Advertorial

KBRI Seoul dan BNI Dorong Ekspor Produk UMKM Ke Negeri K-Pop

Kompas.com - 23/06/2022, 21:25 WIB

KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus mendorong perdagangan produk Indonesia di Korea Selatan (Korsel).

Untuk mencapai misi tersebut, KBRI Seoul, BNI, dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) memboyong produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan BNI pada event Imported Goods Fair (IGF) 2022 yang digelar di Coex, Seoul, Korea Selatan, mulai 23-25 Juni 2022.

Langkah tersebut diharapkan dapat terus mendorong kinerja transaksi ekspor Indonesia. 

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan, pameran tersebut merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Korea Importers Association (KOIMA).

Event tersebut bertujuan untuk mendukung produsen dan supplier luar negeri guna mempromosikan produk-produk kepada importir dan konsumen di Korsel. 

Adapun pada acara tersebut, Corina dan Executive Vice Chairman KOIMA Kim Young-sun juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

Penandatanganan itu disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Republik Korea Gandi Sulistiyanto serta Chairman dan CEO KOIMA Kim Byung-kwan. 

“Penandatanganan MoU mencakup kerja sama dalam program business matching dan pertukaran informasi yang berhubungan dengan eksportir Indonesia dan importir Korsel,” ujar Corina dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Kerja sama antara BNI dan KOIMA, lanjut Corina, dapat menjadi pintu gerbang bagi perusahaan Indonesia untuk masuk ke pasar Korea Selatan.

Salah satu wujud upaya tersebut adalah dengan mempertemukan langsung dengan importir yang menerima produk Indonesia di Korsel.

“Kerja sama itu sekaligus menguatkan peran BNI sebagai bank global asal Indonesia," paparnya.

Terkait event IGF 2022, Corina menjelaskan bahwa Paviliun Indonesia membawa mitra UMKM binaan BNI dalam program Xpora. BNI mendorong UMKM untuk mempromosikan berbagai produk unggulan, seperti mebel, dekorasi kayu, perhiasan perak, mutiara, kopi, dan produk makanan.

Menurut Corina, negeri K-Pop itu memiliki potensi pasar yang besar bagi produk UMKM Indonesia. Pasalnya, 82 persen penduduk Korsel tinggal di perkotaan dan memiliki usia harapan hidup terpanjang. 

“Sepanjang Januari–Mei 2022, BNI telah berhasil mencatatkan pertumbuhan volume transaksi ekspor dengan pertumbuhan tahunan sebesar 30,62 persen,” ujarnya.

Kerja sama KBRI, BNI, serta Kemendag pada IGF 2022, lanjut Corina, dapat memberikan dampak langsung kepada nasabah Xpora. Terlebih, BNI mulai menerima banyak permintaan dari anggota KOIMA untuk melakukan business matching selama pameran.

Karena itu, BNI telah bekerja sama dengan KBRI di Korea Selatan dan Kemendag untuk terus menggali potensi pasar di Korsel. Ketiga pihak itu juga mendorong kolaborasi bersama diaspora. 

Langkah tersebut merupakan upaya BNI untuk menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri, menambah potensi lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia, serta mendorong UMKM dalam negeri untuk masuk pasar internasional.

“Langkah itu juga dapat menarik banyak potensi penanaman modal dari luar negeri. Kami juga menyediakan fasilitas permodalan bagi para pelaku UMKM diaspora," ujar Corina.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau