Advertorial

Gelar Konferensi Internasional, HI Unpar Catat 6 Poin Utama untuk Atasi Tantangan Global

Kompas.com - 13/08/2022, 18:15 WIB

KOMPAS.com - Jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, menyelenggarakan The 3rd Biennial International Conference on International Relations (ICON-IR) 2022.

Acara yang diselenggarakan secara hybrid, atau daring dan luring, tersebut diselenggarakan mulai Kamis (11/8/2022) hingga Jumat (12/8/2022). Acara berlangsung di Lecture Theater Lantai 9, Gedung Pusat Pembelajaran Arntz Geise (PPAG) 2 Kampus Unpar, Jalan Ciumbuleuit, Nomor 94, Kota Bandung.

Kegiatan ICON-IR 2022 digelar dengan tujuan memberikan berbagai perspektif baru dalam menghadapi berbagai ketidakpastian akan situasi dunia internasional beberapa tahun terakhir.

Situasi tersebut disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya peperangan antarnegara, pandemi Covid-19, merebaknya politik identitas, hingga hambatan dalam kerja sama internasional yang harus dihadapi oleh negara-negara di dalam ranah hubungan internasional.

Dari konferensi tersebut, Parahyangan Centre for International Studies (PACIS) sebagai institusi penelitian di bawah Jurusan HI dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpar menyimpulkan enam poin utama.

Pertama, dinamika internasional memberikan peluang dan tantangan bagi komunitas HI untuk berpikir beyond the box.

Dengan pemikiran "di luar kotak" itu, akan dapat menciptakan terobosan pemikiran yang bisa diimplementasikan sebagai solusi terhadap berbagai permasalahan global.

Kedua, variasi dan perubahan yang cepat dalam fenomena hubungan internasional menuntut komunitas HI untuk semakin inklusif dan berkolaborasi.

Kolaborasi dilakukan bersama disiplin ilmu lain serta dalam konteks keilmuan yang juga bersifat multidisipliner.

Selain itu, komunitas HI juga harus menjalankan kewajibannya tanpa melupakan akar ilmu hubungan internasional yang merupakan bagian dari ilmu politik dan mempelajari fenomena lintas batas.

Ketiga, dinamika terkini mengingatkan negara bahwa politik internasional bukan hanya tentang great power. Akan tetapi, komunitas juga harus memperhatikan negara-negara dengan kekuatan kecil dan menengah.

Perlu diingat pula bahwa aktor utama dalam hubungan internasional bukan hanya negara, tetapi juga aktor non-negara.

Keempat, semua negara harus belajar dari pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina. Negara kecil dan menengah harus memikirkan mekanisme untuk bertahan hidup dan self-help.

Setiap negara kecil dan menengah tidak dapat sepenuhnya bergantung pada komitmen negara besar. Sebab, terbukti negara besar memiliki agenda tersendiri untuk bertahan dan menjaga posisinya.

Hal tersebut mengingatkan seluruh elemen bahwa negara tetap hidup dalam sistem internasional yang anarki.

Kelima, negara dengan kekuatan menengah seperti Indonesia tidak dapat hanya fokus kepada agenda jangka pendek dan kebutuhan domestik dalam hubungan luar negeri.

Kebutuhan domestik yang dimaksud adalah pertumbuhan ekonomi, aliran investasi, dan infrastruktur.

Sebaliknya, negara harus berinvestasi dalam kancah yang lebih strategis seperti kerja sama keamanan, hubungan politik, dan manajemen krisis yang dapat menunjukkan bahwa Indonesia merupakan mitra yang dapat diandalkan oleh entitas lainnya.

Dengan kesadaran akan hal tersebut, Indonesia akan semakin relevan dalam hubungan internasional di masa depan, walaupun memiliki kapabilitas hard power yang terbatas.

Keenam, Indonesia harus bersiap-siap untuk masa depan yang semakin menantang, karena tensi antarnegara besar meningkat di beberapa titik secara global.

Tensi tersebut diketahui akan dapat membawa disrupsi global, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik.

Hal ini juga dapat membuat negara dengan kekuatan menengah dan kecil semakin tertinggal. 

Sebagai informasi, acara ICON-IR 2022 dilaksanakan sebagai rangkaian Dies Natalis ke-61 FISIP Unpar.

Kegiatan ICON-IR 2022 menghadirkan tiga pembicara utama. Pertama, Profesor University of Melbourne, Australia, Vedi R Hadiz.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com