KOMPAS.com – Perguruan tinggi vokasi di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung, menggelar wisuda program diploma 3 (D3) untuk pertama kali pada tahun ajaran 2021/2022 di Gedung SM Sair, Balai Besar Pengujian Mineral dan Batu Bara, Bandung, Kamis (11/8/2022).
Sebagai informasi, acara tersebut diikuti oleh 77 wisudawan yang terdiri dari 27 orang dari Program Studi (Prodi) Teknologi Geologi, 29 orang dari Prodi Teknologi Pertambangan, serta 21 orang dari Prodi Teknologi Metalurgi.
Acara wisuda dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bidang Percepatan Tata kelola Mineral dan Batubara (Minerba) Profesor Irwandy Arif yang mewakili Menteri ESDM, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) Prahoro Nurtjahyo, Direktur PEP Bandung Asep Rohman, perwakilan senat, orangtua wisudawan, serta undangan.
Asep merasa terharu setelah melepas lulusan pertama PEP Bandung. Menurutnya, hal ini merupakan hasil kerja keras para dosen saat mengajar. Dedikasi tersebut sekaligus menjadi bukti cinta kepada mahasiswa untuk menghasilkan lulusan terbaik. Ia berharap, lulusan PEP dapat melakukan banyak hal di dunia industri.
“Alumni PEP dapat menjadi teman belajar terbaik bagi dosen PEP Bandung. Saya berharap, mereka terus rendah hati dan belajar dalam bekerja,” ujar Asep dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis.
Pada kesempatan sama, Profesor Irwandy yang menyampaikan sambutan Menteri ESDM Arifin Tasrif mengucapkan selamat memasuki dunia kerja kepada alumni PEP Bandung.
Ia berharap, alumni PEP Bandung dapat memasuki dunia kerja dengan penuh tanggung jawab, berpikiran maju, semangat leadership, serta solidaritas.
“Alumni PEP Bandung dapat memberikan sumbangsih yang nyata memajukan bangsa ini dengan keilmuan dan keterampilan yang dimiliki,” ujar Profesor Irwandy.
PEP Bandung, lanjut Profesor Irwandy, senantiasa berupaya melahirkan lulusan yang mampu menjawab tantangan dan masalah sektor pertambangan Indonesia ataupun dunia. Hal ini sesuai tujuan pendirian PEP Bandung untuk mengembangkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM).
“PEP Bandung berfokus mengembangkan kapasitas SDM di bidang geologi, pertambangan, dan metalurgi sebagai bentuk respons terhadap kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan mumpuni di bidang tersebut," paparnya.
Sejalan dengan isu di Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia, yakni "Kualitas Pendidikan untuk Semua", lanjut Profesor Irwandy, PEP Bandung tampil sebagai kampus inklusif yang memiliki peserta didik dari perkotaan hingga wilayah terdepan, terpencil, serta tertinggal (3T).
“Dengan kata lain, PEP Bandung menjadikan pendidikan untuk merangkul untuk semua golongan,” tuturnya.
Ke depan, lanjut Profesor Irwandy, PEP Bandung dan perusahaan pertambangan harus menjangkau lebih banyak wilayah Indonesia untuk menemukan potensi sumber daya manusia (SDM) terampil di bidang geologi, pertambangan, dan metalurgi.
“Melalui PEP Bandung, Kementerian ESDM ingin menjawab tantangan dunia industri dalam menyiapkan tenaga kerja terampil di bidang pertambangan serta mampu bersaing di tingkat regional dan global,” ujar Profesor Irwandy.
Lulusan PEP Bandung memiliki kualitas yang tak diragukan. Saat ini, enam wisudawan sudah diterima bekerja di berbagai perusahaan, yakni PT Pamapersada Nusantara, PT Sebuku Iron Lateritic Ores, PT Darma Henwa Tbk, serta Balai Besar Pengujian Minerba.