Advertorial

Pemerintah Tambah Subsidi Energi, Ini Upaya Pertamina Jaga Pasokan Energi

Kompas.com - 09/06/2022, 19:05 WIB

KOMPAS.com – Di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia dan komoditas global, pemerintah mengambil kebijakan untuk menambah subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG).

Penjabat Sementara (Pjs) Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari mengatakan, di tengah tantangan global dan konflik Rusia-Ukraina, Pertamina berkomitmen terus menjaga stok energi di seluruh wilayah Indonesia dengan memperkuat lini operasional.

Sebagai salah satu operator yang mendapat penugasan menyalurkan BBM dan LPG subsidi dari pemerintah, lanjut Heppy, Pertamina akan terus menjaga stok barang.

“Hal tersebut dilakukan agar kebutuhan BBM dan LPG dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan paralel distribusi tetap terjaga, sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah,” ujar Heppy dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (9/6/2022).

Untuk menjamin pasokan energi tersebut, Pertamina bergerak dari hulu hingga hilir pengolahan guna meningkatkan produksi minyak dan gas (migas). Pada April 2022, hasil produksi mencapai 969 juta barrel setara minyak per hari (MBOEPD).

Adapun upaya Pertamina di hulu pengolahan adalah menambah sumur eksplorasi, sumur eksploitasi, sumur workover, dan well service.

Sementara pada sektor hilir, Pertamina memperkuat keandalan operasional kilang, meningkatkan kualitas produk, dan mempercepat penyelesaian proyek-proyek pembangunan kilang.

Langkah perseroan untuk memastikan pasokan energi nasional juga terlihat pada ketahanan pasokan energi, khususnya BBM dan LPG bersubsidi.

Saat ini, ketahanan pasokan BBM bersubsidi secara nasional dalam kondisi aman, yakni berada di kisaran 17 hari untuk Pertalite dan LPG. Sementara, solar subsidi berada di kisaran 22 hari.

Heppy menambahkan, stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman dan cukup. Konsumsi BBM dan LPG pun telah kembali normal setelah mengalami lonjakan tajam pada masa liburan Idulfitri.

“Untuk menjamin pasokan tetap mencukupi, tidak hanya diukur pada ketersediaan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). (Kami juga) memastikan operasional hulu dan pengolahan berjalan dengan optimal,” ujar Heppy.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com