Advertorial

Qualcomm Buka Potensi Penuh 5G untuk Dorong Transformasi Digital di Indonesia

Kompas.com - 08/08/2022, 17:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Transformasi digital dapat diartikan sebagai pengintegrasian teknologi pada semua aspek kehidupan, mulai dari bisnis hingga pendidikan. Salah satu aspek penting yang dibutuhkan dalam proses ini adalah jaringan internet yang kuat dan stabil, dan terjangkau, serta akses yang setara.

Seluruh dunia secara bertahap mulai mengaplikasikan jaringan internet supercepat 5G di berbagai vertikal. Di Indonesia, teknologi seluler nirkabel generasi kelima itu telah diluncurkan pada Kamis (27/5/2021).

Peran teknologi 5G sangat penting dalam memperkuat ekosistem digital di Indonesia. Sebagai sebuah perusahaan teknologi, Qualcomm Technologies Inc pun memiliki peran strategis dalam mendukung hal itu melalui sejumlah paten penting untuk standar komunikasi seluler, seperti code division multiple access (CDMA), 4G, dan 5G.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Kompas.com di sela-sela gelaran Snapdragon Academy Sound Session di Jakarta, Kamis (28/7/2022), Vice President (VP) and Regional Head of Qualcomm Southeast Asia (SEA) Ehsanul Islam memaparkan teknologi 5G dan keunggulannya

Menurut Islam, dua hal utama yang diunggulkan jaringan 5G, khususnya pada teknologi milimeter-wave (mmWave), adalah kemampuannya bekerja pada spektrum high band di rentang 30 hingga 300 gigahertz (GHz), serta latensi rendah di bawah 10 millisecond (ms). Dengan demikian, pengguna jaringan 5G mampu menggunakan internet dengan kecepatan hingga 10 Gbps.

“Keandalan jaringan tersebut mampu mengoptimalkan pemanfaatan berbagai perangkat teknologi di mana pun pengguna berada tanpa memerlukan jaringan WiFi,” ujar Islam.

Pengaplikasian jaringan 5G di Indonesia

Laporan bertajuk “Profil Internet Indonesia 2022” yang dirilis Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa pengguna internet di Tanah Air mencapai 210 juta jiwa pada awal 2022. Sebanyak 77,64 persen pengguna memanfaatkan mobile data dari operator seluler melalui smartphone ketika terhubung ke internet. Sisanya, terhubung ke internet melalui koneksi WiFi rumah (20,61 persen), WiFi ruang publik (0,96 persen), dan WiFi kantor atau sekolah (0,61 persen).

Islam menilai bahwa hal tersebut merupakan kesempatan besar bagi Qualcomm untuk mendukung pengaplikasian jaringan 5G di Indonesia.

“Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas. Sayangnya, jaringan 4G belum tersedia merata di seluruh area. Sementara, jaringan 3G sudah mulai dinonaktifkan. Oleh sebab itu, jaringan 5G sebagai pelengkap jaringan 4G bisa menjadi jawaban untuk pemerataan penggunaan internet di Indonesia dalam rangka mendukung transformasi digital,” jelas Islam.

Sebagai langkah awal, Qualcomm bersama Telkomsel menguji coba kecepatan jaringan 5G dalam gelaran MotoGP Mandalika pada Maret 2022. Pada uji coba ini, Qualcomm menghadirkan teknologi mmWave dengan frekuensi 26 GHz. Teknologi ini mampu menghasilkan kecepatan download hingga 5 Gbps, upload hingga 341,4 Mbps, dan latensi 8 ms.

“Lewat teknologi mmWave, Qualcomm mendukung konektivitas berbagai perangkat di lokasi acara tersebut, mulai dari laptop hingga modem dan wireless router 5G,” ujar Islam.

Berkaca pada hasil positif tersebut, Islam meyakini bahwa Indonesia siap untuk mengaplikasikan jaringan 5G. Guna mendukung hal ini, Qualcomm akan menyediakan teknologi yang memungkinkan original equipment manufacturer (OEM) memproduksi customer premises equipment (CPE) berteknologi 5G mmWave dengan biaya terjangkau. Dengan demikian, pengguna internet di Indonesia dapat mengakses internet berkecepatan tinggi di mana pun.

