Advertorial

Gelar Pertemuan di Korsel, Raksasa Media Asia Bahas Strategi Memenangkan Konten Asia di Kancah Global

Kompas.com - 09/07/2022, 08:00 WIB

KOMPAS.com – Perusahaan penyedia pasar konten business to business (B2B) online terkemuka di Asia, Blintn, mengadakan pertemuan dengan sejumlah petinggi perusahaan media di Kota Seoul, Korea Selatan (Korsel), Kamis (14/7/2022).

Pertemuan digelar untuk merespons pertumbuhan minat masyarakat global terhadap konten-konten Asia. Pada kesempatan tersebut, para petinggi perusahaan media di Asia akan membahas sejumlah strategi untuk memperluas cakupan konten Asia di kancah global.

Adapun perusahaan media yang akan hadir adalah Nippon TV (Jepang), Viu dan TVB (Hong Kong), Myvideo (Taiwan), serta Youhug Media (China) yang terkenal dengan drama Crossfire.

Chief Executive Officer (CEO) Blintn Peter Choe mengatakan, pihaknya telah mengatur pertemuan serta diskusi mendalam untuk merespons fenomena tersebut.

“Tujuannya, untuk berbagi pengetahuan dan memenangkan strategi konten dari berbagai wilayah,” ujar Choe dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (8/7/2022).

Choe menambahkan, pertemuan petinggi media di Korsel tersebut akan menjadi kesempatan bagi konten Asia untuk dapat meningkatkan pertumbuhan yang lebih signifikan.

Adapun topik utama yang akan dibahas adalah arahan strategis global mengenai produksi serta distribusi konten Asia, termasuk konten Korsel, China, dan Jepang.

“Salah satu konsensus baru di industri media adalah adanya peningkatan minat dan popularitas konten Asia. Hal ini berkat jangkauan platform media digital yang lebih luas dan keterbukaan terhadap keragaman konten. Alhasil, jumlah produksi konten Asia meningkat pesat,” terang Choe.

Menurut badan statistik konten di masing-masing negara, lanjut Choe, China dan India dikenal sebagai negara penghasil konten utama di Asia. Kedua negara ini merilis 2.000 hingga 3.000 konten panjang setiap tahun.

Selain itu, Asia Tenggara juga menjadi pusat konten yang tengah berkembang. Kawasan ini telah memproduksi lebih dari 1.000 konten.

“Peningkatan kuantitas konten tersebut diharapkan sejalan dengan kualitas konten yang semakin baik pula untuk beberapa tahun ke depan,” jelasnya.

Di sisi lain, imbuhnya, pakar industri media juga menekankan urgensi pertemuan tersebut agar konten Asia bisa membuat lompatan besar sehingga dapat diterima dan dinikmati pemirsa di kancah global.

“Seiring peningkatan konten Asia dari sisi kuantitas dan kualitas selama pandemi Covid-19, akan dibahas pula terkait cara optimalisasi momentum pertumbuhan ini. Pelaku industri media juga memastikan konten Asia dapat terus diperkenalkan ke cakupan wilayah yang lebih besar,” kata Choe.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com