Advertorial

Manfaatkan Momentum Harkitnas, Pertamina Berkolaborasi dengan Kemenparekraf Gelar Pra-Temu Bisnis di Bali

Kompas.com - 21/05/2022, 18:31 WIB

KOMPAS.com – Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) menjadi momentum bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk naik kelas.

Dengan memanfaatkan momentum tersebut, PT Pertamina (Persero) berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk mendukung penguatan rantai pasok industri pariwisata, khususnya hotel dan restoran.

Kerja sama diwujudkan melalui program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK). Untuk membahas program ini, Pertamina dan Kemenparekraf mengadakan pratemu bisnis di Aula Joop Ave Politeknik Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, Jumat (20/5/2022).

Acara dihadiri oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Hotma Parlindungan Manurung, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, serta Direktur Poltekpar Bali Ida Bagus Putu Puja.

Hadir pula Senior Supervisor Corporate Social Responsibility dan Small Medium Enterprie Partnership Program (SMEPP) Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, serta Nusa Tenggara (Jatim Balinus) Rusminto Wahyudi, 26 pimpinan hotel dan restoran, serta 20 pelaku UMKM makanan, minuman, fesyen, juga kriya.

Pada kesempatan tersebut, Henky mengapresiasi kepedulian Pertamina terhadap UMKM.

“Mari sama-sama mengawal kegiatan temu bisnis ini. Sebab, UMKM adalah backbone-nya perekonomian Indonesia," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/5/2022).

Adapun kegiatan tersebut bertujuan mempertemukan pelaku industri pariwisata, khususnya usaha hotel dan restoran, dengan pelaku UMKM bidang ekonomi kreatif (ekraf). Dengan pertemuan ini, kerja sama yang lebih baik diharapkan dapat terwujud.

Selain itu, kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mengakselerasi dan mendorong persentase peningkatan tingkat komponen produk lokal, omzet, suplai dan demand, serta penyerapan tenaga kerja dalam penguatan rantai pasok.

Terlebih, saat ini, kasus Covid-19 menurun dan pelonggaran pengenaan masker di ruang terbuka mulai dijalankan. Hal ini membawa optimisme kebangkitan potensi pariwisata di Indonesia, khususnya di Bali.

Pada kesempatan sama, Tjok Bagus mengatakan, hampir 90 persen UMKM Bali sangat bergantung dengan industri pariwisata. Oleh karena itu, badai pandemi Covid-19 memberikan pengaruh besar bagi perekonomian Bali.

“Walau demikian, pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan UMKM saling berkomunikasi dan bahu-membahu untuk mengatasinya,” ujarnya.

Pada acara tersebut, setiap pelaku UMKM yang hadir memaparkan serta mengidentifikasi potensi kebutuhan produk UMKM ekraf dari industri perhotelan.

Ditemui secara terpisah, Penjabat Sementara (Pjs) VP Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari mengatakan, kegiatan pratemu bisnis merupakan dukungan Pertamina terhadap pengembangan usaha pelaku UMKM pada industri pariwisata, khususnya di Bali, seiring penyelenggaraan perhelatan akbar Presidensi Global 20 (G20).

"Acara ini merupakan pembuka akses pasar dan awal penghubung pelaku usaha, seperti UMKM dengan buyer," tutur Heppy.

Heppy melanjutkan, UMKM merupakan pilar penting kebangkitan ekonomi nasional karena produk-produknya berkaitan erat dengan masyarakat

Selain produk yang beragam dan tersebar di seluruh lapisan masyarakat, kata Heppy, UMKM juga banyak melibatkan warga sekitar sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang signifikan.

Karena pandemi Covid-19 memengaruhi rantai pasok secara global, Heppy berharap kegiatan pratemu bisnis dapat menyubstitusi kebutuhan hotel dan restoran dengan produk baru hasil inovasi UMKM.

Tidak hanya itu, Heppy mengatakan bahwa kegiatan tersebut juga merupakan wujud empati terhadap pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.

Ia pun berharap, momentum Harkitnas dapat menjadi kebangkitan bagi UMKM untuk menghasilkan produk yang inovatif, berkualitas tinggi, dan mampu menembus pasar global.

Kegiatan pratemu bisnis disambut positif mitra binaan Pertamina asal Bali Stephen David Wattimena. Ia berterima kasih kepada pihak penyelenggara, khususnya Pertamina, sebagai perusahaan pembinanya.

Ia mengatakan, acara pratemu bisnis merupakan sebuah pecutan bagi masyarakat Bali, khususnya pelaku UMKM.

“Ini (merupakan) momen yang paling tepat, yakni awal kebangkitan industri pariwisata akibat pandemi Covid-19, khususnya bagi masyarakat Bali yang sangat bergantung pada industri ini,” ujarnya.

Sebagai informasi, Pertamina senantiasa mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui implementasi program-program berbasis environmental, social, and governance (ESG) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) demi mewujudkan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Melalui program-program untuk usaha mikro kecil (UMK) dan semangat energizing your future, Pertamina ingin menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Adapun energi yang dimaksud adalah energi yang menjadi bahan bakar serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.

Selain itu, Pertamina juga berupaya mendorong setiap mitra binaan agar bisa menjadi UMK yang naik kelas dan go global.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com