Advertorial

Peringati Usia Ke-50 Tahun, Itenas Buka Penyelenggaraan Internasional Southeast Asian Surveyor Congress Ke-16

Kompas.com - 03/08/2022, 10:51 WIB

KOMPAS.com – Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung mengadakan International Conference and South East Asian Surveyor Congress (SEASC) ke-16. Kongres Internasional ini diadakan di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, mulai Selasa (2/8/2022) hingga Jumat (5/8/2022).

Gelaran yang bertajuk “The Role of Geospatial Information and Industry for Improving Regional Connectivity Towards Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) Sustainable Development Goals” tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan ulang tahun ke-50 tahun Itenas.

SEASC ke-16 merupakan hasil kerja sama Itenas dengan Ikatan Surveyor Indonesia (ISI), Badan Informasi Geospasial (BIG), dan ASEAN Federation of Land Surveying and Geomatics (AFLAG). Gelaran ini juga didukung oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Dinas Hidro Oseanografi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Dishidros TNI-AL).

Adapun SEASC ke-16 secara resmi dibuka dengan pemukulan gong oleh Rektor Itenas Prof Meilinda Nurbanasari, PhD didampingi Ketua ISI, Ketua Panitia SEASC 2022, dan Presiden AFLAG.

“Saya mendukung penuh semua kegiatan penelitian untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (pada gelaran SEASC ke-16 ini),” ujar Meilinda dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Lewat kegiatan tersebut, ia berharap, peserta dapat berdiskusi tentang teknologi terkini dan aplikasinya, bertukar ide dan pengalaman inovatif, serta bisa mempromosikan penelitian masa depan tentang survei, pemetaan, dan informasi geospasial.

“Saya juga berharap, Itenas dapat menjalin kerja sama dengan semua institusi yang hadir dalam acara ini,” ujarnya.

Hadirkan berbagai sesi menarik

SEASC ke-16Dok. Itenas SEASC ke-16

Rangkaian kegiatan pada SEASC ke-16 terdiri dari konferensi, pameran, paper sessions, dan industry talk. Adapun topik yang dibahas mengenai berbagai pemanfaatan teknologi dan perkembangan industri informasi geospasial (IG) dalam pembangunan berkelanjutan.

Diskusi berfokus pada konektivitas wilayah, utamanya pada transportasi fisik, teknologi informasi, dan perdagangan. Sebab, sumber daya manusia (SDM), regulasi, organisasi, teknologi, dan industri merupakan pertimbangan penting dalam upaya meningkatkan konektivitas regional guna mempersiapkan infrastruktur informasi organisasi dan industri geospasial.

Untuk diketahui, SEASC ke-16 disatukan dengan Forum Ilmiah Tahunan Ikatan Surveyor Indonesia (FIT-ISI) sebagai gelaran forum ilmiah. Oleh karena itu, terdapat sesi spesial berupa pertemuan AFLAG, yakni Mutual Recognition Arrangement (MRA) on Surveying, dalam rangkaian acara. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para peserta competent authority (CA) dari 10 negara ASEAN.

Hasilnya, para peserta sepakat menjadikan AFLAG sebagai sekretariat. Hal ini dilakukan agar terjadi integrasi dan harmonisasi antara CA sebagai regulator dan AFLAG sebagai praktisi surveying di negara ASEAN.

Sebagai informasi, SEASC diikuti oleh sekitar 600 peserta yang terdiri dari regulator, praktisi, dan akademisi di bidang informasi geospasial negara ASEAN. Adapun stan pameran diisi oleh sekitar 40 industri geospasial, baik nasional maupun internasional.

Dari seluruh peserta, 23 persen di antaranya merupakan peserta internasional dan 77 persen peserta nasional.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com