of Twenty (G20) digelar di Hotel Tentrem, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (17/5/2022). Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Adapun prokes ketat dijalankan sejak para delegasi dan media peliput berdatangan di Hotel Tentrem. Sebelum memasuki ruangan, tamu-tamu sidang kedua DEWG diarahkan panitia untuk melakukan tes rapid antigen. Selama kegiatan berlangsung, petugas juga mengarahkan peserta untuk selalu menjaga jarak.
Penerapan prokes dilakukan sebagai upaya mencegah dan menekan penyebaran virus corona selama acara berlangsung, yakni Selasa hingga Rabu (18/5/2022).
Selain menerapkan prokes ketat, delegasi dan media peliput juga disuguhi atraksi kebudayaan khas Yogyakarta, yakni pembuatan wayang kulit secara langsung di lokasi penyelenggaraan sidang.
Terdapat tiga seniman pembuat wayang kulit yang menunjukkan pembuatan wayang. Hal ini pun menjadi daya tarik bagi delegasi dan media peliput.
Seperti namanya, wayang kulit terbuat dari kulit dan berbentuk pipih. Pertunjukan wayang kulit mengangkat kisah Mahabarata atau Ramayana.
Wayang kulit sendiri merupakan salah satu kesenian Indonesia yang terkenal di seluruh daerah, bahkan di luar negeri.
Bisa dikatakan, pertunjukan wayang kulit merupakan kesenian tradisional yang paripurna. Sebab, pertunjukan ini meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, serta seni perlambang.
Setiap boneka wayang kulit dibentuk menjadi karakter pewayangan yang unik dengan postur dan pakaian khas Indonesia.
Seniman pembuat wayang kulit asal Kabupaten Bantul, DIY, Abi berharap, para delegasi sidang kedua DEWG G20 dapat menikmati kebudayaan dan keindahan Kota Yogyakarta.
"Yogyakarta kaya akan nilai sejarah dan kesenian, termasuk wayang kulit. Semoga pengunjung bisa menikmatinya,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa.
Untuk diketahui, G20 menempatkan isu digitalisasi sebagai salah satu katalisator utama sumber pertumbuhan ekonomi baru sejak 2016.
Pembahasan mengenai pemanfaatan digital pun terus berlangsung hingga kini. Presidensi G20 Indonesia juga turut membahas isu ini.
Adapun Presidensi G20 Indonesia mengangkat tiga agenda utama, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi.
Komitmen anggota G20 dalam membahas perkembangan teknologi digital, termasuk ekonomi digital, terwujud pada elevasi Digital Economy Task Force menjadi Digital Economy Working Group (DEWG) pada Presidensi G20 Italia 2021.
Melalui elevasi tersebut, DEWG diberikan wadah untuk memajukan pembahasan ekonomi digital lintas sektor dalam mewujudkan ekosistem digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
Pada Presidensi G20 Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memegang peranan penting dalam melakukan streamlining pembahasan isu transformasi ekonomi berbasis digital oleh working groups dan engagement groups yang ada.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkominfo Mira Tayyiba menjelaskan, Presidensi G20 Indonesia 2022 akan menunjukkan berbagai inisiatif pada sektor ekonomi digital sebagai pendukung pembahasan mengenai substansi selama sidang kedua DEWG.
“Inisiatif-inisiatif tersebut ditampilkan melalui Wall of Indonesia’s Digital Transformation yang diprakarsai para anggota DEWG Industry Task Force yang terdiri dari berbagai pelaku industri,” ujar Mira.