Advertorial

NetApp dan Cisco Bantu Perusahaan Indonesia Memodernisasi Infrastruktur Cloud Hybrid

Kompas.com - 09/08/2022, 08:41 WIB

KOMPAS.com – Pemanfaatan platform infrastruktur terkonvergensi berbasis komputasi awan sudah menjadi sebuah keniscayaan bagi perusahaan dan organisasi yang menggunakan layanan information technology (IT).

Pasalnya, platform tersebut menawarkan optimalisasi operasional beberapa perangkat IT. Selain itu, pengaplikasian cloud hybrid dan software-as-a-service (SaaS) dalam infrastruktur terkonvergensi juga dapat menunjang modernisasi operasional IT pada perusahaan.

Hal tersebut penting mengingat banyak perusahaan Indonesia yang telah memulai perjalanan cloud dan digitalisasi. Pasalnya, menurut studi Boston Consulting Group (BCG) dan Cisco, Indonesia merupakan salah satu pasar TI dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik (APAC).

International Data Corporation (IDC) memperkirakan, pengeluaran cloud publik perusahaan-perusahaan APAC akan mencapai 124 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada 2025.

Perusahaan analis tersebut juga mengatakan bahwa pada akhir 2021, lebih dari 90 persen perusahaan di APAC akan mengandalkan gabungan dari layanan on-premise atau dedicated private cloud, public cloud, dan platform lama untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur mereka. Salah satunya adalah model multi-cloud hybrid.

Seiring dengan meningkatnya kompleksitas, perusahaan memerlukan cara efektif untuk memfasilitasi mode kerja baru, mendorong solusi data, serta artificial intelligence terkini.

Hal tersebut dilakukan guna menurunkan biaya, merampingkan operasional, menjaga keamanan dan kepatuhan, serta mengoptimalkan sumber daya cloud. Salah satu solusi untuk mengakomodasi hal tersebut adalah menggunakan platform infrastruktur terkonvergensi.

Untuk diketahui, platform infrastruktur terkonvergensi adalah pendekatan teknis untuk manajemen pusat data yang bertujuan untuk mengurangi risiko ketidakcocokan antara perangkat server, sistem penyimpanan, dan perangkat jaringan.

Teknologi tersebut cocok digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan server dan storage dalam jumlah besar.

FlexPod Datacenter. DOK. NetApp FlexPod Datacenter.

Platform tersebut juga dapat meningkatkan produktivitas dan kelincahan sistem TI. Hal ini dapat menghasilkan hasil operasional yang lebih baik. Sistem manajemen TI berbasis komputasi awan juga dapat membantu menghemat ruang, penggunaan kabel, sistem pendingin, dan listrik.

Dengan demikian, perusahaan dapat menurunkan biaya energi kegiatan operasional secara signifikan.

Salah satu platform infrastruktur terkonvergensi yang dapat digunakan perusahaan dan organisasi adalah FlexPod. Untuk diketahui, platform ini dikembangkan oleh NetApp dan Cisco.

Country Manager NetApp Indonesia Adir Ginting menjelaskan, FlexPod merupakan platform infrastruktur terkonvergensi yang terdiri dari server, jaringan, dan teknologi penyimpanan yang telah divalidasi.

Platform tersebut dirancang untuk mendukung aplikasi multiguna, integrasi berbagai layanan cloud tingkat lanjut, dan kesederhanaan manajemen data.

“FlexPod memberikan lebih banyak keuntungan bisnis untuk perusahaan, seperti meningkatkan kinerja aplikasi hingga 61 persen, penghematan 24 persen pada biaya perangkat atau capital expenditure (capex), serta menurunkan 60 persen kemungkinan insiden waktu henti mendadak (down time),” ujar Adir dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (8/8/2022).

FlexPod XCS

Adir melanjutkan bahwa kesuksesan FlexPod mendorong NetApp dan Cisco untuk menghadirkan layanan infrastruktur terkonvergensi yang lebih mutakhir, yakni FlexPod XCS.

FlexPod XCS merupakan platform automasi untuk aplikasi, data, dan operasi cloud hybrid. Layanan ini menjadi solusi infrastruktur FlexPod generasi berikutnya dari Cisco dan NetApp.

FlexPod XCS memperkenalkan tingkat visibilitas dan otomatisasi baru yang dapat membantu perusahaan mempercepat perjalanan mereka ke cloud hybrid.

Platform operasi cloud Cisco Intersight™ dengan data fabric yang didukung oleh NetApp® ONTAP® dapat membantu beban kerja dalam menjangkau penyebaran di lokasi dan cloud.

Pengguna dapat memperoleh model operasional dan pengalaman data tanpa batas untuk memenuhi skala dan kelincahan yang dibutuhkan oleh aplikasi-aplikasi saat ini.

Melalui FlexPod XCS, NetApp dan Cisco ingin memperkenalkan tingkat baru dari toty dan otomatisasi yang membantu perjalanan pelanggan menuju hybrid cloud.

“Kami bangga dengan inovasi berkelanjutan NetApp bersama Cisco seiring pengembangan kemampuan FlexPod. Layanan ini dihadirkan untuk memecahkan tantangan IT para pelanggan kami dan menjawab perubahan kebutuhan bisnis yang cepat di era digital,” katanya.

FlexPod XCS, lanjut Adir, memiliki berbagai manfaat untuk perusahaan, yakni meningkatkan visibilitas pengembang sistem, memberikan wawasan untuk mengoptimalkan biaya dan kinerja, serta membuat keputusan penerapan yang cerdas.

Adir menjelaskan bahwa FlexPod XCS menghadirkan empat kemampuan inti untuk membantu pelanggan mempercepat penerapan cloud hybrid.

FlexPod Express. DOK. NetApp FlexPod Express.

Pertama, visibilitas. FlexPod XCS memberikan tampilan komputasi Cisco dan penyimpanan NetApp yang disempurnakan melalui Cisco Intersight. Cisco Intersight sendiri merupakan platform operasi cloudhybrid paling sederhana di dunia.

Kedua, automasi. Platform ini menghadirkan otomatisasi yang ditingkatkan di seluruh siklus hidup infrastruktur pelanggan.

Ketiga, dukungan layanan. FlexPod XCS ditunjang dukungan layanan cloudhybrid Cisco Intersight serta layanan penyimpanan dan data NetApp ONTAP. Keduanya bekerja sama untuk menghadirkan dukungan layanan cloud-naivete dan operasi cloudhybrid yang lebih tinggi.

Keempat, biaya yang fleksibel. FlexPod sebagai layanan memungkinkan model konsumsi operating expenditure (opex). Dengan demikian, pelanggan dapat menurunkan biaya awal dan menyesuaikan opsi pembelian berdasarkan anggaran dan penggunaan.

“FlexPod XCS memungkinkan pelanggan menjalankan bisnis secara lebih efisien dengan pengalaman multi-cloud hybrid," papar Adir.

Sementara itu, Managing Director PT Cisco System Indonesia Marina Kacaribu menambahkan, hubungan strategis Cisco dan NetApp terus menciptakan nilai bisnis di era perusahaan modern.

Saat ini, aplikasi modern merupakan inti dari setiap bisnis seiring dengan peningkatan kebutuhan lingkungan cloud hybrid.

Melalui FlexPod XCS, Cisco dan NetApp berupaya memberi pelanggan kemampuan baru dalam pengelolaan IT yang dibutuhkan saat ini.

“Kebutuhan tersebut berupa otomasi, visibilitas, dan operasi cloud hybrid dalam satu platform terpadu untuk aplikasi modern, data, dan layanan cloud hybrid,” ujar Marina.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com