Advertorial

Indonesia dan China Bangun Kerja Sama Industri dengan Konsep BRI Dorong Industri Pengolahan Nikel, Kerja Sama Indonesia dan China Bawa Pertumbuhan Positif

Kompas.com - 05/08/2022, 10:17 WIB

KOMPAS.com - Indonesia bekerja sama dengan perusahaan modal asal China Jiangsu Delong Group untuk menghadirkan kawasan industri Virtue Dragon Indonesia di Sulawesi Tenggara.

Kawasan industri yang mendukung konsep Belt and Road Initiative (BRI) tersebut dinilai mampu mendorong perkembangan sosial dan ekonomi masing-masing negara.

Adapun peletakan batu pertama proyek kawasan industri nikel itu dilakukan pada 2015 dan diprakarsai oleh Jiangsu Delong Group.

Sebagai informasi, kawasan industri Virtue Dragon membantu Indonesia mengolah sumber daya bijih nikel menjadi produk feronikel dan stainless steel. Hal tersebut memberikan nilai tambah dalam kegiatan ekspor Indonesia.

Dalam waktu lebih kurang tujuh tahun, kawasan industri Virtue Dragon telah membangun empat proyek yang tersebar di Kendari dan Morowali Utara, serta mengoperasikan 55 lini produksi feronikel.

Tercatat, total revenue yang terakumulasi dari berbagai proyek tersebut mencapai Rp 16,99 triliun dengan kontribusi pajak kepada Indonesia sekitar Rp 2,46 triliun. Pendapatan pajak daerah di kabupaten kawasan industri Virtue Dragon pun meningkat pesat.

Dalam peresmian pabrik feronikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) pada Desember 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi salah satu kawasan industri Virtue Dragon Indonesia.

Jokowi menyampaikan apresiasi untuk kawasan industri Virtue Dragon yang telah membawa teknologi peleburan bijih nikel terdepan. Pengolahan bahan baku bijih nikel menjadi feronikel memberikan nilai tambah 14 kali lipat. Setelah diolah menjadi stainless steel, nilai tambahnya menjadi 19 kali lipat.

Tak hanya itu, kawasan industri Virtue Dragon saat ini mampu menyerap lebih kurang 30.000 pekerja lokal. Hal ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kunjungan Presiden Jokowi ke salah satu kawasan industri Virtue Dragon yakni PT Gunbuster Nickel IndustryDok. Virtue Dragon Kunjungan Presiden Jokowi ke salah satu kawasan industri Virtue Dragon yakni PT Gunbuster Nickel Industry

“Selain membawa teknologi pengolahan dan produksi, kawasan industri Virtue Dragon juga menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal, mendatangkan banyak kesempatan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bidang usaha yang terkait,” tutur Jokowi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Beberapa perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia, lanjut Jokowi, mampu memberi peningkatan bagi perekonomian Indonesia. Pada 2021, ekspor nikel yang diolah menjadi stainless steel mampu menghasilkan pendapatan 20,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4,57 triliun.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi sangat memperhatikan kerja sama Indonesia dan China dalam membangun BRI, melalui perkembangan kawasan industri Virtue Dragon.

Direktur Utama Kawasan Industri Virtue Dragon Indonesia Zhou Yuan menjelaskan bahwa Jiangsu Delong Nickel Industry juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan industri asal China dalam kegiatan pengolahan nikel.

Sebut saja, kerja sama dengan grup First Heavy Industry yang berinvestasi untuk proyek peleburan feronikel dengan kapasitas 600.000 ton per tahun senilai 6 miliar yuan atau sekitar Rp 13,18 triliun.

Selain itu, perusahaan juga menggandeng kerja sama dengan grup Xiamen Xiangyu yang berinvestasi untuk proyek terintegrasi peleburan feronikel dan stainless steel berkapasitas 2,5 juta ton per tahun senilai 18 miliar yuan atau sekitar Rp 39,56 triliun.

Kedua proyek tersebut mulai berproduksi pada 2017 dan 2020 yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional Indonesia.

“Produksi feronikel dan stainless steel kawasan industri Virtue Dragon tahun ini diperkirakan akan meningkat dua kali lipat. Selain itu, kawasan industri Virtue Dragon juga melakukan perencanaan terkait industri baterai mobil listrik,” kata Zhou Yuan.

Perkembangan ekonomi lokal

Pada 20 Januari 2022, kapal batch pertama yang memuat 13.677 ton feronikel hasil produksi PT Gunbuster Nickel Industry Indonesia berlayar dari Pelabuhan Morowali Virtue Dragon, Sulteng, menuju China.

Sejak itu, mulai terlihat aktivitas puluhan kapal besar ataupun kecil terlihat di pelabuhan itu. Pelabuhan juga disibukkan dengan aktivitas, seperti crane besar yang tampak memindahkan potongan-potongan feronikel ke kapal untuk diangkut ke China guna diolah menjadi produk akhir stainless steel.

Aktivitas industri dengan konsep BRI itu berhasil mendorong kemajuan ekonomi daerah terkait, antara lain membantu menghidupkan aktivitas pelabuhan serta mendorong pembuatan dan perbaikan jalan umum sepanjang 15 kilometer, 20 jembatan, dan infrastruktur lainnya.