“Seluruh ekosistem, seperti penyedia teknologi, operator seluler, produsen smartphone, dan pemerintah, harus bekerja sama mewujudkan hal itu. Upaya ini juga merupakan kesempatan besar bagi seluruh ekosistem, khususnya Qualcomm, untuk berinovasi dan berkembang,” jelas Islam.

Sebagai informasi, saat ini, pemerintah Indonesia juga tengah menjajaki kerja sama dengan Qualcomm untuk akselerasi digital di Indonesia, terutama dalam pengembangan smart new capital city di Ibu Kota Negara (IKN) baru yang sedang dibangun di Provinsi Kalimantan Timur.

Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate saat berkunjung ke kantor Qualcomm di San Diego, California, Amerika Serikat, Rabu (27/7/2022), waktu setempat.

“Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar kami membangun IKN baru yang mengusung konsep kota modern dan cerdas (smart city) serta ramah lingkungan,” papar Johnny.

Menurut Menkominfo, dua teknologi yang dikembangkan Qualcomm, yakni mmWave dan fixed wireless access (FWA) dapat diterapkan, baik di daerah padat penduduk maupun wilayah terpencil (remote), di Tanah Air.

Qualcomm pun menyambut positif hal tersebut. Menurut Islam, Indonesia merupakan salah satu market utama Qualcomm.

“Kami berharap, pengembangan inovasi kami melalui kemitraan dengan operator, pemerintah, hingga distributor di sini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat luas,” ujar Islam.

Peranan 5G dalam bidang pendidikan

Lebih lanjut lagi, Islam juga menjelaskan bahwa transformasi digital dengan pemanfaatan jaringan internet 5G dapat mendukung berbagai sektor, termasuk pendidikan.

Menurut dia, kemampuan download dan transfer data yang cepat memungkinkan siswa berkolaborasi secara digital dengan lebih baik. Terlebih, di saat dunia dilanda pandemi Covid-19.

“Dalam beberapa tahun terakhir, siswa tetap bisa terkoneksi dengan pembelajaran meski tidak berada di sekolah. Tanpa jaringan internet yang kuat, proses ini tidak akan berjalan lancar,” tutur Islam.

Islam juga menekankan bahwa Qualcomm terus menjawab tantangan dan berkomitmen untuk mendukung transformasi digital di bidang itu. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui program Libera Merdeka yang diluncurkan pada Maret 2022. Dalam program ini, Qualcomm bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan PT Libera Technologies Indonesia (LITE).

“Qualcomm membantu penyediaan laptop Chromebook C150 buatan dalam negeri yang diperuntukkan bagi siswa. Laptop Libera Merdeka menggunakan teknologi Qualcomm, yakni Snapdragon 7c dengan CPU octa-core. Laptop yang diunggulkan sebagai ‘Always On Always Connected PC’ ini hadir untuk mendorong transformasi digital di lingkungan sekolah,” ujar Islam.

Untuk diketahui, melalui program Libera Merdeka, pemerintah menyediakan 240.000 unit laptop, termasuk laptop Chromebook dengan teknologi Qualcomm, guna mendorong digitalisasi di sekolah.

Peranan 5G dukung smart factory hingga metaverse

Sebagaimana diketahui, Qualcomm merupakan perusahaan yang mengembangkan produk semikonduktor dan perangkat lunak, serta menyediakan jasa teknologi nirkabel.

Melalui visi “culture of innovation”, Qualcomm terus berinovasi untuk mendorong penguatan teknologi di berbagai sektor, seperti otomotif dan industri.

Dalam bidang industri, misalnya, sejumlah teknologi Qualcomm menyokong sistem automasi dalam penerapan smart factory.

Menurut Islam, smart factory dapat menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan tenaga kerja yang dialami sejumlah negara sekaligus membantu industri melakukan efisiensi energi.

Selain itu, Qualcomm juga menaruh perhatian besar pada pengembangan ekosistem metaverse. Pada Maret 2022, Qualcomm juga meluncurkan program Snapdragon Metaverse Fund yang akan digunakan untuk menciptakan pengalaman XR di berbagai bidang, seperti game, kesehatan dan kebugaran, media, entertainment, pendidikan, serta bisnis.

Lewat program itu, Qualcomm menyiapkan dana senilai 100 juta dollar AS untuk pengembangan teknologi extended reality (XR), augmented reality (AR), dan artificial intelligence (AI).

“Pada akhirnya, teknologi Qualcomm akan membantu industri untuk meningkatkan produktivitas,” tutup Islam.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com