Advertorial

Jaga Ketahanan Energi Nasional, Pertamina Tingkatkan Produksi Migas 17 Persen

Kompas.com - 07/07/2022, 11:18 WIB

KOMPAS.com –Pertamina berusaha meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) untuk menjaga ketahanan energi nasional, meski harga minyak mentah dunia meningkat hingga mencapai angka tertinggi dalam sejarah, yakni 139 dollar Amerika Serikat (AS) per barrel.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (6/7/2022), Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa pada 2022, Pertamina menargetkan produksi migas mencapai 1.047 juta barrel setara minyak per hari (MBOEPD) atau naik 17 persen ketimbang tahun lalu.

“Hingga akhir Mei 2022, produksi migas Pertamina telah mencapai 966 MBOEPD atau 8 persen di atas produksi pada 2021,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (7/7/2022).

Peningkatan produksi migas Pertamina tersebut, lanjut Nicke, didorong oleh pengeboran sumur yang agresif, baik sumur baru, sumur pengembangan, maupun workover and well service.

Pada 2022, Pertamina akan mengebor lebih agresif dengan 813 sumur pengembangan atau naik 232 persen dari tahun lalu, 29 sumur eksplorasi yang naik 242 persen, dan 26.467 workover and well service yang naik 161 persen.

“Kalau melihat ketahanan energi, tidak hanya melihat stok di hilir yang harus kami jaga, tetapi juga produksi di hulu. Sebab, (hal) ini digunakan sebagai feedstock bagi kilang-kilang. Jadi, ketahanan energi harus kami jaga dimulai dari hulu,” kata Nicke.

Selain melakukan pengeboran secara agresif, Pertamina juga melakukan upaya optimasi kinerja hulu pada 2022, yakni reaktivasi sumur suspended, potensi eksplorasi discovery Manpatu-01 (gas discovery) di Mahakam dan Sungai Gelam Timur-01 (oil discovery) di Jambi, serta berbagai program cost optimization.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com