Advertorial

Dorong Generasi Muda Investasi, BI Bersinergi Selenggarakan Webinar Like It

Kompas.com - 14/08/2022, 22:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus berupaya menggalakkan pendalaman dan inklusi pasar keuangan serta investasi berkelanjutan. 

Upaya tersebut dilakukan guna mendorong semangat generasi muda yang telah akrab dengan produk keuangan untuk berinvestasi secara berkelanjutan di pasar keuangan domestik. Dengan demikian, investasi menjadi sebuah kebiasaan. 

Namun, untuk meningkatkan manfaat investasi, baik bagi diri sendiri maupun perekonomian nasional, investor muda perlu dibekali dengan pemahaman produk. Selain itu, diperlukan juga pengetahuan tentang perkembangan produk di pasar keuangan global maupun domestik saat ini serta produk keuangan yang sejalan dengan arah pembangunan ekonomi nasional, yakni sustainability

Untuk diketahui, pemerintah telah mengeluarkan produk keuangan yang mengusung konsep sustainability dalam bentuk keuangan hijau dan berkelanjutan serta produk keuangan syariah.

 
Dengan pemahaman komprehensif atas kedua kelompok produk investasi tersebut, kuantitas dan kualitas investor ritel di Indonesia diharapkan dapat meningkat.

Dalam upaya memberikan literasi keuangan kepada generasi muda, BI bersama Kemenkeu, OJK, dan LPS, kembali mengadakan webinar Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) yang diselenggarakan selama Agustus 2022. Adapun tema yang diusung adalah “Mari Bersama Membangun Negeri dengan Menjadi Investor di Negeri Sendiri.” 


Pada webinar pertama Like It yang dilaksanakan pada Jumat (12/8/2022), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa acara tersebut merupakan wujud sinergi keempat lembaga dalam mendukung pembiayaan pembangunan melalui pasar keuangan.

Berdasarkan data yang dihimpun BI, terdapat 9,1 juta investor ritel pada Juni 2022. Jumlah ini meningkat jauh dibanding pada Desember 2019 yang hanya berjumlah 2,5 juta investor. Tak hanya itu, sebanyak 59,4 persen dari total keseluruhan investor adalah generasi muda berumur di bawah 30 tahun.


Meski demikian, jumlah tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah investor ritel di negara lain. Potensi pasar investasi ritel di Indonesia juga dinilai masih besar sehingga bisa dikembangkan lagi.

“Oleh karena itu, untuk terus menggelorakan semangat investasi sekaligus memulihkan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan di kalangan generasi muda, kegiatan Like It terus kami galakkan,” ujar Perry pada Jumat (12/8/2022).

Pada kesempatan sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong pendalaman pasar keuangan. Upaya tersebut berupa pengembangan instrumen keuangan yang inovatif, seperti instrumen keuangan ritel dan tematik, termasuk pengembangan instrumen keuangan hijau.

Selain itu, lanjut Sri, pemerintah juga terus berupaya melakukan pendalaman dan inklusi pasar keuangan bagi para investor individual di Indonesia, terutama pada investasi ritel dengan modal kecil mulai dari Rp 1 juta. 

Adapun pada segmen investasi ritel, kata Sri, pemerintah menyasar generasi muda dan perempuan.

Ajak generasi muda pahami investasi berkelanjutan

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dan Senior Consultant ZAP Finance Iwan Pontjowinoto dalam gelar wicara Like It 

Dok. Bank Indonesia Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dan Senior Consultant ZAP Finance Iwan Pontjowinoto dalam gelar wicara Like It

Pada webinar pertama Like It, Perry juga berpesan bahwa dalam berinvestasi, generasi muda perlu memenuhi tiga hal berikut. Pertama, berinvestasi dengan tujuan mendukung pembangunan sebagai rasa cinta kepada Indonesia.

Kedua, memahami jenis, risiko, dan return dari investasi yang dipilih, termasuk instrumen keuangan hijau. Ketiga, bijak dalam berinvestasi. 


Pembahasan mengenai ketiga pesan tersebut kemudian dituangkan dalam topik-topik gelar wicara dalam rangkaian webinar Like It


Pada sesi pertama, Like It 2022 menghadirkan gelar wicara bertajuk “Berkelanjutan dalam Berinvestasi dan Berinvestasi pada Produk Keuangan yang Berkelanjutan”. 

Pemilihan tema tersebut dilandaskan pada semangat untuk mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk berinvestasi di pasar keuangan secara berkelanjutan. Melalui upaya tersebut, investasi diharapkan dapat menjadi kebiasaan yang bermanfaat dan bisa mendukung pembiayaan pembangunan Indonesia. 


Adapun pembicara yang dihadirkan dalam sesi pertama Like It 2022 adalah Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, Senior Consultant ZAP Finance Iwan Pontjowinoto, CEO Finansialku Melvin Mumpuni, serta Aktivis dan Pengacara Hukum Lingkungan Tiza Mafira. 

Pada kesempatan tersebut, Destry mengatakan, adanya ancaman dampak perubahan lingkungan di seluruh dunia membuat kesadaran terhadap lingkungan pada seluruh sektor kehidupan semakin dibutuhkan. Kesadaran tersebut, salah satunya, dapat diwujudkan dalam bentuk investasi. 

“Pemerintah sudah mendorong instrumen-instrumen sukuk retail dan global yang bersifat green. Begitu pun institusi perbankan yang juga sudah mengeluarkan produk green bond,” ujarnya dalam webinar tersebut. 

Destry menambahkan, generasi muda bisa turut membangun ekosistem ramah lingkungan di Indonesia lewat investasi berkelanjutan yang sudah disediakan di pasar uang. Sebab, seperti yang sudah dijelaskan, pemerintah sudah menurunkan batas minimal investasi. 

Bahkan, lanjut Destry, saat ini banyak pula platform-platform investasi digital yang memungkinkan investasi dalam bentuk modal kecil. Hal terpenting, investor harus paham dengan produk investasi yang ditawarkan. 

“Saat ini, pahlawan bukan lagi yang memegang senapan, melainkan mereka yang ikut berkontribusi untuk pembangunan Indonesia,” ujar Destry. 

Sebagai informasi, informasi lebih lengkap terkait penyelenggaraan Like It dapat dilihat pada situs web https://likeit.co.id/main.

Yuk, jadi bagian generasi melek literasi keuangan bersama Like It. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com