KOMPAS.com – Transaksi keuangan digital berkembang pesat di masa pandemi Covid-19. Hal ini terjadi akibat perubahan gaya hidup masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai (cashless).
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), jumlah uang elektronik yang beredar mencapai 594,17 juta unit pada Februari 2022. Dari angka ini, sebanyak 512,98 juta unit (86,34 persen) merupakan uang elektronik yang berbasis server dan 81,19 juta unit (13,67 persen) berbasis chip atau kartu.
Perkembangan penggunaan uang elektronik, terutama yang berbasis chip, juga tak terlepas dari upaya pemerintah dalam menggalakkan transaksi nontunai.
Tak hanya berfungsi sebagai kartu pembayaran tol (e-toll), saat ini, sejumlah moda transportasi dan tempat wisata mewajibkan penggunaan uang elektronik berbasis chip sebagai metode pembayaran. Salah satunya adalah e-Money dari Bank Mandiri.
Selain praktis, penggunaan e-Money juga dapat mencegah peredaran uang palsu dan tindak kejahatan.
Lebih dari itu, isi ulang atau top up saldo e-Money pun bisa dilakukan dengan berbagai metode secara mudah, termasuk melalui gerai minimarket, seperti Alfamart, Alfamidi, dan Indomaret.
Kemudian, top up e-toll atau e-Money juga bisa dilakukan dengan tiga cara berikut.
Khusus pemilik kartu debit Mandiri, top-up e-Money bisa dilakukan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dengan langkah berikut.
Sementara itu, bagi pengguna yang menggunakan kartu debit berlogo ATM Bersama, cara top up e-Money Mandiri adalah sebagai berikut.
Adapun cara top up e-Money lewat aplikasi Livin’ by Mandiri adalah sebagai berikut.
Pengisian saldo e-Money juga bisa dilakukan melalui e-commerce. Salah satunya adalah Tokopedia. Berikut adalah langkah-langkahnya.
Untuk diketahui, melalui Tokopedia, pengguna juga bisa melakukan top-up kartu elektronik lain, seperti top-up Brizzi, Flash, dan TapCash.
Sebelum bertransaksi, pastikan saldo kamu mencukupi dengan melakukan top-up melalui Tokopedia.