Advertorial

Sedang Proses IPO di BEI, Bisnis Biodiesel PT JAR Tbk Kantongi Kontrak 305.000 KL dengan Pertamina

Kompas.com - 22/07/2022, 18:44 WIB

KOMPAS.com - PT Jhonlin Agro Raya Tbk atau JAR yang sedang dalam proses initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten JARR memiliki prospek bisnis cerah.

Pasalnya, perusahaan telah mengantongi kontrak dengan Pertamina untuk menyediakan kuota 305.000 kiloliter (kl) fatty acid methyl ester (FAME) dalam setahun hasil dari pabrik biodiesel milik PT JAR Tbk yang berkapasitas 1.500 TPD.

Untuk diketahui, FAME hasil dari pabrik biodiesel milik PT JAR Tbk merupakan bahan bakar nabati jenis biodiesel. Produk ini digunakan sebagai pencampuran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

“Produk FAME hasil pabrik biodiesel JARR sudah pasti diserap oleh Pertamina karena kami telah memiliki kontrak kuota sebesar 305.000 kl setahun dengan Pertamina untuk menyuplai Pertamina Baubau Wayame,” kata Direktur Keuangan PT JAR Tbk Temmy Iskandar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (22/7/2022).

Temmy menambahkan, pabrik biodiesel 1.500 TPD milik PT JAR Tbk berlokasi di Batulicin, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pabrik ini dibangun sejak 2019 dan mulai beroperasi September 2021. Pabrik kemudian diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (21/10/2021).

Kesinambungan produksi pabrik biodiesel tersebut juga terjamin karena PT JAR Tbk memiliki lahan perkebunan sawit seluas 17.020,26 hektare (ha). Kebun ini menghasilkan tandan buah segar.

Pengapalan perdana produk FAME hasil pabrik biodiesel JARR bahkan telah dilakukan sejak ada September 2021 dengan mengirim 4.999,311 kl ke Pertamina Wayame. Jumlah total FAME yang sudah terkirim dari September 2021 hingga Desember 2021 mencapai 49.655,880 kl.

Besaran jumlah FAME tersebut telah sesuai dengan penetapan alokasi yang diterima oleh PT JAR Tbk berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia No.105.K/EK.05/DJE/2021 tanggal 18 Agustus 2021.

Tak hanya itu, prospek cerah bisnis PT JAR Tbk tergambar berdasarkan Keputusan Menteri ESDM RI No 150.K/ EK.05/DJE/2021 tanggal 30 November 2021.

Keputusan ini menetapkan PT JAR Tbk sebagai salah satu dari 21 perusahaan yang memperoleh penetapan alokasi volume sebanyak 302.998 kl atau 2,95 persen dari total 10.151.118 kl dalam rangka pengadaan bahan bakar nabati jenis biodiesel untuk pencampuran BBM jenis Solar periode Januari-Desember 2022.

Sebagai informasi, PT JAR Tbk telah melakukan penawaran umum perdana (IPO) di BEI. Masa penawaran sudah dimulai dari 12-15 Juli 2022 dengan penjamin pelaksana emisi efek PT Investindo Nusantara Sekuritas.

PT JAR Tbk menawarkan 1.222.950.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah tersebut mewakili 15,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana.

“Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar Rp 250-Rp 300. Nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyak Rp 366,88 miliar,” tutur Temmy.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com