Advertorial

Green Bond Efektif, Berikut Sektor Sasaran Pembiayaan BNI

Kompas.com - 23/06/2022, 19:01 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (kode saham: BBNI) makin optimistis untuk mengakselerasi kinerja green banking pada 2022. Hal ini dilakukan seiring dengan efektivitas green bond atau pembiayaan hijau BNI sebesar Rp 5 triliun yang sudah berjalan.

Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan, kinerja pembiayaan hijau BNI masih tumbuh positif seiring perjanjian kredit berkelanjutan yang sedang berlangsung. Pada paruh pertama 2022, pertumbuhan ini masih berjalan agresif, baik di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) maupun korporasi.

Karena itu, Mucharom menilai bahwa green banking adalah masa depan perbankan nasional. Terlebih, konsep ekonomi yang diusung adalah ekonomi sirkular.

Adapun ekonomi sirkular adalah ekosistem ekonomi yang mengedepankan daur ulang limbah sebagai bahan baku produksi. Ekosistem ini dijalankan guna mengurangi eksploitasi komoditas alam yang berlebihan.

Dengan mengedepankan efisiensi seperti itu, lanjut Mucharom, emisi gas rumah kaca dapat berkurang.

Mucharom pun merasa bangga dan bersyukur karena BNI telah berhasil menerbitkan green bond. Terbukti, green bond BNI oversubscribe hingga 4 kali.

“Dana yang terhimpun akan langsung kami gunakan untuk mendorong kinerja green banking yang lebih kuat lagi,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Mucharom menambahkan, BNI akan melakukan pembiayaan dan pembiayaan kembali proyek-proyek berkategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Adapun proyek-proyek tersebut berkaitan dengan energi terbarukan, efisiensi energi, pengolahan sampah menjadi energi dan manajemen limbah, penggunaan sumber daya alam, serta penggunaan tanah berkelanjutan.

Dana dari green bond, tambah Mucharom, akan disalurkan juga pada proyek konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, gedung berwawasan lingkungan, serta pertanian berkelanjutan.

“Pembiayaan itu tentunya tetap memperhatikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No 60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond),” ujarnya.

Mucharom memaparkan, per kuartal I 2022, BNI membukukan catatan kinerja positif, baik dari ekspansi portofolio hijau maupun implementasi environment, sustainability, and governance (ESG) di semua lini bisnis.

Adapun portofolio hijau BNI mencapai Rp 170,5 triliun. Capaian ini mengambil porsi sebesar 28,9 persen dari total portofolio kredit BNI.

Lebih lanjut, Mucharom mengatakan, pembiayaan hijau tersebut utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan UMKM dengan total portofolio mencapai Rp 115,2 triliun.

“Selebihnya, akan kami gunakan untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, yakni energi baru terbarukan sebesar Rp 10,3 triliun, pengelolaan polusi sebesar Rp 6,8 triliun, serta pengelolaan air dan limbah sebesar Rp 23,3 triliun,” ujar Mucharom.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com