Advertorial

Prioritaskan Karyawan, tiket.com Raih Best Company to Work for In Asia 3 Tahun Berturut-turut

Kompas.com - 28/07/2022, 14:46 WIB

KOMPAS.com - Agen perjalanan online (OTA) pertama di Indonesia, tiket.com, meraih penghargaan Best Company to Work for in Asia yang digelar HR Asia, Kamis (21/7/2022). Penghargaan ini berhasil diraih tiga kali berturut-turut sejak 2020.

Penghargaan tersebut menjadi bukti komitmen tiket.com yang memprioritaskan t-fam–sebutan bagi karyawan tiket.com–dalam berbagai keputusan perusahaan.

Chief People Officer tiket.com Dudi Arisandi menyampaikan rasa bangga sekaligus bersyukur atas pencapaian itu. Menurutnya, kolaborasi merupakan elemen penting untuk mendorong daya saing karyawan.

“Kolaborasi adalah kunci dalam pencapaian hasil terbaik dari setiap assignment ataupun project. Kami memiliki tim hebat yang terdiri dari tenaga profesional bertalenta sehingga jiwa kolaboratif semakin mendorong kesuksesan setiap assignment atau project yang diberikan," ujar Dudi dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (27/7/2022).

Dudi menambahkan, predikat Best Company to Work for in Asia yang diraih tiket.com selama tiga tahun berturut-turut menjadi motivasi besar bagi tim human resources (HR) untuk terus berinovasi.

Selain itu, kata Dudi, perusahaan juga terus meningkatkan semangat Hunger, Agile, People Oriented, Performance Driven, dan Yourself (HAPPY) yang merupakan company value di tiket.com.

"Layaknya harmoni dalam orkestra, setiap orang memainkan notasi terbaik untuk melengkapi satu sama lainnya. Di tiket.com, kami selalu memprioritaskan semua karyawan dalam bersinergi satu sama lainnya. Terima kasih t-fam atas pencapaian ini,” tuturnya.

Untuk diketahui, HR Asia menggunakan penilaian Total Engagement Assessment Model (TEAM). Terdapat format kajian 3 dimensi utama dalam setiap pengukurannya, yaitu core, self, dan group.

Setiap dimensi kemudian dijabarkan lagi pada masing-masing penilaian. Dimensi core terdiri dari penilaian leadership and organization, culture and ethics, serta active initiatives.

Lalu, dalam dimensi self menggunakan kajian TEAM yang mengukur emotional, engagement, intention and motivation, serta behavior advocacy. Terakhir, dimensi group mengukur collective consciousness, workplace sentiment, dan team dynamics.

Penghargaan tersebut juga menjadi bukti bahwa tiket.com memprioritaskan inisiatif untuk membangun pengalaman karyawan melalui berbagai cara. Mulai dari mengenal tiket.com sebagai tempat bekerja yang baik sampai karyawan menjadi lulusan atau alumnus.

Dalam beberapa tahun terakhir, program-program yang dijalankan tiket.com, salah satunya adalah melakukan perbaikan proses HR. Mulai dari proses rekrutmen dan mempertahankan talenta terbaik, internalisasi nilai perusahaan HAPPY.

Selanjutnya, membuat program pengembangan karyawan yang efektif, serta membangun budaya kerja yang fokus pada kinerja tanpa menanggalkan nilai kebaikan dan menghormati sesama kolega profesional.

Selain itu, situasi pandemi Covid-19 mendorong tiket.com agar lebih memprioritaskan kelangsungan, kesejahteraan, dan kebahagiaan karyawan. Salah satunya perubahan cara kerja.

Perusahaan OTA itu mengimplementasikan flexi working arrangement. Kebijakan ini memberikan keleluasaan kepada karyawan untuk mendesain cara bekerja dan lokasi kerja sendiri bersama timnya.

Di tengah arus tech winter, tiket.com menjadi salah satu perusahaan solid yang tidak melakukan PHK. Bahkan, perusahaan terus mencari talenta-talenta terbaik dan mendorong semangat kerja t-fam melalui peningkatan karier.

Tak hanya itu, tiket.com juga terus melakukan training kepada t-fam, baik berupa on-job, mentoring, maupun pelatihan di kelas. Perusahaan juga menyediakan berbagai pembelajaran untuk meningkatkan kapabilitas dan kemampuan t-fam.

“Lebih dari 10.000 jam sesi training dan lebih dari 10 program pelatihan telah kami luncurkan selama 2021. Bekerja sama dengan LinkedIn Learning, tiket.com juga menyediakan fasilitas pembelajaran virtual untuk para karyawan sebagai bekal pengetahuan dan peningkatan kapabilitas t-fam sehingga skill-set terus terbentuk dan dipertajam,” kata Dudi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com