Desa Puuruy, Kecamatan Morosi, yang merupakan daerah sekitar kawasan industri Virtue Dragon adalah salah satu daerah yang merasakan perkembangan pesat itu. Kepala Desa Puuruy Mahdi mengatakan bahwa pekerjaan mayoritas penduduk desa berhubungan dengan kawasan industri tersebut.

Bahkan, kawasan industri Virtue Dragon membantu penduduk setempat melewati masa sulit di masa pandemi Covid-19.

Ruli Damadi (32) merupakan salah satu warga desa yang telah bekerja sebagai karyawan di kawasan industri Virtue Dragon selama 5 tahun. Ia melihat dan merasakan berbagai perkembangan di daerahnya sejak kehadiran kawasan industri tersebut.

“Saya beserta istri dan tiga anak awalnya tinggal di rumah kayu sederhana, kini (kami) bisa pindah ke apartemen. Kemudian, yang awalnya menumpang mobil lewat untuk berangkat dan pulang kerja, kini sudah bisa membeli sebuah motor,” kata Damadi.

Damadi menambahkan, dirinya yang kini menjabat posisi Wakil Kepala Bagian Produksi mendapat pelatihan di China untuk mempelajari teknologi peleburan (nikel) yang canggih dan berkesempatan belajar bahasa Mandarin.

Untuk diketahui, saat ini, 80 persen pekerja di kawasan industri Virtue Dragon adalah masyarakat lokal. Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan, perusahaan mengadakan pelatihan industri feronikel untuk karyawan.

Sementara itu, penanggung jawab pemeliharaan peralatan produksi, Raju Malim, mengatakan bahwa masyarakat lokal yang terlibat dalam kegiatan usaha industri tersebut jadi menguasai teknologi yang canggih.

“Kami sudah mampu mengoperasikan banyak peralatan dan alat baru serta menguasai teknologi pengelasan yang canggih. Sekolah juga menyediakan pelajaran bahasa Mandarin secara gratis. Saya berharap bisa mendapatkan kesempatan pergi ke China untuk pelatihan,” kata Raju Malim.

Pengembangan SDM dan budaya

Selain merencanakan dan merealisasikan kerja sama konsep BRI dengan prinsip "Berbisnis Bersama, Berbagi Bersama, dan Membangun Bersama", pertukaran sumber daya manusia (SDM) dan budaya juga dilakukan untuk menghasilkan keselarasan.

Pada 2021, Yayasan Zhu Mingdong dan Zhou Yuan milik Komisaris Utama dan Direktur Utama di kawasan industri Virtue Dragon menjalin kemitraan dengan Pemerintah Provinsi Sulteng untuk mempercepat pelaksanaan proyek-proyek kesejahteraan masyarakat.

Dalam rangka memperbaiki pendidikan di daerah kawasan industri, yayasan itu juga mendirikan Politeknik Tridaya Virtu Morosi di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe. Tujuannya, untuk menngembangkan bakat profesional dan teknis tenaga kerja lokal di Indonesia.

Politeknik tersebut bekerja sama dengan Politeknik Manufaktur Bandung, Universitas Halu Oleo, Kunming College, dan universitas-universitas terkenal di China. Politeknik itu membuka tiga fakultas, yakni Fakultas Metalurgi (Permesinan), Fakultas Teknik Kelistrikan (PLTU), dan Fakultas Teknik Sipil Konstruksi.

Tak hanya itu, untuk mendukung pemulihan Covid-19, kawasan industri Virtue Dragon juga mendonasikan lebih dari 600 ton oksigen, 1.200 unit mesin oksigen konsentrator 10 liter, masker sekali pakai, obat-obatan, makanan, dan bahan-bahan lainnya kepada masyarakat di Indonesia. Total nilai bantuan yang disalurkan mencapai lebih dari 30 juta yuan atau sekitar Rp 65,8 miliar.

Kawasan industri Virtue Dragon Indonesia menganut konsep pengembangan perusahaan dan karyawan. Salah satu wujud penerapan konsep ini adalah membangun asrama untuk karyawan yang sudah mulai ditempati sejak 8 Juli 2022.

Untuk semakin mempererat hubungan kekeluargaan dan meningkatkan kesejahteraan antarkaryawan kawasan industri Virtue Dragon menggelar perayaan Hari Raya Kapal Naga 2022. Ribuan karyawan asal China bersama rekan kerja dari Indonesia membuat dan mencicipi bakcang.

“Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan rasa kekeluargaan dan kesejahteraan karyawan China, tetapi juga memungkinkan rekan-rekan kerja dari Indonesia untuk merasakan makna festival tradisional dari China, serta menciptakan suasana hari raya yang meriah dan harmonis,” ungkap Zhou Yuan.

Selain itu, kawasan industri Virtue Dragon juga aktif melaksanakan program corporate social responsibility (CSR). Melalui Yayasan Zhu Mingdong dan Zhou Yuan, mereka mendonasikan obat senilai 1,1 juta yuan atau sekitar Rp 2,41 miliar kepada lembaga sosial masyarakat di Jakarta.

Lembaga sosial tersebut mengkhususkan diri dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 dengan merawat pasien terinfeksi, baik warga lokal maupun warga negara China yang ada di kawasan industri.

Yayasan tersebut juga memberi bantuan bencana alam senilai lebih dari 15 juta yuan atau sekitar Rp 32,9 miliar untuk korban bencana banjir di Kendari dan gempa bumi di Palu.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com