Advertorial

Perkuat Rekomendasi Kebijakan, Task Force ESC B20 Tambahkan Target Kinerja dan SDGs

Kompas.com - 27/05/2022, 11:52 WIB

KOMPAS.com – Task Force Energy, Sustainability, and Climate (TF ESC) B20 terus memantapkan langkah menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia melalui pertemuan antaranggota bertajuk “The Fourth Task Force Call Meeting” yang diadakan secara daring, Selasa (24/5/ 2022).

Pertemuan yang dipimpin oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati selaku Chair TF ESC yang diikuti oleh sekitar 140 peserta.

Adapun peserta pertemuan tersebut terdiri dari Deputy Chair TF ESC Agung Wicaksono, Policy Manager TF ESC Oki Muraza, 8 Co-Chairs TF ESC B20, dan para anggota B20 yang berasal dari 19 industri dan 25 negara.

Salah satu fokus pembahasan pada pertemuan ke-4 itu adalah penambahan aspek Sustainable Development Goals (SDGs) dan key performance indicator (KPI) ke dalam rekomendasi kebijakan.

“Berdasarkan hasil diskusi antara Task Force dan Dewan Pelaksana B20, telah disepakati bahwa seluruh Task Force B20 perlu mengaitkan tujuan-tujuan SDGs yang relevan dengan rancangan rekomendasi kebijakan serta menyusun KPI sebagai indikator pemantauan dalam rancangan kebijakan,” ujar Nicke dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

Selain itu, Nicke juga kembali menyampaikan tujuan utama dari forum tersebut, yaitu untuk memastikan proses inklusivitas dalam penyusunan rekomendasi dan kebijakan. Hal ii diwujudkan dengan memberikan kesempatan pada seluruh anggota TF ESC untuk menyampaikan pandangannya.

“Saya berharap, kita dapat bekerja sama dalam menyusun usulan kebijakan yang efektif dan dapat diimplementasikan serta mampu mewakili kepentingan komunitas bisnis dari negara anggota B20,” kata Nicke.

Pada kesempatan itu, Oki Muraza menambahkan mengenai beberapa usulan KPI dalam rekomendasi kebijakan. Usulan ini diharapkan dapat menjadi indikator dalam memantau jalannya rekomendasi kebijakan.

Adapun kebijakan yang direkomendasikan adalah peningkatan persentase energi terbarukan dari total pasokan energi global serta penciptaan lapangan pekerjaan yang berhubungan dengan energi bersih dan teknologi rendah emisi.

“KPI itu kami susun (dengan) mempertimbangkan kebijakan yang telah dibuat pada Presidensi B20 Italia dengan menambahkan beberapa aspek yang sejalan dengan rekomendasi kebijakan B20 tahun ini,” kata Oki.

Selain itu, lanjut Oki, rekomendasi kebijakan yang disusun dipastikan pula sejalan untuk mencapai target SDGs, seperti terkait energi bersih yang terjangkau (SDGs No 7 Affordable and Clean Energy) dan terkait aksi iklim (SDGs No 13 Climate Action).

Pada kesempatan yang sama, Agung Wicaksono menjelaskan bahwa TF ESC B20 masih memiliki satu kali jadwal TF Call pada Juni 2022. Kesempatan itu bisa digunakan sebagai momen untuk menyampaikan rekomendasi kebijakan final.

Agung berharap, dalam rentang waktu yang singkat itu, anggota TF dapat terus memberikan masukan serta pandangan dalam penyusunan rekomendasi kebijakan yang berdampak dan dapat ditindaklanjuti oleh kepemimpinan G20.

Selain itu, ia juga memaparkan beberapa kegiatan penting lain yang akan digelar TF ESC B20 setelah pelaksanaan TF Call terakhir, antara lain B20/G20 Ministerial Dialogue pada Juli 2022 dan Forum Investasi bertajuk “2nd Partners in Energy Transition” yang berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri RI.

Selanjutnya, Forum Investasi “SOE Trade & Investment Forum” yang diselenggarkan berkat kerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada September 2022 dan ditutup dengan pelaksanaan B20 Summit pada November 2022.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com