Advertorial

Tak Ada Salahnya Siapkan Tabungan Haji dari Sekarang, Simak 4 Tips Berikut

Kompas.com - 08/07/2022, 14:19 WIB

KOMPAS.com - Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan bagi mereka yang mampu. Tak hanya oleh orang dewasa, kalangan muda atau generasi milenial juga bisa mempersiapkan diri dari sekarang untuk menunaikan ibadah haji.

Adapun ibadah haji digelar setahun sekali, mulai dari awal Syawal hingga Dzulhijjah, tepatnya saat Hari Raya Idul Adha. Berbagai upaya pun dilakukan oleh umat Islam di Indonesia, bahkan mancanegara, untuk bisa berhaji.

Di Indonesia, tak sedikit masyarakat rela mendaftar program haji reguler meski masa tunggunya tergolong lama. Alternatif yang lain adalah ikut program haji khusus, yaitu ONH Plus dan haji furoda. Bila mengikuti program ini, calon jemaah tak perlu mengantre lama untuk bisa berhaji.

Adapun besaran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan ibadah haji bisa dibilang tak murah. Sebagai gambaran, biaya haji reguler 2022 yang disepakati pemerintah dan Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebesar Rp 39.886.009 per jemaah.

Sementara, biaya haji program ONH Plus sekitar Rp 150 juta sampai Rp 160 juta dan haji furoda berkisar antara Rp 250 juta hingga Rp 300 juta.

Mengingat besarnya biaya haji, tak ada salahnya mempersiapkan dari sekarang. Namun perlu diingat, tabungan haji termasuk dalam perencanaan jangka panjang. Karena itu, butuh komitmen untuk menjalaninya.

Nah, berikut Kompas.com rangkumkan tips menabung untuk ibadah haji agar kamu bisa mewujudkan impian menginjakkan kaki di Tanah Suci.

  1. Tentukan jenis ibadah haji sesuai preferensi

Ada tiga macam program resmi ibadah haji yang diakomodasi pemerintah Indonesia, yaitu program haji reguler, ONH Plus atau haji khusus, dan haji furoda atau mujamalah. Kamu bisa menentukan program haji yang paling sesuai dengan kemampuan.

Adapun haji reguler merupakan program yang dikelola langsung oleh pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag). Masa tunggu program haji ini paling lama, yakni mencapai belasan hingga puluhan tahun. Hal ini tergantung dari jumlah pendaftar dan kuota yang disediakan pemerintah Arab Saudi.

Selanjutnya, haji ONH Plus. Opsi ini merupakan program resmi yang termasuk kuota haji pemerintah. Dari segi masa tunggu, program ini lebih cepat daripada haji reguler, yakni sekitar lima sampai tujuh tahun.

Sementara, haji furoda adalah program haji dengan menggunakan visa haji furoda atau mujamalah (undangan) resmi dari Kerajaan Arab Saudi. Menariknya, calon jemaah tidak perlu mengantre dalam waktu lama karena kuota hajinya di luar kuota visa haji yang sudah dijatah untuk Kemenag.

  1. Jadikan tujuan keuangan

Setelah memilih program haji yang paling sesuai, baik dari segi masa tunggu maupun biaya, langkah selanjutnya adalah menjadikan ibadah haji sebagai target keuangan yang harus dicapai. Hal ini dapat menjadi pemacu semangat untuk menabung sekaligus melatih diri agar dapat mengelola keuangan secara lebih terencana.

Sebagai contoh, estimasi biaya haji reguler saat ini adalah Rp 39,8 juta. Dari estimasi biaya tersebut, kamu bisa menentukan waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi target tersebut.

Misalnya, kamu menargetkan tabungan haji reguler terpenuhi dalam waktu tiga tahun. Artinya, kamu perlu mengalokasikan dana kurang lebih Rp 1.107.944 per bulan untuk mencapai target tersebut.

Dengan memiliki target yang terukur, kamu dapat menahan hasrat menghabiskan uang untuk keperluan konsumtif sekaligus meningkatkan kemampuan dalam mengatur keuangan.

  1. Disiplin atur keuangan

Setelah mantap menjadikan ibadah haji sebagai tujuan keuangan, langkah penting berikutnya adalah mewujudkannya dengan disiplin mengatur keuangan. Cara mudah yang bisa membantu agar disiplin mengelola keuangan, yakni dengan menerapkan budgeting.

Dengan budgeting, kamu bisa membagi dana antara pengeluaran dan tabungan. Disiplin budgeting juga mendorongmu untuk mulai mengurangi pengeluaran yang tak perlu dan mengalokasikannya ke dalam tabungan haji.

