Advertorial

Mau Investasi Reksa Dana? Pahami Dulu Semua Jenisnya

Kompas.com - 24/05/2022, 15:11 WIB

KOMPAS.com - Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang tengah populer di kalangan investor. Utamanya, bagi investor pemula.

Pasalnya, jenis instrumen tersebut dinilai memiliki beberapa kelebihan, seperti tak memerlukan modal banyak, minim risiko, transparan, dan mudah dikelola.

Berkat kelebihan itu, tak heran bila peminat investasi reksa dana terus mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia hingga November 2021, jumlah investor reksadana naik 104,77 persen secara year to date (ytd) menjadi 6,5 juta single identification number (SID).

Bila berminat untuk mulai berinvestasi reksa dana, kamu bisa membelinya secara online, baik itu melalui e-commerce maupun platform khusus investasi.

Namun, sebelum mulai berinvestasi, sebaiknya pahami dulu jenis-jenis reksa dana agar produk yang dipilih sesuai dengan profil risiko yang dibutuhkan.

Dilansir dari laman Bareksa.com, reksa dana dibagi ke dalam empat kategori. Berikut penjelasannya.

  1. Reksa dana pasar uang

Reksa dana pasar uang adalah jenis instrumen investasi dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Adapun bentuk instrumen investasi pada instrumen ini, antara lain time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan surat berharga pasar uang (SBPU).

Tujuan dari reksa dana pasar uang adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Oleh karena itu, reksa dana jenis ini memiliki risiko yang relatif rendah jika dibandingkan dengan reksa dana jenis lain.

  1. Reksa dana pendapatan tetap

Reksa dana pendapatan tetap merupakan jenis yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek utang atau obligasi.

Sebagai informasi, aktiva adalah aset yang bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang. Tujuan dari instrumen ini adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.

Meski demikian, risiko reksa dana pendapatan relatif lebih besar dibandingkan reksa dana pasar uang.

  1. Reksa dana campuran

Reksa dana campuran merupakan jenis investasi yang mengalokasikan dananya ke dalam portofolio yang bervariasi. Adapun Instrumen investasinya dapat berbentuk saham yang dikombinasikan dengan obligasi.

Jenis reksa dana ini bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan harga dan pendapatan. Selain itu, reksa dana campuran memiliki risiko yang cukup moderat dengan potensi tingkat pengembalian relatif lebih tinggi dibandingkan reksa dana pendapatan tetap.

  1. Reksa dana saham

Instrumen ini merupakan jenis reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.

Reksa dana saham bertujuan untuk membuat pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang.

Instrumen ini memiliki risiko yang relatif lebih tinggi dari reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Namun, memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi.

Itu tadi jenis-jenis reksa dana yang ada di pasar saham. Sebelum mulai berinvestasi reksa dana, ada baiknya kamu melakukan konsultasi kepada manajer investasi yang menerbitkan produk reksa dana.

Kamu bisa bisa meminta prospektus atau dokumen resmi yang berisi informasi lengkap mengenai tujuan, pengelola investasi, bank kustodian, dan biaya terkait produk reksa dana.

Dengan membaca prospektus, kamu dapat mengetahui inti sari dari kontrak investasi kolektif reksa dana yang ingin dibeli.

Pada prospektus tersebut, kamu juga dapat menemukan informasi terkait manajer investasi yang mengelola reksa dana.

Adapun prospektus reksa dana dapat diunduh melalui situs manajer investasi yang bersangkutan.

Bagi yang ingin membeli produk reksa dana, silakan kunjungi tautan berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com