Advertorial

Tren Penggunaan QRIS Meningkat, Masyarakat Antusias dengan Inovasi BNI

Kompas.com - 14/06/2022, 20:40 WIB

KOMPAS.com - Momentum peningkatan mobilitas dan konsumsi masyarakat pada 2022 berdampak signifikan pada seluruh channel transaksi pembayaran nasional. Kini dengan kebiasaan yang baru, masyarakat lebih nyaman dan gemar melakukan transaksi secara nontunai menggunakan metode pindai kode unik Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). 

Hal tersebut terlihat dari pagelaran BNI Java Jazz Festival 2022 yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Metode pembayaran lewat QRIS tercatat meningkat hingga 417,6 persen dibandingkan pagelaran sebelumnya. 

Selama periode acara tersebut, volume transaksi tercatat mencapai Rp 5,7 miliar atau meningkat sebesar 21,9 persen dibandingkan volume transaksi BNI Java Jazz 2020. 

Ketua Komite 2 Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Abraham Josef Adriaansz mengakui, peningkatan volume transaksi QRIS terjadi karena rasa nyaman dari nasabah dan juga sumber dana yang bisa menggunakan beragam instrumen, mulai dari uang elektronik (UE) server-based, debit, dan juga kartu kredit. 

"(Hal ini membuat) volume (transaksi) setelah pandemi naik tajam. Pengembangan standar pembayaran digital ke depan tidak statis dan akan terus semakin beragam dengan security yang memadai," jelasnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Dalam kesempatan tersebut, ia pun menyoroti naiknya volume transaksi QRIS BNI. Menurutnya, hal tersebut terjadi seiring dengan upaya BNI melakukan penyeragaman inovasi untuk mendukung standar penggunaan QRIS. Ia pun menilai wajar bila hal tersebut mendapat sambutan positif serta apresiasi dari masyarakat. 

"Tentu BNI sudah memanfaatkan standar QRIS dan keragaman sumber dana dengan inovasinya sehingga sambutan masyarakat sangat antusias," terangnya.

Sementara itu, Ketua ASPI Santoso Liem juga mengakui, peningkatan penggunaan QRIS terjadi karena penggunaan yang mudah dan didukung dengan perangkat smartphone.

Terlebih, penetrasi penggunaan ponsel di Indonesia sangat besar. Ia memperkirakan, transaksi QRIS akan terus meningkat ke depan. 

"Dengan menggunakan smartphone sebagai issuance, tentu (penggunaannya jadi) lebih mudah dibandingkan kartu (jenis kartu kredit dan debit),” ucapnya.

Ia juga menilai, penggunaan QRIS akan terus meningkat. Pihaknya percaya, QRIS akan terus berkembang, tidak hanya statis, tetapi juga dinamis. 

“Ke depan, QRIS ini bukan hanya untuk pembayaran, melainkan juga bisa untuk transfer dan tarik tunai. Penggunaannya juga semakin massif di masa mendatang," jelas Santoso Liem.

Transaksi selama perhelatan BNI Java Jazz Festival 2022

Di sisi lain, Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan, peningkatan transaksi digital selama perhelatan musik Java Jazz Festival 2022 terjadi pada semua produk.

Ia menerangkan bahwa transaksi uang elektronik BNI Tapcash naik 12,9 persen. Sementara itu, untuk kartu debit mengalami kenaikan transaksi 53 persen, dan kartu kredit naik 53,4 persen. 

"Kami puas dengan selesainya BNI Java Jazz Festival 2022. Kami melihat adaptasi transaksi digital masyarakat terus terjadi dan semakin matang. Raihan kinerja transaksi juga menjadi modal BNI untuk mencatatkan kinerja lebih baik pada kuartal kedua tahun ini," ujarnya. 

Mucharom melanjutkan, pada gelaran itu, BNI tak hanya sekadar menyiapkan channel-channel digital, tetapi juga memperkuat sistem bank end teknologi informasi. 

Hal tersebut dinilainya turut mendorong gelembung transaksi pada gelaran acara sehingga dapat berjalan dengan smooth hingga akhir pagelaran. 

Di luar itu, kata dia, ekosistem pembayaran pada acara konser memang didorong untuk menggunakan transaksi digital yang disertai dengan berbagai promo dan program dengan atensi menarik. 

"Dengan kombinasi sistem operasional serta program atensi yang tepat itu membuat BNI sebagai salah satu pionir digital banking yang mampu menjawab semua kebutuhan transaksi dengan sangat smooth," tambahnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com