Advertorial

Genjot Dana Murah, BTN Targetkan Transaksi Tabungan Bisnis Rp 7 Triliun

Kompas.com - 11/07/2022, 10:03 WIB

KOMPAS.com - Setelah diluncurkan pada akhir Maret 2022, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN semakin gencar memasarkan produk Tabungan BTN Bisnis. Tabungan ini diperuntukkan untuk pebisnis dari berbagai segmen dan sektor usaha, baik industri hulu maupun hilir.

Wakil Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan, Tabungan BTN Bisnis merupakan inisiatif strategis perseroan untuk meningkatkan dana pihak ketiga ritel melalui pengembangan current account dan saving account berbasis transaksional.

Tabungan BTN Bisnis memberikan kemudahan transaksi kepada segmen pebisnis, seperti small medium enterprise (SME), perdagangan, serta properti.

“Tabungan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan bisnis, baik secara individu maupun secara institusi,” kata Nixon dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Jumat (8/7/2022).

Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu.DOK. BTN Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu.

Pada kesempatan sama, Direktur Distribution dan Funding BTN, Jasmin mengatakan bahwa Tabungan BTN Bisnis dapat menunjang aliran transaksi antara para pedagang dan supplier, pengolah bahan baku, serta penjual di rantai bisnis industri.

Ia melanjutkan, bank dengan kode saham BBTN itu juga berupaya melakukan pendekatan dengan pengusaha yang berbisnis produk buatan lokal atau dalam negeri. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Terlebih, menurutnya, pertumbuhan bisnis produk lokal makin diminati dengan kualitas dan produk yang inovatif.

“Pertumbuhan bisnis yang pesat perlu disokong layanan perbankan mumpuni dan mendukung transaksi,” kata Jasmin.

Guna mendukung visi tersebut, lanjut Jasmin, BTN menjadikan Alan Budikusuma dan Susi Susanti yang kini menjadi pebisnis produk olahraga sebagai model iklan BTN.

Jasmin mengatakan, Alan dan Susi merepresentasikan pengusaha sukses dengan produk lokal yang inovatif. Produk buatan mereka mampu bersaing dengan produk internasional.

Lebih lanjut, Jasmin menjelaskan bahwa Tabungan BTN Bisnis telah dibekali fitur pengaturan besaran limit transaksi transfer antar-rekening BTN serta bank lain yang lebih besar. Tabungan ini juga masih menerapkan bebas biaya transfer dan administrasi.

Selain itu, Tabungan BTN Bisnis juga memiliki fitur yang dapat menampilkan rincian informasi terkait transaksi bisnis secara detail.

“Misalnya, mencantumkan identitas pengirim dana dan informasi metode transaksi yang masuk, seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau electronic data capture (EDC),” ujarnya.

Saat ini, lanjut Jasmin, Tabungan BTN Bisnis berhasil mencatatkan number of account (NOA) atau jumlah tabungan mencapai 15.000 rekening. Sementara untuk value of account (VOA), Tabungan BTN Bisnis berhasil mencatatkan sekitar Rp 1,5 triliun.

Adapun komposisi pemegang Tabungan BTN Bisnis mayoritas atau sekitar 90 persen adalah individu, sedangkan sisanya adalah lembaga.

“Seiring dengan peningkatan jumlah nasabah, pada 2022, kami memperkirakan volume transaksi Tabungan BTN Bisnis mencapai Rp 5-7 triliun,” kata Jasmin.

Jasmin berharap, melalui Tabungan BTN Bisnis, dana pihak ketiga (DPK) BTN semakin besar, terutama porsi current account and saving account (CASA).

Direktur Distribution dan Funding BTN Jasmin.DOK. BTN Direktur Distribution dan Funding BTN Jasmin.

Per Mei 2022, DPK tumbuh positif sebesar 7,57 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Adapun rasio CASA-nya tumbuh 2,83 persen yoy dari 41,24 persen pada Mei 2021 menjadi 44,08 persen Mei 2022.

Selain Tabungan BTN Bisnis, BTN juga menawarkan solusi finansial lain, seperti pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) dengan nilai pinjaman hingga Rp 500 juta. Pinjaman ini disediakan khusus untuk pelaku usaha yang membuka Tabungan BTN Bisnis.

Tabungan BTN Bisnis ditargetkan dapat mencapai transaksi bisnis sebesar Rp 5-7 triliun dan jumlah NOA dapat mencapai 40.000 rekening.

Tabungan BTN Bisnis juga akan menjadi salah satu andalan BTN dalam mengejar target pertumbuhan DPK tahun ini yang dipatok 9-11 persen.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com