Selain itu, kesampingkan dahulu tujuan keuangan lain, misalnya liburan ke luar negeri, agar tetap fokus nabung untuk haji sebagai prioritas. Bila tabungan haji sudah terkumpul, kamu bisa melanjutkan menabung untuk tujuan finansial lainnya.

  1. Menabung secara konsisten

Ingatlah, untuk mencapai berbagai macam tujuan keuangan, termasuk ibadah haji, menjaga konsistensi adalah kunci penting. Semakin rutin dan konsisten dalam menabung, kesempatan untuk mencapai target semakin dekat.

Agar konsistensi tetap terjaga, pilihlah metode menabung yang paling simpel dan praktis sehingga tidak menjadi beban dalam menjalankannya.

Kamu juga bisa mengajak orang-orang terdekat untuk menabung haji. Misalnya, buat program menabung bersama saudara, sahabat, atau pasangan agar tetap semangat. Sebelum mengajak mereka menabung untuk haji, pastikan mereka memiliki kemampuan finansial yang cukup dan mantap untuk menjalankan ibadah haji.

Adapun salah satu wadah untuk menabung haji yang praktis dan mudah adalah dengan menggunakan aplikasi Jago Syariah milik Bank Jago. Jago Syariah merupakan aplikasi bank digital berbasis syariah. Tak hanya dapat dijadikan sebagai wadah menabung, aplikasi ini juga dapat membantu mengatur keuangan agar kamu selangkah lebih jago untuk mewujudkan mimpi ataupun berbagai tujuan keuangan.

Lewat aplikasi tersebut, kamu juga bisa menggunakan fitur Kantong untuk membuat beberapa pos tujuan keuangan layaknya memisahkan tabungan dalam amplop dalam versi digital agar dana tidak tercampur.

Menariknya, kamu bisa membuat lebih dari 40 kantong yang namanya bisa kamu buat sesuai keinginan juga diberi foto atau emoji, serta warna berbeda-beda. Kamu bisa membuat Kantong untuk menabung haji, zakat, kebutuhan sehari-hari, dana pendidikan anak, dan dana darurat.

Ilustrasi fitur Kantong pada aplikasi Jago SyariahDok. Bank Jago Syariah Ilustrasi fitur Kantong pada aplikasi Jago Syariah

Salah satu keunggulan fitur Kantong adalah bisa dimanfaatkan menjadi Kantong Bersama sebagai wadah menabung dengan saudara atau teman, misalnya saja untuk menjalankan ibadah haji atau untuk membeli kurban.

Untuk membuat Kantong Bersama, kamu hanya perlu menambahkan partisipan dalam Kantong itu sehingga pengguna Jago Syariah yang diundang bergabung bisa mendapatkan akses untuk mentransfer atau memindahkan uang dari Kantong utama ke dalam Kantong Bersama sekaligus melihat riwayat transaksi.

Alhasil, menabung menggunakan Kantong Bersama jadi lebih transparan, serta dana tabungan tidak akan bercampur dengan yang lainnya.

Ilustrasi skema nabung kurban dengan fitur aplikasi Jago SyariahDok. Bank Jago Syariah Ilustrasi skema nabung kurban dengan fitur aplikasi Jago Syariah

Selain itu, kamu dan rekan lainnya juga bisa memanfaatkan fitur Rencanakan. Untuk diketahui, fitur ini bisa dipakai agar kamu dapat mengatur transaksi berulang dengan lebih terencana.

Adapun contoh transaksi berulang, misalnya tagihan bulanan, pembayaran telepon seluler, dan zakat. Dengan fitur Rencanakan, danamu akan terpotong otomatis (autodebit) pada tanggal tertentu untuk kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya berulang.

Untuk diketahui, aplikasi Jago Syariah dirancang sebagai solusi keuangan yang fokus pada kehidupan (life-centric finance solution). Solusi ini hadir untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin mendapatkan produk dan layanan perbankan syariah digital.

Seperti layanan bank konvensionalnya, yaitu Bank Jago, fitur-fitur keuangan pada Jago Syariah terbilang lengkap dengan penggunaan yang mudah, semudah dan secanggih aplikasi Jago konvensional.

Jago Syariah juga telah menerapkan akad wadiah, yakni jenis tabungan tanpa sistem bunga serta terintegrasi dengan ekosistem digital lain, termasuk Gojek, Bibit, dan Stockbit.

Bagaimana, semakin semangat menabung untuk ibadah haji? Unduh aplikasi Jago Syariah untuk menjajal kemudahan serta fitur-fitur perbankan yang andal.

Untuk informasi lebih lanjut seputar layanan dan fitur Jago Syariah, klik tautan berikut dan dapatkan berbagai promo menarik lainnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com