Advertorial

Minyak Goreng Kemasan Buatan PT JAR Tbk Bakal Beredar pada 2023

Kompas.com - 29/07/2022, 16:04 WIB

KOMPAS.com - PT Jhonlin Agro Raya (JAR) Tbk yang baru melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) berkode emiten JARR di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki keunggulan pada sektor hilirisasi produk kepala sawit secara terpadu.

Direktur PT JAR Zafrinal mengatakan, hilirisasi tersebut meliputi perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan tandan buah segar (TBS), pengolahan TBS pada pabrik kelapa sawit (PKS) yang menghasilkan crude palm oil (CPO), dan pabrik biodiesel yang mengolah CPO menjadi fatty acid methyl ester (FAME).

Selanjutnya, PT JAR akan mengoperasikan pabrik minyak goreng. Pabrik ini akan menghasilkan minyak goreng premium kemasan 0,5 liter, 1 liter, dan 2 liter dengan harga terjangkau untuk masyarakat luas. Minyak goreng kemasan ini diharapkan dapat dijual pada semester II 2023.

 “Pabrik minyak goreng JARR merupakan fraksinasi dari pabrik biodiesel JARR. Nantinya, pabrik ini bakal mengolah 250 ton bahan baku per hari dan mampu menghasilkan 160 ton minyak goreng per hari,” kata Zafrinal dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat.

Zafrinal melanjutkan, pembangunan pabrik tersebut dilakukan oleh PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi di Desa Batu Ampar, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Proses konstruksi pabrik sudah dimulai sejak 29 Juli 2021 dan ditargetkan rampung satu tahun sejak pembangunannya.

Zafrinal berharap, keberadaan pabrik minyak goreng di Kalsel bakal membantu meningkatkan perekonomian dari hulu sampai hilir dalam agroindustri kelapa sawit. Hal ini mengingat bahwa pasar minyak goreng memiliki potensi yang menjanjikan karena kebutuhannya terus meningkat setiap tahun.

Keberadaan pabrik tersebut juga diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan minyak goreng bermutu dengan harga kompetitif.

Untuk target jangka panjang, PT JAR Tbk berfokus pada pemenuhan kapasitas, ekspansi produksi, serta hilirisasi produk CPO dengan produk berkualitas.

“Harapannya, kami bisa menghasilkan produk minyak goreng berkualitas yang terjangkau untuk masyarakat,” papar Zafrinal.

Prospek ke depan

Direktur Keuangan PT JAR Tbk Temmy Iskandar mengatakan minyak goreng yang nanti diproduksi pihaknya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga secara nasional, industri pengolahan makanan, serta membuka peluang besar pada masa mendatang.

Temmy melanjutkan, proyek pembangunan pabrik tersebut mampu menyedot 250 tenaga kerja yang merupakan warga sekitar. Saat beroperasi, pabrik yang bersistem operasi digital itu bakal menyerap 40 tenaga operasional. Hal ini menjadi kebanggaan PT JAR Tbk karena bisa memberdayakan warga sekitar.

“Setelah beroperasi, pabrik itu akan menciptakan lapangan kerja baru yang mampu menyerap hingga 80 persen tenaga kerja lokal,” ujar Temmy.

Ia menjelaskan bahwa pada tahap awal, PT JAR Tbk akan berfokus memasarkan produk minyak goreng kemasan yang diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat Kalsel. Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan memasarkan produknya ke provinsi lain di Pulau Kalimantan.

“Kelebihan minyak goreng JAR adalah diproses dari lahan sawit kebun sendiri dan kualitasnya premium. Dengan demikian, harganya bakal kompetitif dan lebih terjangkau,” tuturnya.

Terkait IPO, Temmy menjelaskan bahwa JARR telah melakukan penawaran awal di BEI pada 12-15 Juli 2022. Adapun penjamin pelaksana emisi efek tersebut adalah PT Investindo Nusantara Sekuritas.

JARR menawarkan 1.222.950.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Jumlah ini mewakili 15,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana.

“Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga berkisar Rp 250-Rp 300 (per lembar). Nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyak Rp 366,88 miliar,” papar Temmy.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com