Advertorial

Pertamina Inisiasi Program Pemuliaan Air "Nyapuh Tirah Campuhan" pada Sastra Saraswati Sewana 2022

Kompas.com - 15/06/2022, 15:54 WIB

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) bersama Yayasan Puri Kauhan Ubud melanjutkan upaya pelestarian lingkungan di Bali melalui program pemuliaan air "Nyapuh Tirah Campuhan".

Peluncuran program tersebut dilaksanakan dalam gelaran Sastra Saraswati Sewana 2022 di Jaba Mandala Pura Suci Bangkiang Sidem, Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (14/6/2022).

Sejumlah pejabat turut hadir dalam peluncuran tersebut, yaitu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa dan Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden sekaligus Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana.

Hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gianyar I Gede Made Wisnu Wijaya dan Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) dan Small Medium Enterprise and Partnership Program (SMEPP) Management Pertamina Fajriyah Usman. 

Dalam sambutan peluncuran “Nyapuh Tirah Campuhan”, Suharso menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan program pemuliaan air tersebut.

Ia mengatakan, selain menghidupkan kembali kearifan lokal dengan melestarikan nilai-nilai budaya Bali, "Nyapuh Tirah Campuhan" juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang dapat menggerakkan ekonomi daerah. 

Pemerintah, kata Suharso, ingin menghidupkan dan membangun kembali Bali sebagai salah satu jantung dari peradaban Indonesia. Kebudayaan dipelihara tak sekadar karena memiliki nilai wisata, tetapi sebagai salah satu kekayaan negara.

“Pasalnya, dalam kebudayaan terkandung nilai ekonomi yang dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat," ujar Suharso dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (15/6/2022). 

Suharso pun berpesan, upaya melindungi kearifan lokal yang berorientasi pada pelestarian lingkungan harus dipertahankan. Pasalnya, kearifan tersebut memiliki nilai edukasi agar publik tak menyia-nyiakan potensi alam yang ada dan merawatnya dengan baik.

Pada kesempatan sama, AAGN Ari Dwipayana mengatakan bahwa program pemuliaan air merupakan salah satu langkah konkret Yayasan Puri Kauhan Ubud dan Pertamina untuk merawat serta melestarikan air.

“Disadari atau tidak, air merupakan sumber kehidupan umat manusia, khususnya warga Bali. Kami percaya bahwa memuliakan air juga merupakan bentuk memuliakan peradaban," kata Ari. 

Ia juga mengapresiasi langkah Pertamina yang telah berkontribusi dalam program tersebut.

 “Terima kasih kepada Pertamina dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang senantiasa mendukung upaya pelestarian lingkungan," ucapnya. 

Penanaman 5.000 pohon

Pada kesempatan tersebut, Fajriyah Usman menyerahkan bibit tanaman secara simbolis kepada perwakilan perbekel program penataan desa wisata. 

“Program Nyapuh Titah Campuhan di Kabupaten Gianyar akan memberikan penanganan dan pelatihan sampah pura, penanaman pohon di sepanjang sungai, pelatihan pemanfaatan tanaman obat, bersih-bersih sungai dan petirtaan sepanjang sungai, serta revitalisasi desa berbasis konservasi sungai,” imbuh Fajriyah. 

Penanaman pohon sendiri akan dilakukan di sepanjang aliran Sungai Oos, Kabupaten Gianyar. Total pohon yang ditanam sebanyak 5.000 bibit yang terdiri dari tanaman kelapa gading, beringin, cempaka, pala, nangka, dan alpukat.

Melalui program tersebut, Fajriyah berharap masyarakat dapat turut merawat dan melakukan upaya pelestarian lingkungan di sekitarnya. Dengan begitu, keharmonisan antara manusia dan alam dapat terwujud, khususnya dalam konservasi air sebagai kebutuhan utama masyarakat.

Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) VP Corporate Communication PT Pertamina Heppy Wulansari mengatakan, keterlibatan Pertamina dalam program "Nyapuh Tirah Campuhan" merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mengembangkan program pemberdayaan masyarakat serta pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal dan budaya. 

Hal itu juga merupakan wujud komitmen penuh Pertamina dalam penerapan aspek environmental, social, and governance (ESG) dan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan 13 dan 15.

Adapun tujuan 13 dalam SDGs adalah penanganan perubahan iklim. Sementara itu, tujuan 15 SDGs adalah melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com