Advertorial

Wujudkan Komitmen Pelestarian Budaya, Pertamina Beri Dukungan Pengembangan Sekolah Tari

Kompas.com - 29/07/2022, 18:15 WIB

KOMPAS.com – Pertamina berkomitmen mendorong pelestarian warisan budaya Indonesia melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) perusahaan.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui dukungan untuk Sekolah Tari Cirebon yang merupakan bagian dari Yayasan Belantara Budaya Indonesia (BBI). Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan, kesenian, dan kebudayaan Indonesia.

Adapun bantuan berupa dana operasional tersebut diserahkan Pertamina pada acara Millennials Gathering 2022, Rabu (27/7/2022). Bantuan ini tidak hanya ditujukan untuk kegiatan formal, tetapi juga bagi kegiatan pendidikan karakter dan budi pekerti. Salah satunya melalui pendidikan budaya.

Selain penyerahan bantuan, acara tersebut menampilkan tarian tradisional khas Cirebon, yakni Tari Topeng Samba, yang dipersembahkan anak didik Sekolah Tari Cirebon. Tarian ini menggambarkan keseharian anak-anak yang lincah dan lucu.

Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) and Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Management Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya bangsa. Salah satunya melalui pemberian bantuan kepada Sekolah Tari Cirebon.

“Dukungan itu sejalan dengan pilar prioritas TJSL Pertamina dan selaras dengan prioritas yang ditetapkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu pilar pendidikan, lingkungan, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” ujar Fajriyah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

Pada kesempatan tersebut, Pendiri Yayasan BBI Diah Kusumawardani Wijayanti mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pertamina.

“Kami berharap bisa terus bergandengan tangan untuk tujuan pelestarian warisan budaya dan tradisi Indonesia,” kata Diah.

Didik 5.324 siswa

Sebagai informasi, Yayasan BBI menaungi 17 sekolah tari dan musik tradisional dengan total 5.324 siswa. Di sekolah-sekolah tersebut, anak-anak belajar menari setiap Sabtu. Masing-masing anak dapat menguasai satu tarian selama 2-3 bulan periode latihan.

Melalui pendidikan tari dan musik, siswa-siswi BBI diharapkan memiliki semangat cinta budaya Indonesia sekaligus menjadi mentor bagi teman-teman sebayanya. Selain itu, mereka juga berkesempatan menjadi penari profesional dengan bekal keahlian yang telah diasah sejak dini.

Adapun Sekolah Tari Cirebon didirikan oleh Yayasan BBI bersama Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) pada September 2018. Sekolah ini didirikan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia hingga ke mancanegara.

Kegiatan edukasi seni tari pada sekolah tersebut dilakukan di pelataran belakang Keraton Kasepuhan Cirebon. Siswa yang ikut pendidikan tidak dipungut biaya atau gratis. Sasaran sekolah tari tersebut adalah anak-anak usia sekolah.

Pendidikan yang dilakukan Yayasan BBI membuahkan hasil. Bagi anak-anak di Sekolah Tari Cirebon, menari telah menumbuhkan kecintaan mereka terhadap kesenian. Mereka pun memiliki cita-cita di bidang kesenian tari.

“Saya mau jadi dosen tari,” kata salah satu siswi Sekolah Tari Cirebon, Anisa.

Sementara, teman sebaya Anisa yang sudah belajar menari sejak usia taman kanak-kanak (TK), Keenar, bercita-cita menjadi penari profesional sekaligus perias penari.

Untuk diketahui, Pertamina senantiasa berkomitmen menjalankan program-program berbasis environmental, social, and governance (ESG).

Adapun dukungan pelestarian warisan budaya melalui pendidikan seni tradisional merupakan upaya Pertamina dalam mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Utamanya, pada poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas dan poin ke-17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com