Advertorial

Jadi Pionir Green Banking, Green Bond BNI Oversubscribed 4 Kali dari Target

Kompas.com - 15/06/2022, 16:22 WIB

KOMPAS.com - Apresiasi investor terhadap penerbitan obligasi berwawasan lingkungan penerbitan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sangat tinggi. Hal ini terlihat dari minat investor pada saat book building yang oversubscribe mencapai empat kali dari target yang ditetapkan perseroan.

Selain kredibilitas, langkah BNI terhadap segmen ekonomi berkelanjutan tergolong strategis sehingga mendorong minat investor menyerap green bond tersebut.

Dalam prospectus yang dirilis pada Senin (13/6/2022), BNI mengumumkan akan menerbitkan obligasi dengan jumlah pokok Rp 5 triliun. Surat utang ini dibagi dalam dua seri, yakni Seri A jumlah pokok Rp 4 triliun dengan jangka waktu tiga tahun dan Seri B jumlah pokok Rp 1 triliun dengan jangka waktu lima tahun.

Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan menyampaikan bahwa perseroan telah melaksanakan book building dan telah menerima minat investor sebesar Rp 21 triliun.

“Proses penawaran memang masih berlangsung. Namun, kami optimistis dengan kredibilitas kami sebagai pionir green banking dan disertai dengan berbagai langkah strategis dalam mendorong pengembangan ekonomi hijau di Indonesia,” kata Henry dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (15/6/2022).

Henry mengatakan bahwa BNI memperoleh peringkat idAAA atau triple atas surat utang jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo untuk periode 8 Maret 2022 sampai dengan 1 Maret 2023.

Dana yang diperoleh dari penawaran umum green bond tersebut akan digunakan untuk pembiayaan serta pembiayaan kembali (refinancing) proyek-proyek dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Adapun proyek yang dimaksud adalah proyek-proyek yang berkaitan dengan energi terbarukan, efisiensi energi, pengolahan sampah menjadi energi dan manajemen limbah, penggunaan sumber daya alam, dan penggunaan tanah yang berkelanjutan.

“Di luar itu, kami juga akan menggunakan (dana tersebut) untuk konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, gedung berwawasan lingkungan, serta pertanian berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan BNI Green Bond Framework,” ujar Henry.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com